BAB 18

85.1K 5.4K 1.1K
                                    

Kangen aku tydack? 

Heheh, jangan lupa komentarnya yaa

1000+ vote dan komentarnya untuk Bab selanjutnya

HENTIKAN HUJATAN KALYEAN PADA TUAN ALDEN, HUJAT SAJA BANG KAI :)

***

Karena Ira itu...beda.

Ira termenung di kubikelnya sambil memikirkan maksud ucapan Kai barusan. Ia sama sekali tidak tahu apa maksudnya dari ucapan Kai tersebut. Tatapan kedua mata hitam Kai saat mengucapkan kalimat itu membuat Ira terhanyut dalam tatapannya. Jantungnya tiba-tiba saja berdebar hebat saat kalimat itu ditujukan untuknya.

Wanita itu pun mendesah, waktu sudah menujukan pukul 17.30, tetapi ia belum menyelesaikan tugasnya membuat proposal untuk mengikuti Jakarta Fashion Week yang akan diadakan di akhir tahun ini.

"Ra..."

Suara itu lagi membuat Ira refleks mencari sumber suara. Kai berdiri di depan kubikelnya sambil memasang senyum kecil yang membuat Ira membalasnya dengan senyuman.

"Belum pulang?" tanya Kai begitu melihat Ira yang belum pulang dari kantor sedangkan karyawan lain sudah tak ada.

Ira menggeleng sambil menjawab, "Belum, kerjaan masih banyak. Kamu juga belum pulang?"

"Belum." Kai menggeleng pelan. "Saya mau bilang sama kamu kalau saya minta maaf."

Kening wanita itu mengernyit mendengar ucapan Kai barusan. Atas dasar apa pria ini meminta maaf kepadanya?

"Minta maaf kenapa, Kai?" tanya Ira heran.

"Saya minta maaf soal ucapan saya barusan. Ucapan yang bilang kamu spesial buat saya," jelas Kai dan Ira akan mendengarkannya sebaik mungkin. "Mungkin saya lancang bilang kayak gitu. Tapi jujur aja, kamu emang spesial buat saya."

"Spesial maksud kamu itu gimana ya, Kai? Saya nggak ngerti."

Kai mengembuskan napas panjang. "Kamu emang spesial. Nggak tau kenapa, pokoknya kamu itu spesial. Jujur aja, saya nggak pernah ngobrol sama karyawan lain kayak saya ngobrol sama kamu. Sama Sega yang satu bagian sama saya aja, saya jarang ngobrol."

Ira memperhatikan Kai yang saat itu memang terlihat sedikit bersalah.

"Kalau saya ngobrol sama kamu itu rasanya beda, saya ngerasa enak aja gitu ngobrol sama kamu. Canda sama kamu, ngajak kamu makan, ngantar kamu pulang. Saya enjoy aja gitu kalau lagi sama kamu," Kai menjeda ucapannya sejenak. "Saya juga nggak tau kenapa bisa kayak gini sama kamu. Sejak pertama kali saya lihat kamu, saya udah berpikir kalau kamu itu spesial."

Wanita itu mencari balasan untuk menanggapi ucapan Kai barusan. "Kai saya juga sendiri bingung sama tingkah kamu. Kata Vella dan Sega juga kamu memang orangnya datar, tapi pas sama saya, nggak kok. Kamu kayak orang-orang biasa."

"Saya juga aneh sama diri saya sendiri, Ra." Kai terkekeh geli sebentar. "Kamu nggak marah kan waktu saya bilang kamu itu spesial?"

"Eh?" Ira mengerjap beberapa kali lalu menggeleng cepat. "Nggak kok, Kai. Cuman ya aku ngerasa aneh aja."

Lalu, kedua pun saling diam. Ira mengalihkan pandangannya pada layar komputer yang masih menampilkan perkerjaannya yang belum tuntas. Sedangkan Kai hanya berdiri sembari memandangi Ira.

"Kai..." Ira mendongak menatap ke arah pria itu.

"Iya?"

"Kamu nggak pegal berdiri terus?" tanya Ira yang sejak tadi melihat Kai berdiri.

Cold Marriage ✔ [TERBIT]Where stories live. Discover now