Part 1

12.8K 571 49
                                    

Seorang gadis tengah melangkahkan kakinya.
Sorot matanya menatap ke depan, tanpa memperdulikan sekelilingnya.
Matanya memancarkan sebuah kehampaan dalam rasa kesedihan.

Kakinya melangkah terus tanpa ragu, meski ia tak mengetahui kemana sebenarnya langkah itu kan membawanya.

Bahkan sang penguasa langit malam pun, seakan mengerti akan kesedihanya sampai tak berani menampakan sosoknya.

Hingga sebuah bola cahaya membuat pandangannya terfokus menatapnya, mengamati apa, sebenarnya bola cahaya itu.
Perlahan demi perlahan langkah gadis itu mendekati hal yang mengusik manik matanya, dan tanpa di sadari ketika ia begitu dekat dengan bola cahaya itu.

Cahaya tersebut mengelilinginya terus-menerus,
Sinar yang tak mampu di terima oleh manik mata gadis tersebut membuatnya harus menutup matanya.

*****

Di sebuah kamar bernuansa coklat berhiaskan perabotan yang asing, tampak seorang gadis yang baru sadar dari tidurnya atau mungkin lebih tepatnya pingsan, tengah menatap seisi ruangan.

"Di mana aku...?
Mengapa aku ada di sini..?" tanya gadis itu kepada entah siapa.

Mengetahui hanya dirinya seorang di ruangan itu, ia mencoba beranjak dari tempat tidur untuk mencari seseorang yang mungkin mampu menjawab kebingungannya.
Namun, belum sempat kakinya beranjak dari kasur suara kenotip pintu terbuka.

"Cklek."

Pintu terbuka, menampakan seorang wanita paruh baya berpenampilan anggun, dengan jubah coklat menyentuh lantai. Berjalan mendekati gadis yang tengah duduk di atas kasur.

"Rupanya kau sudah bangun nak...!
Bagaimana keadaanmu...?" tanya wanita paruh baya itu dengan lembut.

"Em, aku baik nyonya." jawab gadis itu pelan.

"Panggil saja aku oma Emi, dan kau nak.?" kata wanita tua itu.

"Hem...Lovelin. Lovelin Angelica Glisherine oma." jawab gadis itu begitu pelan namun masih dapat terdengar oleh wanita paruh baya pemilik nama Emi itu.

Perempuan paruh baya tersebut duduk di mulut kasur, menatap gadis bernama Lovelin, kemudian memberikan-nya minuman berwarna biru yang tak gadis itu ketahui.

"Ini minumlah nak,,,! setelah kamu meminumnya badanmu akan lebih membaik." pinta oma Emi.

Tangan Lovelin menerima secangkir minuman itu dan meminumnya perlahan.

"Terima kasih oma," ucap Lovelin ketika minuman itu telah habis yang hanya di jawab dengan senyum tulus oma Emi.

"Ini sudah hampir malam, lebih baik kau membersihkan diri dan setelah itu turun kebawa untuk makan malam. Oh..! dan ya, jika kau ingin berganti pakaian di lemari ada pakaian yang mungkin cocok untukmu." kata oma Emi yang mulai beranjak dari duduknya menuju pintu.

Ucapnya hanya mampu di balas dengan anggukan kepala dan senyum dari Lovelin.

*****

Jam menunjukan pukul 08.00 malam.
Terlihat seorang wanita tua tengah duduk bersama dengan gadis berambut coklat panjang.

"Jadi bagiaimana, nak Lovelin bisa sampai di sini. Jika di lihat dari penampilanmu sebelumnya, sepertinya kau bukan dari planet ini." tanya oma Emi kepada gadis pemilik nama Lovelin itu.

"Apa maksud oma dengan bukan dari planet ini,,,?
Memangnya ada di planet mana aku ini..?
Bukankah ini bumi..!" jawabku dengan sedikit binggung.

"Bumi? Oh, rupanya kau berasal dari sana. Cukup aneh, seorang manusia mampu datang ke planet ini!" kata oma Emi.

"Maksudnya? saat ini aku bukan berada di bumi. Jika benar, lalu tempat apa ini oma?" tanyakku.

"Ini planet bernama Velofia, di mana penghuninya adalah mahluk imortal. Mahluk yang mempunyai kekuatan sihir." jelas oma Emi.

"Ha? oma pasti bercanda kan, mana mungkin dunia yang hanya ada di cerita novel yang sering ku baca benar benar ada." ucapku dengan terkejut.

"Itu di bumi, di mana semua itu hanya khayalan bagi kaum manusia, tapi di sini. Di planet Velofia, semua ini nyata."kata oma Emi.

Lovelin yang mendengarkan perkataan oma Emi, semakin bingung. Otaknya tak mampu mengelolah semua perkataan oma Emi. Yang menurutnya tidak mungkin.

"Ini memang aneh bagimu. Tapi kenyataanya sekarang kau ada di planet yang menganggap sihir, elemen, kekuatan itu hal wajar.
Aku juga merasa heran ketika kau sampai di sini, dan bisakah kamu jelaskan semuannya kepadaku. Apa yang terjadi padamu hingga sampai di sini..?" ucap oma Emi.

Lovelin yang semakin tak mengerti dengan arah pembicaraan ini. Hanya bisa menghela nafas, dan mulai menceritakan semuanya. Dari mulai orang tuanya, kabur di tengah malam, hingga bertemu bola cahaya yang mengelilingi-nya dan akhirnya dia berada di sini.

"Jadi begitu rupanya...!
Aku yakin kau memiliki hal spesial, yang mampu membuatmu sampai di sini. Baiklah, karna hari sudah larut. Lebih baik sekarang kita tidur dan membahasnya lagi besok." kata oma Emi.

Lovelin yang memang sudah pusing, dengan jalannya pembicaraan yang menurut-nya tak masuk akal ini. Hanya mampu mengangguk dan beranjak mengikuti oma Emi.

Maaf jika bahasanya terlihat kaku,karna ini cerita pertamaku.
Mohon bantuannya dengan kritik dan saran😊😊😊

Millefolia AcademyWhere stories live. Discover now