Kita Mati Esok Hari

353 12 5
                                    

Kaubilang engkau tak mencintaiku
Kendati bicaraku belepotan gincu rayu
Dikata berkorban, sudah sampai darah penghabisan
Dikata berjuang, sudah sampai patah tulang

Kita tak bisa satu, katamu
Bibir cantikmu menyembir:
tentang kau yang tak jelita
tentang lautan wanita di dunia
tentang egaliter yang kaudamba
Lalu esoknya,
jiwamu jatuh pada seorang pria

Ya sudahlah, kataku
Biar kita satu dalam dosaku

Walau begitu, kaumasih saja mengalbu
Masih menerima kata ampunku
Masih memberi belas kasih padaku

Baik hatinya engkau, Sayangku
Sebagai hadiahnya kuberikan kakao ini padamu
Separuh untukmu, separuh untukku
Dengan sedikit bubuk-bubuk santau
Dengan mulutku yang berceracau:
maafkan aku, Adikku

Walau tetap, sanubari lantang bergemuruh:
habiskan, wahai separuh diri
biar kita mati esok hari

//
pernah diikutsertakan dalam lomba menulis puisi tema valentine oleh serentipity group. syukur, saya dapat juara 2, hehehe

Remahan Tangis Dari Si Bocah MelankolisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang