^^^
"POKOKNYA GUE SEKAMAR SAMA WONWOO, TITIK!"
"WOAH, LOTENGNYA KEREN!"
"BARANG-BARANG LO BERESIN DULU, PEAK! BERANTAKAN SEMUA, SEDIH GUE LIHATNYA!"
"HAI SAYANGKU, HARI INI AKU TAMVAN~~"
"GUE LAPER, MASAKIN DONG!"
"KAMARNYA ADA ENAM BANG!"
Beginilah jika ketiga belas member Seventeen sudah dipersatukan dalam satu rumah. Berisik sendiri dan tentunya sibuk dengan urusannya masing-masing.
Ketika pintu utama terbuka lebar saja mereka sudah keluyuran tak keruan mengelilingi rumah baru. Barang-barang yang mereka kepak ditinggalkan begitu saja tanpa perasaan.
"Wahai anak buahku, bantulah aku membawa semua barang-barang kalian ini!" teriak Sungcheol dengan bahasa dramatis, susah payah ia teriak karena kedua tangannya sudah penuh dengan beberapa tas mini dan sebuah koper.
"Baik tuan, daku akan membantunya," jawab Seungkwan ikut mendramatisir. Kemudian, keduanya saling membantu untuk membawa barang-barang teman mereka masuk ke dalam rumah.
Member yang lain sudah tidak lagi nampak wujudnya. Hanya Seungkwan dan Sungcheol lah yang mengurus segala seluk beluk properti.
Sementara itu, Hansol juga berkeliling sendiri. Namun ia menemukan objek yang membuatnya nyaman tak ingin beranjak. Yaitu sebuah foto Seventeen yang terpajang menarik pada sekat sebuah ruangan. Foto pribadinya juga menjadi pajangan, seketika ia kagum dengan ketampanan yang selama ini ia miliki.
"Gue ganteng banget, ya ampun baru nyadar gue." kata Hansol bermonolog. Berbicara kepada dirinya sendiri dengan rasa percaya diri yang tinggi.
Untuk beberapa saat, semua member berkecimpung dalam dunianya masing-masing. Tapi sejurus kemudian, ketiga belas anggota berkumpul di ruang tamu untuk membicarakan pasal pembagian kamar yang memang sangat-sangat mereka tunggu.
"Gimana cara baginya nih?" tanya Mingyu yang datang paling akhir. Anggota satu ini tadi baru saja selesai memasak sesuatu di dapur, makanya datangnya telat.
"Gimana kalo pilih sendiri aja langsung. Kan nggak ribet. Gue juga udah laper nih, pengen cepat makan masakannya Bang Mingyu." usul Myungho, wajahnya memang penuh akan sarat ketidaksabaran untuk mengonsumsi sesuatu.
"Kalo bisa tertib ya nggak papa." jawab sang leader.
"Oke deh, berarti langsung bisa pilih nih?" tanya Soonyoung.
"Dari siapa dulu?" tanya Chan kemudian.
"Dari lo aja, Chan. Maknae duluan deh." kata Sungcheol yang disetujui oleh semua member tanpa terkecuali.
Chan manggut-manggut kemudian menatap semua teman-temannya satu per satu. Ia termasuk member yang paling akrab dengan semua member. Jadi, memilih seperti ini adalah hal yang sulit untuknya. "Btw, ada yang nggak mau satu kamar sama gue?"
Satu detik, tidak ada yang tunjuk jari. Dua detik, juga tidak ada. Namun detik ke lima, Myungho menunjuk jari. "Gue,"
"Oh oke, gue juga nggak mau. Bosen lah, apa-apa sama lo terus."
Chan dan Myungho sekelas, pastinya mereka akan bosan jika sama-sama berada pada tempat yang sama untuk yang ke sekian kali. "Gue pengen sekamar sama Bang Jisoo."
Jisoo seketika tersenyum lepas. Setidaknya, Chan bukan orang yang ia hindari untuk menjadi teman satu kamar. Cukup lega untuknya karena skenario takdir yang sesuai ekspektasinya.
"Oke-oke, satu pasangan udah ada yoi. Lanjut lo, Sol."
"To the point aja ya, gue pengen sekamar sama Seungkwan." katanya diakhiri dengan helaan tawa pelan.
YOU ARE READING
[STS#1] Magenta ✔
Fanfiction[SEVENTEEN TWICE STORY] "Ketika rasa itu datang dan bermuara." Ini kisah tiga belas pria yang dipertemukan dengan sembilan gadis. Takdir membuat mereka bersua dan terluka. Seungcheol 📌 Nayeon Jeonghan 📌 Jeongyeon Jun 📌 Sana Soonyoung 📌 Momo Wonw...