32. Ari

2.7K 170 10
                                    


Setelah hari dimana Aisyah bertemu dengan Ayla, saat itu juga Aisyan drop.

Dan harus dirawat di rumah sakit.

Ayla selalu datang menjenguk Aisyah bersama Dokter Zulfikar yang selama ini menjadi dokter pembimbing Aisyah.

Tiga hari Aisyah di rawat.

Dan kini Aisyah tengah terbaring lemas di ranjang.

Mukanya sangat pucat.

"De"

Aisyah menoleh saat Aidan memanggil nya.

"Apa kak?" Tanya Aisyah dengan suara seraknya.

"Lo kuat kan? Lo ga akan ninggalin gue kan?" suara Aidan begitu parau saat menanyakan itu.

Aisyah tersenyum tipis "Aisyah ga akan ninggalin kaka, Aisyah bakalan terus sama kaka kok"

Aidan menundukan kepalanya, ia menarik adiknya kedalam dekapan pelukan nya.

"Gue harap gitu, gue harap itu ga hanya keluar dari mulut lo doang de"

Aisyah mengangguk dalam pelukan itu.

Ia mengurai melepas pelukan nya perlahan.

"De gue keruangan dokter Zulfikar dulu ya" ucap Aidan.

Aisyah mengangguk bersamaan Aidan berlalu pergi.

Aisyah meraih handphone nya di meja samping tempat tidurnya.

Ia menyalakan handphone itu.

Mencari kontak, kontak Ari.

Calling Ariirham..

"Ari angkat dong"

Aisyah memejamkan matanya beeharap Ari mengangkatnya.

Namun nihil tak ada, bahkan saat Aisyah mencoba menelfonnya lagi handphone Ari sudah tak bisa di hubungi.

"Azka, tapi Aisyah ga punya kontak Azka.. Ah ka Syifa"

Aisyah mengirim pesan pada syifa agar mengirim kontak Azka padanya.

Aisyahaqilah : Ka syifa bisa tolong minta kontak nya Azka ga? Aisyah perlu banget, Ari ga bisa di hubungin soalnya.

Rasyifap : Oh bisa syah, nih id nya azkasoe***

Aisyahaqilah : makasih ka.

Aisyah segera meng-add Id line azka kemudian mengetik memberi pesan.

Aisyahaqilah : Azka, ini Aisyah bisa tolong add back ga

Hanya dengan beberapa detik pesan dari Aisyah terbalas.

Azkaganteng : udah syah

Calling azkaganteng..

"Eh ngapain telfon?"

Disebrang sana azka terdengar seperti terpekik, heran kenapa Aisyah menelfon nya.

"Azka lagi sama Ari ga?"

"Iya gue lagi sama Ari"

"Bisa tolong kasiin telfon nya ke Ari?"

"Eh iyaiya"

"Ri nih"

"Hallo"

"Hallo Ari, ini Aisyah. Ari masih marah sama Aisyah?"

Tak ada balasan, telfon masih tersambung namun Ari tak menjawab.

"Aisyah minta maaf ri, tapi Aisyah punya alasan kenapa Aisyah nolak Ari"

Masih tak ada jawaban.

"Aisyah pingin ketemu Ari, bisa kan?"

"Taman biasa  jam 3 "

Tut..

Telfon itu terhenti saat Ari mengucapkan sebuah alamat bertanda ia bisa bertemu.

===

Aisyah menuruni taksi saat sudah sampai di depan taman.

Ia masih memakai baju pasien namun atasannya ia tutupi oleh jaket.

Wajah Aisyah di bilang sangat pucat.

Jam tiga.

Tepat, Aisyah memasuki taman.

Melihat ke kiri dan ke kanan mencari keberadaan Ari.

Pandangan Aisyah terhenti saat melihat seorang lelaki yang tengah terduduk di sebuah kursi di dekat pohon, itu Ari.

Aisyah berjalan perlahan mendekatinya.

"Ari"

Ari menoleh saat merasa dirinya di panggil.

Pandangan Ari yang awalnya hampa dengan cepat tergantikan oleh gelagat khawatir.

"Aisyah, lo kenapa?" tanya Ari.

Ia berdiri sama dengan Aisyah.

Aisyah menggelengkan kepalanya "Aisyah gapapa ri"

"Gapapa gimana? Muka lo pucet banget, dan apa ini? Baju  pasien kan?" Ari kembali bertanya.

Dan Aisyah kembali menggelengkan kepalanya lagi
"Aisyah gapapa ri, cuma sakit biasa doang kok"

"Sakit biasa gimana sih? Muka lo pucet banget lo bilang sakit biasa!"

Ari berucap dengan menaikan nada bicaranya, bukan karena apa tapi karena ia sangat khawatir.

"Aisyah gapapa ri, udahlah Aisyah minta ketemu sama Ari bukan mau buat Ari khawatir" Aisyah menghela nafasnya "Ari masih marah ga sama Aisyah?"

Ari terdiam tak menjawab pertanyaan dari Aisyah.

"Ri, maaf"

"Aisyah cuma ga ingin nantinya Ari berharap lebih, dari awal Aisyah udah jelasin kan" lanjut Aisyah.

Ari memejamkan mata nya sekejap kemudian membukanya lagi "Jelasin gimana sih syah? Lo cuma bilang doang syah, tanpa lo jelasin sampai buat gue ngerti!"

Aisyah menundukan kepalanya  "Aisyah gak ingin buat Ari berharap lebih karena Aisyah.."

TBC

Ga ngerti part ini yang jelas ini keburu bikin wkwk

Jangan lupa tinggalkan jejak (🌟) & (💬)

KEHILANGAN (end)Where stories live. Discover now