18. Seul-Min Tragedy

419 28 4
                                    

Daegu.
September 4th, 2013.

Hari ini adalah hari dimana Seokjin akan kembali ke California. Dan Taehyung akan ikut serta. Taehyung berencana akan kuliah di Universitas California dengan Seokjin dan Jennie. Taehyung akan mengambil jurusan Hukum. Ia ingin menjadi Jaksa atau semacamnya. Sayangnya semester telah dimulai, jadi ia harus menunggu Semester selajutnya untuk masuk ke Universitas tersebut. Tapi ia tak keberatan. Ia akan menunggu di California.

Jimin juga akan kuliah di Universitas California dan mengambil jurusan Manajemen. Ia selalu ingin menjadi Sekretaris atau Ajudan dan semacamnya. Ia ingin menjadi sesreorang yang bekerjka didepan komputer sepanjang hari.

Tapi Jimin tak akan ikut ke California dengan Taehyung dan Seokjin. Ia memutuskan untuk diam di Daegu bersama ibunya. Ia ingin menghabiskan waktu dengan ibunya selama ia bisa. Karna ia tahu saat kuliah, akan sangat susah mendapatkan waktu luang untuk mengunjungi ibunya.

"Kau yakin tidak akan ikut Chim?" Tanya Taehyung. Ia memegang kedua tangan Jimin. Airmata berlinang tak terasa olehnya. Mereka sedang dibandara.

Jimin menggeleng. Berusaha menghalau airmata yang mulai menggenang di pelupuk matanya agar ia bisa melihat dengan jelas. Ia tak bisa menghapusnya karna kedua tangannya digenggam oleh Taehyung. "Aku sangat yakin Tae. Aku ingin menghabiskan waktu bersama ibuku dulu."

"Geuraeyo." Ucap Taehyung. Ia melepaskan genggamannya pada tangan Jimin untunk menghabis airmata yang membuatnya tak bisa melihat dengan jelas. Jimin juga melakukan hal yang sama. "Kapan-kapan ajaklah ibumu jalan-jalan ke California Chim."

Nyonya Park tertawa. "Aku tidak tahu apa aku bisa TaeTae. Aku punya tugas dirumahmu ingat?"

Taehyung terkekeh. "Aku yakin Appa dan Eomma dengan senang hati akan memberikan anda Cuti." Taehyung tersenyum kecut kala menyadari orangtuanya tak ada disini saat ini. Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka.

Tapi anehnya Taehyung tak merasa ada yang kurang atau apa. Sepertinya karna memang sejak kecil, orangtuanya selalu sibuk dengan pekerjaannya hingga membuatnya kurang mendapat perhatian dan kasih sayang. Tapi Taehyung selalu tahu bahwa orangtuanya sangat menyayanginya. Orangtuanya sibuk dengan pekerjaannya juga demi dirinya agar kelak Taehyung bisa hidup dengan tenang dan damai. Tanpa harus berjuang keras dalam kemelaratan seperti yang Orangtuanya dulu alami.

"Ya, mereka sangat baik. Bahkan terlalu baik. Aku jadi merasa tidak enak." Apa yang Nyonya Park katakan memang benar adanya. Namjoon dan Hyemi tak pernah memperlakukan Nyonya Park sebagaimana biasanya Asisten Rumah Tangga diperlakukan. Hyemi dan Namjoon membiarkan Nyonya Park bergabung dimeja makan mereka. Seolah keluarga. Padahal jelas-jelas marga mereka berbeda.

Tapi begitulah Namjoon dan Hyemi. Mereka tak pernah membeda-bedakan. Mereka tahu bagaimana rasanya kesusahan. Itulah kenapa mereka selalu berusaha sebisa mungkin untuk membantu orang yang sedang kesusahan.

"Anda tidak perlu sungkan Nyonya Park. Kami yang berterima kasih karna anda mau bekerja dirumah kami." Ucap Taehyung tersenyum tulus.

"Pesawat akan berangkat." Seokjin yang sedari tadi diam dan memperhatikan akhirnya mengumumkan. "Kita sebaiknya sudah duduk ditempat kita jika kita tak mau ketinggalan."

"Nde." Jawab Taehyung lalu memeluk Jimin. "Aku akan sangat merindukanmu Chim. Kau tahu itu."

"Ne. Aku tahu. Aku juga akan sangat merindukanmu."

"Aku tak ingin merusak momen tapi kita benar-benar harus pergi." Ucap Seokjin kala Taehyung dan Jimin tak kunjung melepaskan pelukan mereka.

"Baiklah. Dah ChimChim. Dah Nyonya Park." Taehyung melambai seraya berjalan menjauh.

Love Maze | TAENIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang