Part 41 (Kuliah)

43.4K 1.9K 19
                                    

Hari ini ialah hari yang menegangkan bagi Adriel dkk, karena pada hari ini Adriel dkk akan menjalani Ujian Nasional.

"Huft, kok gue deg-degan ya?" tanya Adriel sembari menghembuskan nafas pelan.

"Sama gue juga, semoga hasil gue belajar malem-malem gak sia-sia." Balas Daniel yang sedang mencoba bersikap santai.

"Apakah ini yang dinamakan cinta?" tanya Nathaniel sambil memasang wajah polosnya.

"Serah lo anjer." Balas Daniel.

Teett

Bel masuk telah berdering, seluruh murid kelas XII telah memasukki ruangan sesuai dengan nomor peserta ujian mereka masing-masing.

Adriel dan Daniel berada di ruangan yang sama, yakni ruangan 1. Sedangkan Nathaniel bersama Alvaro di ruangan 2.

Pengawas pun mulai membagikan soal ujian, Adriel menerima soal itu dengan santai. Saat ia melihat soal tersebut, ia tersenyum cerah karena apa yang ia pelajari tadi malam keluar dalam soal Ujian Nasional. Begitupun dengan Daniel yang terlihat antusias mengisi soal ujian tersebut sembari tersenyum senang.

Sedangkan di lain sisi, Nathaniel dan Alvaro mengerjakan ujian dengan sangat santai dan kalem.

***

Kini Adriel dkk sedang duduk di bangku kantin. Mereka sibuk membicarakan masalah ujian.

"Gimana tadi? Pada bisa gak?" tanya Adriel kepada ketiga sahabatnya.

"Hm bisa dong, tapi ada sedikit yang gak gue mengerti." Balas Nathaniel membuat Daniel menyetujui ucapannya.

"Bener tuh! Soal yang susah gue pilih pake trik cap-cip-cup." Balas Daniel membuat Adriel, Nathaniel dan Alvaro tertawa.

"Haha dasar lo! Kebiasaan lo itu mah, ngisi soal pake trik cap-cip-cup." Balas Nathaniel membuat Adriel dan Alvaro mengangguk setuju, sedangkan Daniel hanya cemberut.

"Duh, apa kabar ya adik gue tercinta?" tanya Daniel tiba-tiba.

"Ah lebay lo, masa mereka gak masuk buat beberapa hari aja kangen? Nanti kan lo juga ketemu di rumah." Balas Nathaniel membuat Daniel menatapnya.

"Eh iya, bener juga!" balas Daniel ceria, membuat Adriel, Nathaniel dan Alvaro hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap Daniel yang sangat menurut mereka sangatlah lebay dan aneh.


Teett

"Anjir cepet banget sih bel nya, biasanya juga lama!" ucap Nathaniel kesal.

"Huft, abis ini pelajaran matematika ya? Mana gue baru belajar setengah." Ucap Alvaro menghela nafas pelan.

"Duh matematika ya? Auto cap-cip-cup lagi nih gue!" ujar Daniel pasrah.

"Gue mah santai." Balas Adriel sambil menaik turunkan alisnya.

"Iya lo mah santai, orang lo pinter di matematika!" balas Daniel membuat Adriel tertawa.

"Udah ah, balik ke habitat masing-masing." Ucap Adriel sembari bangkit dari duduknya.

"Habitat, lo kata hewan." Balas Nathaniel membuat Adriel tertawa kecil.

***

Kini Adriel telah pulang ke rumah, saat ingin memasukki rumah dan membuka pintu, tiba-tiba pintu terbuka terlebih dahulu. Nampak Key yang sedang berdiri di depan pintu, ia lantas langsung tersenyum cerah saat melihat Adriel yang baru saja pulang.

"Eh Bang Riel, gimana ulangannya?" tanya Key sembari mencium punggung tangan kanan Adriel yang di balas ciuman pipi oleh Adriel.

"Lancar dong!" balas Adriel membuat Key mengucap syukur.

Adriel pun berjalan memasukki rumah, diikuti dengan Key.

Kini Adriel dan Key duduk di sofa, Key mulai mengajak Adriel mengobrol.

"Bang, kalo nanti Bang Riel udah lulus, Bang Riel mau ambil kuliah di mana?" tanya Key kepada Adriel, membuat Adriel menimang-nimang harus memilih kuliah di luar negeri atau di Indonesia saja.

"Hmm gue belum tau Key." Balas Adriel membuat Key cemberut.

"Bang, kuliah di sini aja ya? Jangan jauh-jauh, nanti Key kangen Bang Riel." Ucap Key memelas membuat Adriel tidak tega untuk meninggalkan Key pergi kuliah ke luar negeri.

Lantas, kalau ia kuliah di luar negeri siapa yang menjaga Key? Keo? Ah walaupun dia sudah percaya pada Keo, tetap saja Key masih menjadi tanggung jawabnya, karena Key belum menikah dengan Keo. Ia pun mulai berpikir akan mengambil kuliah di mana.

"Nanti gue pikir-pikir dulu ya Key, lo tenang aja, gue gak akan jauh dari lo kok!" balas Adriel sambil tersenyum menenangkan membuat Key mulai sedikit tenang.

"Beneran kan Bang?" tanya Key memastikan, Adriel pun mengangguk sambil mengelus puncak kepala Key membuat Key tersenyum.

"Key sayang Bang Riel." Ucap Key sambil memeluk Adriel.

"Abang juga sayang Key." Balas Adriel sambil memeluk dan mencium puncak kepala Key.

"Bang Riel mandi gih, bau nih badan Abang!" ucap Key sambil menutup hidungnya bercanda.

"Dasar lo ya! Bau juga lo demen peluk-peluk!" balas Adriel meledek Key membuat Key mengerucutkan bibirnya lucu.

Adriel pun menarik bibir Key lalu berlari kabur menuju kamarnya.

"BANG RIEL KAMPRET!!!" ucap Key berteriak, membuat Adriel tertawa kencang karena ia berhasil membuat Key kesal.

"Love u too!" balas Adriel sambil tertawa.

-TBC-

Jangan lupa tinggalkan jejak ya🌚

Sampai jumpa chapter depan~



Salam,
Ransyifa

Fake Nerd [Completed]Onde histórias criam vida. Descubra agora