Beberapa minggu sebelum kelahiran Jeongsan. Yerim sempat meminta suaminya untuk berjanji tidak akan mengabulkan permintaan operasi sesar jika dirinya sendiri yang meminta. Dan yeah, Jungkook menurutinya ketika Yerim menangis tidak berdaya sembari menggengam erat tangannya, pria itu tetap berpegang Teguh pada janjinya. Jujur saja, Jungkook tidak tega melihat istrinya berjuang sendirian melahirkan anak mereka. Ada begitu banyak darah yang dikeluarkan sebelum pada akhirnya Jungkook bisa mendengar secara langsung tangisan pertama baby Jeon.
Sebuah perasaan baru yang Yerim rasakan pasca melahirkan Jeongsan secara normal tidak bisa ia jelaskan dengan kata-kata. Berulang kali Yerim memanjatkan doa syukur untuk segala yang Tuhan anugerahi pada hidupnya. Kini, lengkap sudah kebahagiaan Yerim bersama Jungkook.
"Kak, adek jangan dicium terus nanti nangis," seru Yerim ketika melihat Jungkook tidak berhenti mencium pipi gembul Baby Jeon yang tidur disamping ibunya. Bayi mungil itu baru saja selesai menyusu dan sekarang sedang tertidur tapi karena perlakuan ayahnya membuat bayi mungil itu bergerak gelisah, merasa terganggu.
Jungkook mendongak menatap istrinya yang sedang menatap anak mereka. Tangannya terulur mengusap rambut tebal Jeongsan dengan gerakan lembut.
Merasa diperhatikan Yerim perlahan menoleh, balas menatap suaminya, "kenapa?" tanyanya.
"Adek kan sudah lahir, bagaimana kalau kita mulai menempati rumah baru kita, tapi kalau misalnya kamu masih belum siap mungkin kita bisa berunding dengan ayah," usul Jungkook.
Yerim tersenyum, "terserah padamu, Kak, Yerim ikut saja," balas Yerim.
Clekkk
"Yemim......," pekik dua orang gadis bersamaan dibalik pintu menghampiri Yerim. Dibelakang mereka, dua pria ikut mengekori dua gadis itu.
Jungkook terkekeh memandang teman-teman Yerim yang tidak berubah sama sekali. Masih saja perusuh dan suka heboh tidak tau tempat. Jungkook beranjak dari tempat tidur Yerim dan memberi waktu Yerim bersama sahabatnya.
"Berisik!!" omel Yerim menatap horor kedua sahabatnya yang berisik, "anakku lagi tidur, pulang saja sana!!"
"Baru juga datang, Yer," cemberut Saeron.
"Ah itu ponakan kami kan, ah kiyowo...," sahut Sohyun tidak mempedulikan pengusiran yang baru saja dilakukan oleh Yerim.
Saeron dan Sohyun mendekat melihat Baby Jeon lebih dekat. Kedua gadis mengalihkan pandangan serempak menatap Jungkook yang sedang berdiri disisi ranjang Yerim. Terlihat jelas dari raut wajah Saeron yang takjub sedang Soohyun melongo. Keduanya lalu saling memandang satu sama lain dengan alis bertautan.
"Mirip sekali dengan ayahnya," komentar keduanya berhasil mengundang rasa penasaran dibenak Yukhei dan Mark yang ikut diboyong keduanya untuk dijadikan kurir dalam hal membawakan hadiah untuk baby Jeon yang kini telah diletakkan dipojok ruangan.
Yukhei dan Mark pun tidak mau ketinggalan ikut melihat baby Jeon. Keduanya tak kalah terkejut sama seperti Saeron dan Soohyun begitu melihat wajah tampan si kecil Jeon yang benar-benar seperti duplikat ayahnya.
"Haha... Yerim tidak kebagian," kekeh Mark dan Yukhei berhasil membuat keduanya dihadiahi pelototan mata tajam oleh Yerim.
Yerim menghela nafas, percayalah, hari ini sudah tak terhitung berapa banyak Yerim mendengar hal itu keluar dari bibir orang-orang yang menjenguk dirinya. Tidak hanya teman Jungkook. Teman-temannya juga tak luput melontarkan kata-kata tersebut.
Like father like son...
----
Hanya dua bulan saja Yerim tinggal dirumah ayahnya dan setelah itu ia dan Jungkook benar-benar menempati rumah baru mereka yang luas dan besar. Karena Yerim yang harus mengurus baby Jeon membuat Jungkook memutuskan memperkerjakan tiga orang pelayan wanita, satu supir pribadi dan dua orang penjaga dirumahnya demi kenyamanan istrinya. Jungkook hanya tidak ingin anaknya kekurangan perhatian ibunya karena istrinya sibuk mengurusi pekerjaan rumah. Jadi, tiga pelayan dengan tugas berbeda-beda dipekerjakan Jungkook dengan gaji yang besar.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband (Sudah Dibukukan)
Fanfiction(Tersedia dalam bentuk cetak) Order Book/E-book bisa langsung chat Whatsapp.. Apa jadinya jika seorang gadis pemberontak, gemar melanggar perintah dijodohkan dengan seorang pria dewasa, tampan, mapan dan sukses diusia muda yang selama ini selalu m...