part4❤

679 65 10
                                    

Disclamair :
Naruto ©masashi kishimoto.

Setelah selesai membawa semua barangnya Ino pun segera membersihkan lantainya dengan mengepel untung saja apartemen Sai memiliki kamar mandi luar,ya meskipun juga sempit dan kecil.

Selesai mengepel ia segera beristirahat dengan duduk dibagian yang belum ia pel dengan meminum air putih dan memakan sepotong roti.

"Lelah sekali meskipun ruangan ini kecil ternyata sangat melelahkan."ucap Ino dengan dirinya sendiri memperhatikan ruangan yang awal begitu kotor sekarang sudah bersih mengkilap dan juga harum.

Ino pun segara menata barangnya yang ia bawa dan dibawakan oleh pelayannya itu dengan sangat rapi dan benar-benar memanfaatkan ruangan yang ada agar nanti bisa terlihat bisa lebih luas.

"Akhirnya selesai juga,untung aku membawa banyak selimut dan beruntung aku sempat membawa selimut tebal jadi aku bisa tidur dengan alas selimut ini meskipun tanpa sebuah tempat tidur."ucap Ino masih dengan dirinya sendiri dan mulai menata selimut hangat yang akan ia gunakan untuk sebagai alas tidur karna jika tidak maka ia harus rela tidur dengan lantai dingin saja.

Setelah itu tanpa terasa matanya pun mulai terasa berat untuk terjaga hingga akhirnya ia menggunakan sebuah boneka berbentuk kelinci yang berukuran sedang hadiah dari ibunya untuk ia gunakan sebagai bantal karna kamar itu benar-benar kosong tanpa barang apapun yang bisa ia gunakan bahkan Sai sendiri tidak memberikannya peralatan untuk tidur,keh Sai Shimura kau sungguh sangat kejam.

Tinggal ditempat Sai ternyata lebih membuatnya menderita daripada tinggal dirumah ayahnya yang membenci dirinya tapi Ino sudah menduga itu dan sudah mempersiapkan dirinya.
Jika memang Sai ingin mempermainkan hidupnya meskipun Ino sendiri tidak tau apa kesalahannya akan seorang Sai hingga ia harus dibuat menderita.

Saat malam datang ternyata Sai kembali mengecek kamar Ino dan menemukan Ino yang sudah tertidur dengan alas apa adanya bahkan tanpa berselimut setelah itu Sai menutup pintunya dan pergi keruang tengah untuk memikirkan segalanya karna sejujurnya ia tega memperlakukan gadis yang sudah menjadi istri sahnya tapi hatinya sudah terlalu sakit meski ia juga tau itu semua bukanlah kesalahan gadis itu.

"Sial gadis itu dan pernikahan ini membuat kepalaku pening."gerutu kesal dari Sai hingga sebuah dering telephon membuatnya semakin kesal bahkan tanpa ia lihat siapa sang penelphon ia segera menjawabnya dengan kasar.

"Hallo."ucap Sai dengan menyentak.

"Kau kenapa Sai kun,kenapa kau marah denganku kau tidak suka aku menelphonmu."tanya seorang gadis disebrang sana dengan nada manja dan berpura-pura sedih.

"Sara chan."ucap Sai dan berubahnya dengan nada lembutnya

"Iya ini aku Sai kun."ucapnya dengan manja.

"Maaf Sara chan,aku tidak melihat namamu tadi karna aku sedang pusing sekarang."ucap Sai dengan merasa bersalah kekasihnya itu dan juga nada frustasinya.

"Kau pusing kenapa,apa istrimu itu tidak puas melayanimu....."

"Jangan berkata suatu hal yang mustahil aku tidak akan pernah menyentuhnya."potong Sai cepat dengan marah sedangkan kekasihnya itu tampak terkikik geli disebrang sana karna berhasil menggoda kekasihnya itu.

Dan satu hal lagi kekasih Sai juga sudah mengetahui pernikahannya meskipun sempat marah dengan Sai tapi setelah Sai jelaskan dengan lembut mampu membuat seorang Sara pun memahami dan mengerti.

Rahasia Takdirku(hiatus)Where stories live. Discover now