Jangan lupa vote dan minta dukungannya ya biar authornya semangat buat lanjutin cerita 💜
1 Bintang = 1 semangat. Spam komentar di harapkan 💞
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Di dunia yang kejam ini, Aku akan menggenggam tanganmu.
—Gfriend, Rough.
🖤
Kehadiran sosok Kim Taehyung memang sangat di butuhkan oleh kerabat dekatnya. Dia bagaikan happy virus. Selalu bisa membuat suasana menjadi hangat dan ceria.
Tapi, semenjak remaja Kim itu koma, mereka bagaikan kehilangan arah. Tak fokus melakukan apa pun. Terlebih Yerin, V dan Yewon.
V lebih banyak melamun hingga sering ditegur guru. Tapi para guru pun memaklumi pemuda itu, mereka menegurnya secara halus agar tidak menambah beban pikiran V.
"V, nanti jam istirahat pertama kita ke kantin, ya. Aku akan mentraktir sepuasmu."
Saat guru mereka keluar, Hoseok menyempatkan diri tuk mengobrol dengan sahabatnya.
"Kau makan sendiri saja."
"Jangan seperti ini, V. Kau—"
Belum sempat Hoseok menghabiskan kata-katanya, V berdiri dan berangsur menjauh membuat tatapan murid tertuju padanya.
Sampai di dekat pintu, langkahnya terhenti begitu sang guru sudah kembali.
"Oh, V? Mau ke mana?"
"Izin ke pusat kesehatan, Saem. Kepalaku pusing."
"Baiklah. Jangan lupa minum obat, ya."
Remaja itu mengangguk sekilas. Setelah V benar-benar pergi dari kelas, ia kembali mengajar.
"Saem!"
Hoseok tunjuk tangan.
"Ya?"
"Boleh aku menemani V? Aku hanya takut dia—"
"Pergilah."
Senyum Hoseok melebar. "Terima kasih, Saem!"
🖤
Seorang dokter menempelkan stetoskop ke dada pasiennya; Kim Taehyung. Wajahnya terlihat serius sekali. Detakan demi detakan harus di dengar dengan teliti tuk memberikan info tentang perkembangan kesehatan Taehyung.
Perawat selesai memeriksa cairan infus, begitu juga dengan dirinya. Ia memasang kembali dua kancing paling atas piyama rumah sakit yang dikenakan keponakannya.
"Bagaimana?" Seorang wanita bertanya dengan cemas.
Dokter bernama Kim Jisung itu tersenyum kecil. "Ada sedikit peningkatan, Ra-ya. Jangan putus asa, aku yakin Taehyung anak yang kuat." Ia menyentuh bahu kanan Hyunra. "Terus beri semangat untuknya. Ambil topik yang setidaknya bisa membuatnya tertarik ke alam nyata."
