32-Just Tell Me

3K 168 3
                                    

jangan lupa vote nya 😚

Happy reading😊

“jangan egois. Kita udah berakhir”
“ck berakhir? karena cowok brengsek itu?” tanya Bisma sinis.
“kamu yang brengsek Bisma!! kamu yang mengakhiri semuanya!” Kinna berteriak muak karena tak suka Bisma menyebut Aldo brengsek "kamu yang menghancurkanku!"

Bisma tertawa lantang “bagus sekali kamu membelanya sayang” lalu kembali tetawa sinis.
“karena itu kenyataannya. Aldo orang yang baik” ucap Kinna tajam. Ia menatap Bisma dengan perasaan kesal.
Apa mau pemuda ini sebenarnya?!

Bisma menarik dagu Kinna cukup kasar agar gadis itu semakin menatapnya. “lalu aku bukan orang baik?” tanya Bisma tersenyum miris. Ntahlah ekspresinya sangat cepat berubah.
“kamu jahat. Laki-laki paling jahat yang pernah hadir dalam hidup tenangku. Kamu jahat Bisma Karisma” Kinna bergumam menatap Bisma dengan lemah. Mata itu selalu meruntuhkan pertahanannya.

“benar, aku orang yang sangat jahat sayang. Jadi jauhi laki-laki itu karena ia sebenarnya lebih jahat dariku tanpa kamu sadari Killa. Jadi, apa kamu bisa membayangkan seberapa jahatnya dia? hm?”
“apa maksudmu?” tanya Kinna tak mengerti dengan apa yang sedang Bisma bicarakan "Bisma, jujurlah ada apa sebenarnya? Kenapa kamu berubah?"

“apa aku terlihat begitu jahat di matamu Killa?” Bisma semakin dalam menatap Kinna, tatapan mereka sama-sama sendu.
'aku hanya meihat kebohongan di matamu Bisma. Kebohongan yang penuh luka. Ada apa sebenarnya?’ Kinna hanya mampu membatin miris, sesuatu dalam dirinya memaksa gadis itu untuk tidak bertanya lebih lanjut.
Kinna menggigit bibir bawahnya, menahan air mata yang ingin sekali tumpah setiap melihat luka di mata Bisma.

“dia sudah bergabung dengan gengster di sekolah barunya. Dia musuhku. Dia hanya ingin memanfaatkanmu untuk mejatuhkanku” ucap Bisma menjelaskan kemudian menjauhkan tubuhnya dari Kinna.
“lalu kenapa kalau dia mau gunain aku buat jatuhin kamu? bukannya kamu udah gak peduli sama aku? tapi aku yakin, Aldo orang yang baik” sebelum Bisma menyahut Kinna kembali berucap “aku juga gak peduli kalau Aldo gunain aku buat jatuhin kamu. Aku gak peduli”
“aku nyaman sama Aldo. Dia orang baik dan aku rasa itu bukan lagi urusanmu karena kita memang sudah benar-benar berakhir, em tidak, bahkan aku tak tahu kapan kita memulainya. Aku rasa kita memang dari dulu bukan apa-apa” ucap Kinna dengan nada dingin dan volume rendah.

Bisma menautkan alisnya tak terima dengan ucapan gadis itu.
Ia menghela napas panjang dan kasar “sudah, masuklah. Jangan temui dia lagi” Bisma membuka pintu di belakang Kinna hingga jarak mereka sangat dekat.

Kinna baru sadar kalau mereka sudah berhenti di depan rumahnya. Tapi dari mana sopir Bisma tahu rumah baru Kinna? tentu saja, karena Bisma masih sering memantau gadis itu walau tak seketat dulu.

Kinna keluar dari mobil Bisma tanpa menatap pemiliknya lagi “terimakasih paman” ucap Kinna pada paman Dani dan diangguki oleh pria berusia 37 tahun itu.
Ia segera masuk ke rumahnya tanpa memperdulikan bagaimana ekspresi Bisma selanjutnya.

"ah sial! kenapa kamu malah dekat dengan dia Killa?!” umpat Bisma mengacak rambutnya kesal.
*
*
Baru saja sampai di rumah, Tia sudah berbuat ulah lagi hingga lagi-lagi Rafael harus menahan dirinya untuk tidak terpancing.
Tia tak ingin Rafael pergi ke kantor lagi.

“apa maumu? aku sudah ditunggu banyak orang Tia!” Rafael berucap kesal.
Tia menggeleng dan tetap memeluk lengan Rafael.
“kamu kenapa sih? seharian ini selalu membuatku kesal” Rafael menyandarkan tubuhnya ke sandaran jok mobilnya.
“sudah sana masuk” suruh Rafael lagi, kali ini lebih lembut untuk membujuk Tia.

“Rafael gege sehari saja di rumah dan jangan kemana-mana. Kenapa selalu bekerja? aku ingin ada temannya” ucap Tia memelas.
“teman? kamu kan punya tikus dan anjing itu. Main saja sama mereka. Jangan sia-siakan uangku yang keluar banyak karena makhluk-makhluk itu. Sana” Rafael melepas tangan Tia yang melingkar di lengannya.

WANTS, GOT, HURTS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang