BAB 24 >>Kenapa Rasanya Seperti Ini?<<

3.1K 161 28
                                    

Sherry mendengar banyak suara di sekelilingnya. Ia merasa mengenal suara-suara itu, tapi ia tak bisa mengetahui siapa saja pemilik suara itu karena saat ini ia tak bisa melihat apa-apa. Yang bisa dilihatnya hanyalah kegelapan yang pekat tanpa cahaya sedikit pun. Kulitnya tak bisa merasakan apa-apa. Sementara bibirnya tak bisa mengeluarkan suara sedikit pun karena ia merasa bibirnya sangat susah digerakkan. Namun tiba-tiba...

"Huwaaaaaaaaaa! Sherry, cepat bangun! Jangan mati!" Sherry mendengar suara yang tak asing baginya. Bersamaan dengan itu, tiba-tiba Sherry merasa kalau saat ini tubuhnya sedang digoyang-goyangkan oleh seseorang. Namun ia tetap tak bereaksi karena saat ini tubuhnya terasa lumpuh.

"Hei, sudahlah! Jangan terlalu berlebihan." Sambung suara lainnya dengan nada kesal.

"Sherry!" teriak suara pertama. Sepertinya ia tak mendengarkan ucapan pemilik suara kedua.

Pemilik suara pertama masih menggoyang-goyangkan tubuhnya. Hanya saja kali ini ia menggoyangkannya lebih keras, hingga membuat Sherry terkejut dan langsung membuka matanya.

"Akhirnya bangun juga si 'Putri Tidur' ini." Gumam Kapten Syrrius sambil melemparkan senyuman kepada Sherry.

"A,aku... kenapa?" tanya Sherry sambil melihat ke sekelilingnya. Ternyata sejak tadi ia hanya dibaringkan di tanah tanpa satu pun alas. Mau bagaimana lagi? Sekarang keadaan sedang genting. Pikirnya.

Sherry kembali melihat sekelilingnya. Kali ini ia melihat Zero, Terrence, Ikiru, dan Kapten Syrrius sedang berdiri mengelilinginya sambil menatapnya dengan pandangan khawatir. Sementara Raven sedang duduk di sampingnya sambil terus menangis seperti anak kecil.

"Untung saja kau itu vampire. Kalau tidak aku pasti sudah kehilanganmu. Huwaaaaaaaaaa!!!!" kata Raven sambil tetap menangis. Ia memeluk Sherry dengan sangat erat seakan tak ingin melepaskannya. Tangisan Raven terdengar sangat keras, hingga membuat semua orang yang ada di sekitarnya mulai memperhatikannya.

"Eh? Maksudnya?" tanya Sherry dengan nada bingung seperti tak mengerti dengan maksud ucapan Raven.

Sherry mencoba mengingat-ingat kembali apa yang telah terjadi padanya. Tanpa sengaja ia melihat bajunya telah robek di bagian lengannya dan sisa-sisa darah yang telah mengering. Ia mencoba mengangkat lengannya walau tak terlalu tinggi karena Raven masih memeluknya dengan sangat erat. Saat itu juga, ia bisa merasakan rasa sakit di tangannya. Tak lama setelah itu, ia mulai bisa mengingat kejadian yang terjadi beberapa saat yang lalu, yaitu ketika ia sedang bertarung dengan seekor lycan. Namun ia tak bisa mengingat apa-apa setelah kejadian itu.

"Untung saja Zero menolongmu tadi." Kata Raven sambil melepaskan pelukannya lalu tersenyum senang.

"Zero?" gumam Sherry sambil melirik ke arah Zero yang saat itu sedang melihatnya sambil tersenyum tipis.

"Lukanya memang sudah tertutup, tapi tetap saja akan terasa sakit jika kau menggerakkan tanganmu." Kata Zero sambil berjalan mendekati Sherry. "Bajumu kotor." Katanya secara tiba-tiba. "Hei, Raven. Di mana rumahmu?" tanya Zero sambil beralih menatap Raven.

"Ummm, tida terlalu jauh, sih." Jawab Raven sambil menghapus air mata yang masih tersisa di pipinya.

"Bisakah kau pinjamkan baju untuk Sherry? Aku rasa dia akan sangat membutuhkannya." Kata Zero sambil menunjuk pakaian Sherry yang penuh dengan darah dan telah robek di bagian lengannya.

"Oh, tentu saja! Aku akan mengambilkannya sekarang!" kata Raven dengan sangat bersemangat sambil berdiri. "Tunggu sebentar, ya, Sherry! Aku akan mengambilkan pakaian untukmu." Kata Raven sambil tersenyum lebar pada Sherry. Sementara Sherry hanya mengangguk.

The Hunter Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang