05

6.7K 1.2K 556
                                    

Hari ini adalah dua hari setelah hari setelah hari minggu.

Hari apakah itu?

A. Hari-hari tanpa dirinya
B. Hari kamis
C. Hari mau
D. Pak Hari tukang cilok.

Jawabannya apa hayo?

Terhitung udah empat hari sejak pertemuan terakhir Daniel dan Seongwoo. Selama itu juga Seongwoo bener-bener ngehindarin Daniel, kayak sekarang ini.

"Woo—" Daniel yang cuma berniat menyapa langsung kicep pas Seongwoo ngelewatin dia gitu aja tanpa ngelirik sedikit pun. Reaksinya sama kayak kemarin-kemarin. Harusnya Daniel seneng karena Seongwoo nggak menel lagi kan? Iya kan?

Itu sebabnya Daniel jadi rutin nanyain kabar Seongwoo ke Lucas, entah buat apa. Padahal kan udah MANTAN.

Lucas bilang kalo Seongwoo masih tetep, nggak ada perubahan, masih suka lupa. Seolah-olah memori Seongwoo selalu berputar di hari sebelum mereka putus.

Kalo ditanya apakah Daniel nyesel? Jawabannya adalah nggak. Atau mungkin belum?

Secara nggak sadar, Daniel lah yang memperparah keadaan Seongwoo. Ibaratnya, Seongwoo yang udah capek lari, dipaksa terus-terusan sama Daniel untuk jangan berhenti. Itulah yang dialami otak Seongwoo sekarang.

Berkali-kali Lucas minta tolong Daniel untuk bawa Seongwoo ke dokter. Seperti sekarang ini, Lucas rela jalan jauh-jauh dari Fakultas Bahasa ke Fakultas Teknik. Alasan Lucas begini cuma ada dua, ngapelin Jungwoo atau ngecek keadaan Seongwoo. Tapi, sekarang tujuannya adalah ketemu Daniel di kantin FT.

"Udah lama?" tanya Lucas pas ngelihat Daniel yang duduk di salah satu meja kantin.

Daniel geleng, "Nggak kok. Langsung to the point aja, lo mau ngomong apa?"

"Gue minta tolong, ini yang terakhir. Gue mohon, paksa kak Seongwoo ke dokter."

"Kenapa harus gue? Dia aja sekarang nggak mau liat wajah gue."

"Karena cuma lo yang bisa, kak Seongwoo pasti luluh kalo lo yang ngomong sama dia. Dia makin sering pusing akhir-akhir ini, please, bawa dia ke dokter sebelum terlambat. Gue nggak minta lo buat balikan sama dia atau apa, cuma perhatiin dia aja sebagai teman udah cukup."

Daniel menghela nafasnya lelah, "Yaudah, gue coba nanti pulang kelas."

"Makasih!"

***

Berkali-kali Daniel ngelihat jam tangannya, udah hampir satu jam sejak kelas Seongwoo selesai. Kenapa Daniel tahu? Karena dia nyatet semua jadwal Seongwoo sejak semester 1 dulu.

Daniel udah ngirim chat ke Seongwoo yang isinya minta ketemuan di depan perpustakaan, tapi sampe sekarang Seongwoo masih belum kelihatan batang hidungnya.

"Minki!" Daniel manggil salah satu temen sekelas Seongwoo yang mau masuk ke perpustakaan.

"Apa, Dan?"

"Seongwoo mana?"

"Nggak tahu, malah gue ngira dia udah pulang."

"Oh... makasih!" Daniel mikir sebentar, Seongwoo nggak mungkin batalin janjinya gitu aja. Tapi, kemana Seongwoo?

Akhirnya, Daniel mutusin buat jemput Seongwoo di kelasnya.

Setelah sampai, Daniel ngernyit heran pas ngelihat Seongwoo duduk di bangkunya sambil nelungkupin kepala di atas tangannya. Seongwoo ketiduran?

Ongcheongi | Ongniel [✔]Where stories live. Discover now