Flv. 29 Redbean

128 4 0
                                    

Ethan menggenggam erat tangan itu. Sudah 3 jam,dan Clarissa belum bangun juga.

Dokter yang menangani berkata, " Nona Clarissa mungkin mengalami gangguan psikis sejak lama dan baru kambuh lagi sekarang. Tubuh dan mentalnya masih kaget dengan gangguan yang sudah lama ia sembuhkan ini."

Kalimat itu terus terngiang dikepala Ethan. Ethan hanya tahu Clarissa memiliki kenangan buruk setelah melihat insiden tragis ibunya. Tapi ia tak tahu bahwa gadis itu memiliki gangguan psikis akan hal itu.

" Cha.. kamu kecapean atau ketiduran?" Tanya Ethan lembut. Entah ia harus berterima kasih dengan pingsannya Clarissa atau bersedih akan hal ini.

Dengan pingsannya Clarissa, Ethan dapat membatalkan kencan menyebalkan ini. Tapi juga berhasil membuatnya frustasi karena Clarissa tak kunjung bangun dari pingsannya.

Ethan merasakan tangan dalam genggamannya bergerak. Matanya langsung menatap penuh harap. Clarissa melenguh sejenak,

Lalu bangkit dari pingsannya secara tiba-tiba. Membuat Ethan kaget bukan main. Gadis itu terengah-engah lalu menoleh kearah Ethan dan langsung mencekik pria itu.

" Cha!" Panggil Ethan khawatir. Clarissa tak pernah menyakitinya, jadi ia yakin gadis itu masih belum sadar dengan apa yang ia lakukan kepadanya.

Sungguh, cekikan Clarissa benar-benar tak ada rasanya bagi Ethan. Tapi Ethan harus menghentikannya sebelum Clarissa akan menyesali perbuatannya nanti.

Ethan menahan tangan itu dengan lembut. " Cha... Ini aku. Ethan. Inget? Ethan si Jajad... Sethan.. inget?" Ucap Ethan dengan lembut. Clarissa melemahkan cengkraman tangannya dari leherku Ethan.

Tangannya kini beralih meremas baju Ethan. " Ethan?" Tanyanya dengan terengah-engah. Ethan mengangguk lalu memeluk gadis itu.

Clarissa terus menangis sambil mengucapkan kata maaf terus menerus. Ethan hanya mengangguk dan berkata semua baik-baik saja.

Merasa keadaan mulai stabil dan tenang, Ethan menatap lekat mata Clarissa. " Cha, apa yang belum kamu kasih tahu ke aku?" Tanya Ethan dengan lembut.

Clarissa hanya menunduk. Ia tak mau Ethan mengetahui hal ini. Ia takut Ethan mengira dirinya gila dan akan meninggalkannya.

" Cha..."

" Nanti Ethan ninggalin Icha... Icha gak mau..." Lirih gadis itu lemah. Ethan menghembuskan nafas resah. Ia mengeratkan genggaman tangannya dan menatap dalam mata biru yang terlihat rapuh itu.

" Always beside you, Cha. My place ia next to you. So, tell me now." Ucap Ethan lembut.

Oh, lihatlah. Ethan yang dulu selalu membentak, mengomel, mengumpat, sumpah serapah juga tak pernah lupa,

Sekarang menjelma menjadi pria super lembut dan perhatian. Cinta memang mengerikan, sobat. Berhati-hatilah dalam menikmatinya.

Clarissa mulai gemetar. Ia benar-benar takut akan respon Ethan jika mengetahui yang sebenarnya.

" Gapapa Cha. You trust me, and I trust you, right?"

" I-icha..."

" Sebenarnya..."

" Biar mas yang cerita. Kamu istirahat aja." Chaemal tiba-tiba saja datang dan menarik lengan Ethan untuk mengikutinya.

Ethan melepas tangan Chaemal saat sudah keluar dari ruang inap Clarissa.

" Ayo kita omongin. Sambil makan aja. Gue laper." Ujar Chaemal seadanya.

Walau Chaemal tau baik buruknya Ethan, ia entah kenapa tak bisa santai dengan pria satu ini. Mungkin karena Ethan telah merebut adik kesayangannya.

CLARISSAWhere stories live. Discover now