*****
"Bahkan sampai saat ini kamu masih belum juga menyerah?" Tanya Michael.
Hera cuma diam, dia tidak tahu harus mengatakan apalagi pada pria di sampingnya itu. Sudah berapa kali Hera meminta agar Michael berpikir realistis. Apalagi masalah perasaan. Tapi Michael tidak pernah mendengarkan.
Michael menghembuskan nafas berat, dia tersenyum hambar, sadar bahwa Hera tidak akan menjawab pertanyaannya.
"Kalau begitu pikirmu, haruskah aku menyerah dan menerima perjodohan itu?" Tanya Michael lagi.
Hera menoleh cepat, "perjodohan?" Tanya Hera.
Michael mengangguk. Sejak beberapa hari ini, ayahnya selalu membahas tentang lanjutan perjodohan yang dia lakukan saat di Paris waktu itu. Hanya saja selama ini Michael cuma bergeming.
Hera diam, dia juga tidak bisa menjawab dan dia tidak tahu kenapa bisa seperti itu.
Michael menarik nafas lagi, dia mengangguk, "baiklah," katanya lirih. Michael keluar dari dalam mobil dan meninggalkan Hera sendiri.
Hera mencengkram dadanya yang mendadak terasa nyeri, dia mengingat obrolan dengan Desi dua hari lalu, gadis itu meminta Hera tidak menyia-nyiakan jika ada orang baik yang mencintainya.
Wanita itu lebih baik di cintai daripada mencintai, karena jika begitu, dia akan lelah berjuang sendirian...
Itulah yang di katakan Desi, dan Hera selalu mengingatnya. Kata-kata itu seperti paku yang menghunjam dengan dalam ke dasar jantungnya.
Sebenarnya apa yang kamu rasakan, Hera? Hera bertanya kepada dirinya sendiri.
Jangan pikirkan itu, jangan! Lupakan! Kamu hanya terbawa suasana, Hera! Jangan jadi konyol! Apalagi Michael tidak lebih tua dari April, adik Hera sendiri!
Tapi, sebagian otak Hera malah memutar kembali semua hal menyangkut Michael, di kepalanya, semuanya...tidak ada yang terlewat seakan ingatan itu adalah sebuah filem yang sedang dia tonton dengan live.
Michael masuk ke ruangannya, melarang siapapun masuk ke dalam. Sebenarnya dia marah. Sangat. Tapi dia mencoba menahan diri. Darahnya mendidih, dia mencoba mendinginkan.
Kenapa terasa sangat menyakitkan saat Hera menjadi diam begitu daripada ketika wanita itu memintanya berpikir realistis tentang ini, Michael masih bisa menerima itu. Tapi, jika Hera diam...
Michael tidak pernah berpikir untuk menerima perjodohan itu. Dia bahkan tidak menyukai gadis pilihan ayahnya, bagaimana dia bisa tahan hidup dengan gadis itu nantinya?
Michael benar-benar tidak habis pikir !!
*****
Hera masuk ke kantor dalam keadaan sangat mengantuk karena dia tidak bisa tidur semalaman. Memikirkan ucapan Michael dan terus mengutuki dirinya sendiri.
"Sudah cukup, Hera!" desisnya sambil memukuli kepalanya sendiri.
"Hera?"
Hera tergagap dan mendongak, Rama berjalan di sampingnya, terlihat heran.
"Kamu kenapa?" Tanyanya.
Hera menghela nafas, dia berusaha membuang perasaan marahnya pada pria itu, "aku baik-baik saja.' katanya dengan senyum mengembang.
"Kamu daritadi aku perhatikan..."
"Ah, aku lupa laporan hari ini deadline!" Sela Hera dan buru-buru meninggalkan Rama
Rama tersenyum masam melihat Hera berlari-lari kecil di antara para karyawan di lobi.
Rama sangat sadar kalau Hera menghindar darinya.

YOU ARE READING
Be Happy √
ChickLitHera bahagia, dia mencintai keluarganya, suaminya dan anak perempuannya, dia juga mencintai pekerjaannya walaupun dia memiliki bos yang menyebalkan. Tapi, apa yang harus dia lakukan saat seseorang menghancurkan pernikahan yang selama ini dia jaga? A...