Aku masih bertahan.
Aku ingin membuktikan bahwa omongan orang diluar sana itu salah.
Dengan uang yang aku kumpulkan.
Aku memberanikan diriku masuk dapur rekaman.
Aku berusaha menjual lagu yang aku produksi sendiri.
Hanya satu,dua orang yang membelinya.
Hasilnya tidak seberapa,yang penting musikku bisa didengar orang lain.
Sekian lama aku menggelandang di Seoul.
Ah,akhirnya ada setitik cahaya yang menerangi jalanku.
Sebuah perusahaan mengadakan audisi.
Tanpa ragu,aku mencobanya.
Apa salahnya? Tidak ada.
Dan disinilah,kurasa Tuhan menunjukkan jalannya.
Aku berhasil lolos di perusahaan yang tidak besar ini.
Dalam perusahaan ini.
Aku dipertemukan dengan 6 orang yang menemani perjalanan menuju mimpiku.
Yang kemudian juga menjadi mimpi kami.
Tapi kau pikir?
Ini sudah happy ending?
Tidak.
Sama sekali.
Aku belum melewatinya.
Hal yang paling berkesan dan tidak akan kulupakan.
Baru saja aku mendapat tempat bekerja.
Kami hampir bangkrut.
Terancam gagal.
Musik kami diabaikan.
Kualitas kami dikalahkan dengan nama yang lebih tersohor.
Dititik inilah,semua pengorbananku seakan sia-sia.
Aku frustasi.
Mungkin bisa dikatakan aku sakit mental.
Copy Right 2018
