Mikazuki

2K 227 22
                                    

[Naruto Disclimer_Masashi Kishimoto]
[Canon universe, alternate story, kemungkinan ooc, typo]
[Romance]
[Teen]

"Kau kembali."

Uchiha Sasuke menoleh. Hanya sedetik untuk memastikan kehadiran si pemilik suara, kemudian dia kembali kepada kegiatannya semula. Satu-satunya penyintas keturunan Uchiha itu berdiri di tengah-tengah kesunyian jalan kompleks perumahan yang menjadi saksi bisu musnahnya keluarga bangsawan Konoha itu.

"Kau tidak hadir----"

"Aku tidak ingin bertatap muka dengan semua orang tua congkak itu, Kakashi. Sikapku sudah jelas. Aku tidak ingin berada dalam kendali mereka."

"Tidakkah kau ingin tau siapa yang mereka usulkan?"

"Pembicaraan ini cukup sampai disini."

"Dia---"

...

Uchiha Sasuke mengutuk mantan gurunya---Hatake Kakashi--- beserta senyum palsunya karena sudah memasukkan sebuah nama ke dalam otaknya selama satu tahun. Bukan sepenuhnya salah Kakashi, inderanya yang tajam masih bisa mendengar nama Hyuga disebut, meskipun dia sudah berada pada dimensi yang berbeda kala itu.

Mau tidak mau, dalam beberapa kesempatan, meskipun tidak sesering saat dia memikirkan nasib sahabatnya---Uzumaki Naruto, Sasuke akan mereka-reka wajah sang gadis yang akan menjadi isterinya.

Pemuda itu akan menyusun keping puzzle dalam pikirannya. Dia hanya mengingat; mata putih yang khas, rambut panjang berwarna gelap, hidung yang kecil, setelah itu tidak ada apa-apa lagi. Gadis dalam khayalan itu berakhir sebagai siluet. Bahkan saat masih belajar di akademi pun, dia hanya mengenali beberapa orang saja. Hanya mengingat beberapa rival yang kuat---Rock Lee, Sabaku Gaara, Hyuga Neji.

Ya. Hyuga. Tentu mereka mirip satu sama lain. Mata yang sama, rambut yang sama. "Kakashi sialan!" Sasuke mengumpat karena membayangkan Neji Hyuga dalam versi wanita.

Langkah-langkah kakinya terbenam dalam tumpukkan salju. "Musim dingin ke dua," pikirnya. Dua tahun sudah berlalu sejak perang dunia shinobi. Sejak saat itu dia tidak tau kabar terbaru dari Naruto dan Sakura. Sebenarnya, Sasuke sangat yakin mereka akan mencari tau keberaadaan dirinya, tetapi dialah yang sengaja menghindari kontak dengan kedua sahabatnya itu. Rasa bersalah masih menggerogoti hatinya hingga kini, mungkin tidak akan hilang untuk waktu yang lama.

Sasuke memutuskan untuk beristirahat. Api unggun kecil berderak pelan saat membakar batang pohon yang membeku dengan api hitam yang menari-nari. Dunia yang aman tanpa musuh membuatnya menggunakan amaterasu sebagai pemantik api. Dia membuat alasan pembenaran bahwa, hanya dengan katon tidak akan membuat api yang tahan lama.

"Hn. Bulan yang sangat besar," katanya saat wajahnya yang separuh tertutup rambut menengadah ke angkasa. Langit malam terlihat sangat terang dengan sinar bulan yang memancar kuat. Bintang-bintang hampir tidak terlihat karena sinarnya yang tertipa cahaya bulan. Firasatnya buruk, seperti saat Otsutsuki Kaguya mengaktifkan mugen tsukuyomi.

Seekor elang berputar-putar jauh di atas kepalanya. Merasa aneh, Sasuke membangkitkan sharingan miliknya. Burung pengantar pesan itu kemudian terbang menuju arahnya dengan kecepatan tinggi. Hanya dua kata yang tertera disana, dia tau itu tulisan Hatake Kakashi. Kembali Secepatnya.

...

Naruto dan Sakura lebih sering terlihat bersama akhir-akhir ini. Cerita tentang kepahlawanan mereka masih terus dibicarakan. Hyuga Hinata menulikan telinganya saat warga desa terang-terangan mengatakan kecocokan kedua shinobi itu andai menjadi pasangan kekasih. Hinata merasa tidak ada cukup ruang untuknya diantara kedua sahabat itu. Tetapi, dia masih memupuk harapan untuk berdiri di samping pujaan hatinya.

The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang