Sky-02

1.6K 190 16
                                    











Jisoo barusaja keluar dari minimarket..membeli beberapa stok makanan.
Jaket hoodie yang Jisoo pakai tidak cukup untuk menghalau dinginnya angin malam.

Suara sepatu kets yang ia pakai sedikit menyita perhatian beberapa orang. Ditengah malam ia keluar tanpa alasan yang jelas.

Pada sebuah gang sempit dan gelap,keluarlah dua orang pria misterius sambil mengikuti langkah santai Jisoo.

Tanpa lelaki itu sadari bahwa dirinya sedang diikuti,ia malah bernyanyi kecil dengan santainya.

Sret

"Apa yang--" kata-kata Jisoo terhenti di pangkal tenggorokannya. Wajah ketakutan mulai terpancar,nafas Jisoo sempat terhenti seperkian detik.

"Lumayan manis,siapa namamu cantik?"

"Cantik kepalamu! Aku ini lelaki,bukan wanita." Jisoo tak sengaja mengeluarkan kata itu.

Sanking gugup dan takutnya,refleks lidah lunak Jisoo mengeluarkan kalimat pedas tersebut.

"Aku meragukan bahwa kau memang seorang lelaki,lihatlah wajah manis ini. Tampak menggoda bukan,"

"Tolong..tolong..siapa saja tolong aku.." Jisoo terkepung.
Ada dua pria yang menghambat jalan kaburnya.
Jisoo ingin mengelabui musuhnya terlebih dahulu,namun sangat disayangkan.

Akalnya sudah terbaca oleh mata sang musuh,sehingga ia sudah dibekuk saat ini.

Bruk

Satu orang diantara ketiganya jatuh tersungkur ditanah liat.
Seseorang menggunakan jaket hoodie berwarna biru malam dan masker hitamnya tiba-tiba menghajar preman yang membekuk Jisoo.

"Sialan,siapa kau?"

"Tidak perlu tahu siapa aku,sekarang mari bertarung layaknya seorang pria." Jisoo terdiam ditempat.

Ia mengenal pemilik suara itu,tapi siapa kira-kira?

Perkelahian tak dapat dihindari,mereka berdua saling baku hantam tiada henti.

Satu orang preman yang membekuk Jisoo pun tak dapat menghindar dari tendangan si penyelamat.

Jisoo kini bisa bernafas lega.

Namun,









Crashh

"Akk!" Jisoo membulatkan matanya saat melihat preman yang tadi membekuknya melukai tangan si penyelamat hingga mengeluarkan darah.

"Rasakan itu,ayo kabur."

"Hei pengecut..jangan lari kalian. Astaga,kau terluka biar ku obati."

Tangan Jisoo ditepis secara kasar oleh si penyelamat.
Untuk yang kedua kalinya,Jisoo membelalakkan matanya tak percaya.

Gelengan tanda menolak si penyelamat berikan pada Jisoo.

"Terimakasih karena sudah menolongku,tapi sebagai balas budi. Setidaknya kau mau ku obati lukamu." Jisoo masih bersikukuh untuk menawarkan pengobatan pada penolongnya.

Lagi dan lagi sebuah penolakan yang Jisoo terima.

"Tidak perlu." Hanya itu kata yang keluar dari mulut sang penolong.

Ia kemudian berlari menjauhi Jisoo dengan keadaan tangan terluka.

Ada sebuah benda berkilau yang tergeletak ditanah,tepatnya dibawah kaki Jisoo.
Lelaki itu mengambil benda tersebut lalu memperhatikannya secara seksama.
Mata kucingnya menatap penuh selidik pada benda itu,kemudian berujar

Sky(Seoksoon Couple)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang