Flv. 4 Apple crumble

254 11 0
                                    

Ethan kini menatap layar ponselnya dengan tajam. Ia menunggu sesuatu

Sejak kemarin ia menunggu hal ini, tapi tak kunjung mendapatkannya.

" Lu ngapain , Than?"

" Nunggu."

" Nunggu apaan, bego! Gue juga tau lu lagi nunggu. Tapi nunggu apaan? Balasan Chat dari gebetan? Emang ada yang mau sama Lo?" Sinis Sean panjang lebar.

" Berisik! Bukan urusan Lo!" Usir Ethan dingin. Ia masih menatap ponselnya. Tapi ucapan Sean berhasil menarik perhatiannya.

" Si Icha mukanya ngapa gitu ya?" Ujar Osean yang bermonolog.

Ethan mendengar ucapan itu menatap tajam Sean. Ia baru menyadari. Sejak kemarin,Osean memanggil Clarissa dengan panggilan Icha.

" Kenapa?"

" Apaan sih?!" Ethan mulai jengah menghadapi Ethan yang sekarang. Ia lebih suka menghadapi Ethan yang banyak diam daripada orang Ethan yang suka bertanya seperti anak TK.

" Kenapa Lo manggil dia Icha? Emang Lo Deket?" Tanya Ethan memperjelas pertanyaan.

" Hah? Apaan dah? Dari jaman kita masih MOS juga gue sama anak-anak lain manggil dia Icha! Lu nya aja  yang kayak kura-kura. Ngedekem aja didalam tempurung." Ejek Sean.

Ethan hanya memasang wajah datar seperti biasanya. Tapi aura yang ia keluarkan sungguh gelap.

"ICHA!!" Seru Sean memanggil Clarissa. Gadis yang tengah berjalan sendiri itu mengangkat alisnya dan tersenyum walau matanya masih mencari siapa yang memanggilnya.

Panggilan Sean berhasil menarik perhatian seluruh penghuni kantin untuk mencari gadis dengan fisik yang berciri khas kulit gelap.

Terlihat manis untuk Sean dan pria lain melihat senyum bingung gadis itu. Kecuali Ethan.

Pria itu mendecih dan bergumam, " ngapain coba senyum-senyum gitu? Dikira cantik kali? Najis!" Sungut pria itu.

Sean yang mendapati sahabatnya menggerutu , kini mengerutkan dahinya bingung.

" Ini bocah ngapa dah?" Herannya sambil menatap aneh Ethan. Ia kembali memanggil Icha hingga gadis itu mengetahui posisinya.

" Hai, Sam!" Panggil Icha menghampiri meja Sean dan Ethan. Ethan, pria dingin itu memutar bola matanya, berusaha mengabaikan Kehadiran gadis itu.

" Sam, Icha boleh makan bareng Sam sama Ethan gak?"

" Sam?" Ethan bertanya dan memecah topik yang ada. Pria itu bingung, Clarissa sedang berbicara dengan siapa? Sam itu siapa?

" Samudra maksudnya ..." Jelas Sean.

" Kenapa Samudra? Nama lu kan Sean, bego!" Protes Ethan.

" Ralat. Nama gue Osean kalo lu  lupa. Dan dia cuma nge translate nama gue biar gampang hafal. Ngapa sih lu nanya-nanya kayak Pengacara!" Jelas Dan sungut Sean.

" Udah-udah ... Sean mau makan apa?" Tanya Clarissa.

" Wis.. mau Lo beliin ya? Emang idaman Lo, Cha!"

" Siapa bilang? Icha cuma nanya. Nanti kalo enak, Icha mau minta soalnya." Ujar Clarissa dengan tampang polosnya. Sean tertawa mendengar penolakan halus nan tajam itu.

" Oohh... Bakso kan? Yaudah. Gue beli bakso dulu deh. Than! Lu mau beli apa?"

" Gak." Jawab Ethan singkat.

Clarissa menatap aneh pria didepannya. Secara bersamaan, Ethan menatap Clarissa dengan dingin. Beberapa detik saling menatap, Clarissa akhirnya memukul meja kantin.

CLARISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang