Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Taehyung menghabiskan waktu istirahatnya dengan membaca buku di perpustakaan seorang diri. Kenapa tidak mengajak Yoongi? Kalian tahu kan Yoongi alergi dengan perpustakaan? Pastilah ia tidak ingin ikut dan memilih tidur di kelas.
Buku yang Taehyung baca saat ini bertema petualangan. Di mana ada sekumpulan remaja yang sedang mendaki tersesat karena masuk ke goa aneh. Itu masuk ke dalam buku favorit Taehyung. Setiap datang ke perpustakaan, buku inilah yang dibaca Taehyung setelah buku pelajaran.
Ketika sedang membalik halaman buku, Taehyung dikejutkan dengan suara debuman keras. Seperti suara buku berjatuhan.
Taehyung mencari ke asal suara, berhubung perpustakaan sepi jadi tak ada orang yang merasa terganggu.
Taehyung berdiri dan mulai mencari sumber suara. Ketika sampai di rak kedua, ia melihat gadis berjongkok membelakanginya. Dapat Taehyung lihat bahwa ia sedang memungut buku-buku yang berjatuhan.
Taehyung meletakkan buku favoritnya dengan di rak dan menghampiri gadis itu. "Boleh kubantu?"
Ketika siswi itu mendongak, jantung Taehyung berdebar. Dialah gadis yang sudah membuat Taehyung penasaran.
Jung Yerin namanya.
"Hei?"
Taehyung tersadar ketika Yerin mengibaskan tangan di depan wajahnya. Entah sejak kapan Yerin berdiri, Taehyung tidak menyadarinya.
"I-Iya?" Taehyung seperti orang bodoh sekarang.
"Kau baik-baik saja?"
"Ah..." Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal, kemudian menunjuk buku-buku yang berserakan di lantai. "Aku bantu, ya?"
Taehyung langsung mengumpulkan buku-buku tersebut dan membawanya ke sebuah rak khusus buku sejarah Korea.
Gadis bermarga Jung itu menukik alisnya bingung, lalu mengumpulkan buku yang masih tersisa di lantai dan membawanya ke tempat Taehyung berada.
"Kau ketua osis, kan?" tanya Yerin sambil menyusun satu per satu buku dalam rak.
"Iya."
Taehyung tidak menyangka bisa mengobrol dengan jarak sedekat ini. Sebelah tangannya yang menopang tumpukan buku sedikit bergetar karena gugup.
Berlebihan memang, tapi itulah Kim Taehyung. Lebih aneh dari saudara kembarnya.
"Omong-omong penampilan kalian saat acara ulang tahun sekolah bagus sekali," pujinya.
Yerin tersenyum. "Terima kasih. Penampilanmu dan saudara kembarmu juga bagus, kok. Suara kalian benar-benar enak di dengar."
Setelah selesai menyusun buku dengan rapi, Taehyung mengulurkan tangannya ke arah Yerin. "Namaku Kim Taehyung."
