"Ih! Kok dua kali!? Ba—"
"Mau jadi pacar gue gak?"
.
.
Taehyung mematung ditempatnya. Terkejut akan apa yang barusan diucapkan orang didepannya.
Pikirannya berkata 'tidak! Ia sudah memiliki kakakmu, tolak saja!'
Namun hatinya berkata lain, 'Terimaterimaterima! Kamu selama ini punya perasaan kan, ke Jungkook? Terima aja!'
Andaikan Jungkook gak gandeng kakak, mungkin.. Tapi, enggak! Enggak! Tae masih belum yakin sama perasaan Tae sendiri.., batinnya.
Melihat Taehyung yang sedari tadi diam, Jungkook membuka suara, "Kenapa?"
Taehyung mengangkat kepalanya, "Ah! E-Enggak!"
Chup!
Tiba-tiba Jungkook menyium keningnya.
"Lo tau, kenapa ada cewek yang ditakdirkan jadi pendek?" tanya Jungkook sambil tersenyum.
"E-Enggak..?"
"Biar lebih gampang jidatnya dicium," jawab Jungkook sambil mencium keningnya lagi.
Taehyung hanya diam membisu. Pipinya sedari tadi memanas juga jantungnya berdegup tak karuan.
"Jadi?"
Taehyung mengangkat kepalanya bingung. Ada rona merah menghiasi pipi tembamnya itu.
Jungkook terkekeh kemudian menambahkan, "Mau gak, jadi pacar gue?"
"T-Tapi kak T—"
"Udah itumah bisa nanti," jawab Jungkook enteng.
Tinggal gue putusin kok."D-Duduk aja dulu.. Nanti Jungkook gak pegel apa berdiri mulu?"
"Harusnya sih, gue yang nanya gitu. Tapi, yaudah," kemudian kembali duduk di bangku tempatnya tadi. Menarik Taehyung untuk duduk dipangkuannya, "Sini, duduk juga."
Posisi duduknya mereka adalah, Jungkook memangku Taehyung, berhadapan. Hidung mereka saling menyentuh, kedua tangan Taehyung dipegang oleh Jungkook.
Taehyung menutup matanya. Ia dapat merasakan dengan jelas napas Jungkook di depan bibirnya.
Pipinya yang tadinya hanya merona sekarang sudah bagaikan crimson red.
"Tae," panggil Jungkook. Taehyung membuka matanya.
"Gue—suka sama lo, mau gak jadi pacar gue?" Jungkook mengulang lagi.
Taehyung hanya diam. Tidak tahu harus menjawab apa. Perasaannya pun masih labil.
"Masih blom ada jawaban, ya? Yaudah, gue bakal nunggu," ucap Jungkook. Melihat Taehyung akan beranjak dari tempatnya duduk, [a/n: pAHA] Jungkook langsung menariknya kembali, "Tapi biarin gue begini dulu sama, lo. Gue suka," Jungkook kembali berucap.
Kemudian mereka kembali berduaan sampai setengah jam kemudian.
.
.
Vante melihat semuanya dari kejauhan. Iya, dari kejauhan. Mata kepalanya sendiri melihat bahwa 'kekasih'nya itu sedang berduaan dengan adiknya, Taehyung.
Duduk diatas paha 'kekasih'nya, mengecup kening, giving a little peck on the lips—twice.
Juga, ia dapat mendengar sedikit dari omongan mereka; "Mau gak lo jadi pacar gue?", "Gue—suka sama lo, mau gak jadi pacar gue."
Ia semakin merasakan amarahnya meninggi. Tidak ingin menghabiskan waktunya berdiri di situ, akhirnya beranjak pergi dengan amarah yang tidak bisa dibendung.
..
Sesampainya di apartemen miliknya dan Taehyung, ia langsung mengunci diri di kamarnya, tidak ingin sekedar melihat atau bertegur sapa dengan adiknya dulu malam ini.
Ia ingin menahan emosinya terlebih dahulu.
**
Cewek pendek itu udah anugrah. Biar gampang dikecup keningnya –Tatapan Pertama
-TBC-
Bonus malem ini. Iya, tau. Gak nyampe dua halaman..
Lagi pegel badan gue, pemirsa.
Sampe ketemu mingdep ya.
[Tatapan Pertama | Draft : 181011 | Published : 181012]
YOU ARE READING
Tatapan Pertama [KookTae]
FanfictionKisah cinta segitiga tentang kakak beradik kembar identik dan seorang pangeran sekolah yang berawal dari depan gedung Universitas Big Hit. Cast: ~ Kim Taehyung GS! ~ Her Twin Sister^ GS! ~ Jeon Jungkook Bahasa : Cerita; baku Percakapan; tidak baku