Acak-acak

2.6K 140 20
                                    

Seseorang sedang berbaring di kamar tidur rumah kostnya, orang ini terlihat geram memandangi photo Ranti yang terlihat sangat cantik yang berhasil ia ambil waktu itu melalui handphone dan di cetak lalu di tempel di dinding kamar kostnya. Orang ini bergumam di dalam hatinya.

Wanita jal*ng itu ternyata tambah cantik saja sekarang. Aku akan mengawasi wanita itu terus, aku sudah susah payah mendekatinya. Wanita ini pasti mendapatkan balasan atas apa yang sudah terjadi pada Dina. Aku tidak akan membiarkan wanita ini hidup senang, Dina adalah kekasihku, cintaku. Tega sekali Ranti membiarkan Dina berada di dalam penjara sampai selama ini pikirnya marah.

Orang ini lalu menurunkan tanganya ke arah tubuh bagian bawahnya, berkhayal tentang Dina atau Ranti, tergantung situasi dari hati orang ini. Mulut orang ini mengeluarkan suara seperti desahan atau desisan sarat akan rasa nikmat akibat elusan tangannya sendiri.

Kamar kost itu terasa panas lantaran orang yang berada di atas kamar tempat tidurnya mengeliat seperti cacing kepanasan. Orang ini kemudian menggigil ketika sesuatu meledak dari dalam tubuhnya membuat dirinya melemas dan tersenyum puas ke arah photo Ranti.

"Kamu akan aku dapatkan.." bisik orang ini dengan mata mengantuk.

****

Ranti tidur di rumah ayahnya, ia tidak di izinkan pulang karena sudah kemalaman. So, Ranti menempati kamar di mana ia tidur ketika masih menetap di rumah ayahnya.

Kenangan tentang makan malam dengan keluarga dan kedua lelaki yang di 'tunjuk' kedua orangtuanya untuk di jadikan menantu di rumah ini.

Ranti menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Kenapa ayah membuatku terlihat seperti perawan tua atau tidak laku-laku.. Saya kan jadi malu.. " gumam wanita ini sendirian.

Ranti memang berusia 27 tahun, terlihat matang dan pas untuk dirinya. Kehidupannya sibuk dengan urusan kerja. Awalnya ia merasa sudah bisa mencukupi dirinya sendiri sehingga tidak terlalu peduli dengan urusan seperti mencari seorang lelaki untuk di jadikan suami.

Namun, ketika lelaki tinggi tegap yang menghempaskan seorang preman di depan toko roti miliknya, ia terpesona dengan kekuatan lelaki tersebut. Dalam artian, kuat untuk menghadapi semuanya. Ranti juga melihat kalau Burhan itu low profile, walaupun lelaki itu sudah berpangkat cukup tinggi di usia yang masih mudah.

"Huhhh... " Ranti mendesah dan merinding ketika teringat kakinya yang di senggol Burhan di bawah meja. Baru kakinya yang tesenggol sudah merinding, bagaimana kalau tersenggol yang lain. Pipi Ranti terasa panas, perutnya terasa seperti ada kupu-kupilu yang terbang.

"Kenapa Aa Burhan menimbulkan efek seperti ini sih padaku, dokter Benny saja tidak seperti ini ketika saya berdekatan dengannya.. Ighh.. kesal.. "

Ranti mengedumel sendirian di atas tempat tidur. Wanita ini kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Dengan tubuh sekarang yang meremang, Ranti bergelung di dalam selimut, mengisyaratkan tubuhnya untuk tidur.

Pikirannya mengembara ke arah yang tidak menentu ke percakapan tentang pertemanan agar lebih dekat pada dokter Benny dan Burhan. Ia menjadi resah, bagaimana harus menyikapi dirinya jika harus berteman lebih dekat dengan Burhan.

"Hmm... apa saya harus lebih dekat dengan dokter Benny... dokter Benny sih baik.. cuma.. saya tidak bergetar jika berdekatan dengannya. Dokter Benny ini terlihat..hmm.. entahlah.. saya kurang klik saja.. Apa karena saya belum memahami dokter Benny ya..?"

Ranti akhirnya tertidur dengan pikiran lelah dan berbelit. Di alam mimpinya ia melihat tangan seorang lelaki yang terulur mengenggam dirinya menuju sebuah kamar tidur sederhana yang berakhir dalam permainan cinta membuat Ranti berkeringat dalam tidurnya. Tak lama kemudian, ada tangan seseorang membungkam hidungnya membuat dirinya tidak bernapas. Ranti meronta-ronta dalam tidurnya. Wanita ini terlihat sangat kesakitan juga.

BALADA CINTA KAPTEN BURHAN {Geng Rempong: 10}Where stories live. Discover now