Things You Need to Know About Loving Mas Rian (Part 2)

629 30 3
                                    


Well,  hi guys! Sedikit cerita lagi tentang hal yang kalian harus tau kalau mau sayang-sayang sama Mas Rian: Kalau di part 1, lessonnya kalian harus sabar karena Mas Rian sangat perasa, part kali ini... sama aja sih, harus sabar juga :") tapi dengan alasan yang beda lagi.

2. Harus banyak sabar, karena harus rela berbagi

Pasti kalian bertanya sendiri, 'kok harus berbagi? emangnya Rian suka main cewek?'.

Jawabannya, bukan. Mas Rian gak suka main cewek (hopefully),  tapi yaa seperti yang kalian tau menurut para netizen tercinta, Mas Rian termasuk aset negara yang perlu dilindungi. Karena Mas Rian aset negara, berarti aku juga harus rela berbagi dengan 'pecinta' Mas Rian di seantero Indonesia.

Harus sabar baca-baca komen-komen atau tweet mereka-mereka yang ngakunya 'pacar' Mas Rian, atau yang panggil Ibu Mas Rian 'mertua' waktu Mas Rian post foto bareng Ibu. Padahal sumpah, waktu Mas Rian post foto itu, aku juga hampir tergoda buat komen "Hush kalian semua gak usah gatel2. Mas Rian pacar aku!" 

Aku mau cerita tentang sabarnya jadi aku, membagi Mas Rian dengan yang lain. Agak sedikit beda dengan membagi hati pada netizen, tetapi lebih sulit lagi, yaitu membagi hati pada perempuan yang berharap lebih. Seperti ini:

Aku mengrenyit melihat video di layar handphone yang sudah kuputar berulang kali dalam 3 menit terakhir. Isinya adalah cuplikan live Instagram Mas Rian dengan temannya. 

Aku menghela napas sebelum menghempaskan badanku ke sofa, menunggu Mas Rian jemput karena hari ini kita sudah ada janji nonton film sebelum Mas Rian mulai sibuk latihan lagi. 

*drrt drrrt* Masyan💙 calling... 

"Mas Rian dimana?"

"Aku udah di bawah. Mau aku jemput ke atas, atau kamu mau ke bawah langsung jalan?" tanyanya.

"Terserah. Mas Rian maunya gimana?"

"Langsung aja ya? Aku tunggu di bawah"

"Oke" aku mematikan sambungan telfon dan menghela napas lagi, kemudian berdiri sembari berpikir apa yang nantinya bakal aku katakan ke Mas Rian. 


Civic putih Mas Rian sudah terlihat dari pintu lobby apartment, terparkir sejajar dengan mobil lain, Mas Rian menunggu di dalam, tatapannya terpaku pada handphone di depannya saat aku masuk ke dalam mobil.

"Hai" sapaku

Mas Rian meletakkan handphonenya dipangkuan, kemudian menghadapkan badannya ke arahku sambil tersenyum. Ia menjulurkan tangan kanannya untuk mengusap dahi dan rambutku, "Hai"

Huft. Kalau sudah diberi senyum maut Mas Rian, dengan tatapannya juga. Aku tuh udah gak berkutik lagi.

"Gimana? Langsung jalan aja?" tanya Mas Rian

"Iya"

"Oke!" ia menjawab dengan riang. Kemudian memindahkan persneling dan mulai menyetir.

Aku menyibukkan diri dengan memasangkan bluetooth dari mobil Mas Rian ke handphone-ku. Memang sudah kebiasaan kita, kalau kita sedang di jalan dan Mas Rian nyetir, aku yang berhak pilih lagu-lagu apa yang akan di putar, dan untung-nya, Mas Rian terima-terima aja kalau aku suka putar lagu Korea hehe.

"Kok diem aja? Cerita dong"

"Hmm?" aku menoleh ke Mas Rian yang tersenyum ke arah ku lalu sedetik kemudian menatap jalan.

Adoring You (Rian Ardianto)Where stories live. Discover now