I've been thingking of you and it made me horny, babe.
membaca sebuah pesan yang baru saja Richard kirimkan padanya membuat bibir Olivia tersenyum geli. Sejak tadi malam dia memang mendiamkan Richard dan mengunci rapat pintu kamar mereka agar lelaki itu tidak bisa tidur dengannya.
Olivia kesal, sungguh. Mendapati Richard yang dengan mudahnya berkencan dengan Helena lagi dan mencari jalang di luar sana ketika mereka berpisah membuatnya ingin menghukum Richard.
Jadi sejak tadi malam hingga pagi tadi, Olivia enggan bicara dengannya meskipun Richard berkali-kali mengajaknya bicara. Dan hanya dengan membaca pesan singkat yang Richard kirimkan padanya itu sudah membuat Olivia tahu kalau lelaki itu pasti sedang frustasi memikirkannya.
Tidur tanpa memeluk Olivia bukanlah sesuatu yang mudah Richard lakukan sejak mereka memutuskan kembali bersama.
Kenapa kau tidak mencari jalang baru di luar sana
setelah pulang bekerja nanti, Mr. William?
Kenapa harus mencarinya di luarsementara aku memiliki satu di rumah?
Kedua mata Olivia terbelalak tidak percaya. Namun bibirnya masih terus tersenyum mendapatkan joke menyebalkan Richard. Olivia yakin lelaki yang memiliki tatapan setajam elang itu pasti sedang menunggu balasan darinya dengan tidak sabaran.
Tapi yang ada di rumahmu sedang tidak ingin
melihat wajah sialan tampan milikmu, Rich.
Pembohong. Dia pasti sangat merindukanku
Seperti aku yang merindukan desahan seksinya.Bagaimana kalau kau sampaikan padanya, malam ini aku ingin mengajaknya berkencan?
Kau serius dengan berkencan?
Karena kupikir kau hanya akan membuatku berteriak puas.
Telanjang.
Di kamarmu.
Tiba-tiba saja Olivia mendapatkan ide untuk menjahili Richard. Dia melepaskan seluruh pakaiannya. Kemudian duduk dengan gaya menggoda di atas tempat tidur, memotret dirinya, mengirimkannya pada Richard.
Olivia tidak lupa memerlihatkan perutnya yang mulai sedikit membuncit. Sejak usia kehamilannya menginjak bulan ke tiga. Perutnya mulai terlihat membuncit dan entah kenapa Richard malah tergila-gila dengan perubahan di perut Olivia.
Tidak menunggu lama. Richard langsung meneleponnya.
Lim belas menit lagi aku akan sampai di rumah. Jangan coba-coba memakai pakaianmu lagi, sayang. Atau aku akan menghukummu.
Panggilan terputus. Richard sama sekali tidak membiarkan Olivia menyahuti ucapannya. Membuat Olivia berdecak kesal dan tentu saja, kembali membangkang.
Dia melangkah santai menuju lemari pakaian Richard. Mengamati deretan koleksi kemeja yang Richard punya. Ada banyak warna gelap. Ya, tentu saja. Richard William dan kegelapan sudah seperti sebuah paket yang sempurna.
Tapi tunggu, Olivia menarik satu kemeja berwarna merah cerah. Kemeja yang tampak masih baru dan belum pernah terpakai. Olivia mengangkat kemeja itu sebatas kepalanya. Bibirnya menyeringai kecil saat memutuskan sesuatu.

YOU ARE READING
Black Suit
General FictionRichard kira mencintai Olivia dan calon bayi mereka saja sudah cukup. Tapi ternyata tidak. Desakan pernikahan dari orang-orang disekitar mereka membuatnya frustasi. Mungkin bisa kembali mencintai orang lain mudah untuk dia lakukan. Tapi untuk berkom...