15 -Condition

2.4K 298 4
                                    

Gayeon POV

Gue yang berniat untuk pulang harus terhenti karena pandangan gue teralihkan ke dua orang yang ga jauh dari gue.

Gue berdecak kesal dan menghampiri kedua orang tersebut.

"Jangan sok, lo-"

"Lo apa?" Gue memotong perkataan yang akan Lay ucapkan jika gue ga ada di sini.

Lay terkejut dengan kedatangan gue secara tiba-tiba. Dia langsung tepuk jidat nya dan beralih lagi ke cewek di depan nya.

"Maaf, gue minta maaf apa yang gue lakuin tadi. Anggep aja tadi gue lagi kerasukan setan."

Setelah itu Lay langsung menarik tangan gue, menjauh dari cewek yang melihat Lay dengan raut wajah penuh kebingungan.

"Udah ke sepuluh puluh kali nya dalam seminggu ini lo nyakitin cewek lagi, kalau di tambah sama minggu lalu total nya jadi dua puluh lima kali. Minggu depan lo mau nambah berapa?"

Lay nyengir. Tanpa memperdulikan ucapan gue tadi, dia membuka kan pintu untuk gue.

"Mau kemana?"

"Makan!" Jawab Lay layak nya anak berumur lima tahun, "Sekalian anter lo pulang, mobil lo tinggal di sini aja."

"Astaga, udah tiga hari mobil gue nginep. Dan sekarang harus nginep lagi?" Ucap gue ga percaya. Kenapa sih Lay hobi ngebayar satpam buat ngebiarin mobil gue nginep tiap malem nya?

Karena hampir tiap gue pulang kampus, dia selalu bawa gue kabur. Entah itu buat ke Mall, café, atau tempat refreshing lain nya.

"Kan udah gue bilang kalau ga usah bawa mobil. Gue bakal anter-jemput lo."

"Gamau, lo pikir gue ratu gitu yang lo harus anter jemput?"

"Iya, lo ratu di hati gue." Jawab Lay yang membuat gue reflek memasang muka jijik.

Setelah kejadian di hari itu, gue mulai dekat dengan Lay. Gue mulai ngerti bagaimana Lay sebenarnya.

Dia ga sedingin yang gue pikir, dia hangat banget orang nya. Kepribadian nya lembut, bocah, tekun, pekerja keras, dan ga neko-neko.

"Udah, masalah mobil biar nanti gue mintol supir rumah gue buat bawain ke rumah."

"Lo punya supir?"

Lay mengeluarkan senyuman andalan nya, "Gue punya supir, art, apartemen, mobil. Gue punya segala nya, kecuali hati lo."

Lagi, entah ini udah keberapa kali nya Lay ngegombalin gue dengan gombalan khas dari website yang isi nya menyajikan gombalan alay.

Pada akhirnya, gue memilih masuk ke dalam mobil nya.

"Pasang sabuk nya. Gue ga mau calon masdep gue kenapa-napa."

Lay menutupkan pintu mobil untuk gue, sementara gue hanya bergeleng sembari terkekeh.

---

Alunan lagu Hot n Cold milik Katty Perry terdengar dari speaker yang berada di pojok café yang kita jadikan tempat tongkrong saat ini.

Gue mengesap kopi gue dan menatap Lay, "Ok, jadi yang pertama yang harus lo lakuin saat membuat kesalahan?"

"Minta maaf."

Lay mengalihkan pandangan nya dari handphone menjadi ke gue. Ia menopang dagu dan memperhatikan gue.

"Habis minta maaf?"

"Ngebantu orang yang gue jadikan korban."

"Sip. Sekarang contoh, lo ga sengaja nyenggol gue sampe gue jatuh di depan banyak orang. Apa yang harus lo lakuin?"

"Minta maaf."

"Maaf atas?"

"Ga sengaja nabrak hati lo." Lanjut Lay yang membuat gue menaikan satu alis.

Gue menyentil jidat nya pelan, "Serius!"

"Gue serius tau. Lagian ga usah di ulangin terus kali, gue paham!"

Lay memajukan kursi nya sehingga jarak nya makin dekat dengan gue.

"Lo kalau di lihat-lihat lumayan juga." Katanya sambil menatap gue lekat-lekat dan tersenyum.

"Tapi, gue punya temen baru nih. Cewek!" Lanjut Lay lalu menunjukan layar ponsel nya, "Nama nya Hana. Dia satu jurusan sama gue, tapi kita baru deket akhir-akhir ini."

"Dia baik, manis, imut, kadang juga kalau dia lagi ngambek malah makin cute." Gumam Lay sambil melihat layar handphone nya.

"Lo suka sama dia, ya?" Tanya gue sambil tersenyum.

Lay terkekeh dan menggelengkan kepala nya, "Entah, lagian kalau jodoh ga kemana kan ya?"

"Gue juga udah buat janji bareng dia besok setelah ngampus." Sambung Lay.

"Hahh, bagus deh. Jadi nanti kalau lo udah ada pacar, gue bisa bebas karena ga lo rusuhi terus tiap hari." Kata gue sambil menyesap kopi gue lagi.

"Jadi selama ini lo ngerasa gue nyusahin lo gitu?"

"Ga juga. Cuma kadang gombalan lo tuh yang bikin gue gedeg."

"Gedeg atau seneng?" Goda Lay yang membuat gue berdesis.

"Lagian aneh aja gitu, rasa nya nyaman aja kalau gue ngegombalin lo. Ngelihat ekspresi kesal lo tuh sebuah kesenangan tersendiri."

"Basi! Gue pernah ngedenger lo ngegombal ke cewek jurusan kimia di tangga darurat ya!"

Lay sempat memikir-mikir, lalu dia menjentikan jari nya. "Oh, itu!

"Itu mah cuma dare dari Baekhyun karena gue kalah main PUBG ama dia. Dan lo tau? Rasanya beda banget dengan yang dulu, sekarang terasa hambar saat ngelihat dia terbang di awal dan kesel di akhir karena gue kasih tau itu cuma dare."

"Mungkin gue bakal seneng kalau cewek itu adalah lo." Ucap Lay santai yang membuat gue diam-diam meremas ujung kaos gue erat-erat.

"Hmm, gue ke toilet dulu ya?"

Lay mengangguk, sementara gue cepat-cepat masuk ke dalam toilet.

Gue menutup pintu dan langsung menatap pantulan diri gue di depan kaca.

"Fokus, yeon. Fokus!"

"Lo ga punya rasa sama Lay, lo cuma temen deket yang ngebantu dia aja, cuma temen!" Lanjut gue menyakinkan diri.

Gue gamau perasaan gue tumbuh makin dalam. Gue gamau cinta gue bertepuk sebelah tangan.

Udah cukup. Cukup gue ngedenger Lay yang selalu buat gue makin sayang sama dia.

Lay ga suka sama gue. Gue adalah teman cewek terdekat pertama nya jadi dia bisa kayak gitu ke gue.

Kita cuma temen, Lay ga suka sama gue.

Handphone gue tiba-tiba berdering. Gue merogoh tas dan langsung melihat sebuah nama di layar handphone gue.

Appa❤

"Yeoboseo?" Sapa gue dengan suara lesuh.

"Gayeon-ah, gwaenchana?"

"Iya, kenapa pa?"

"Papa cuma mau kasih tahu kamu kalau bulan depan kamu lanjut kuliah di Korea saja ya. Soal nya dengar-dengar warisan kakek kamu akan selesai bulan ini." Jelas bokap gue dengan aksen Korea yang masih agak jelas terdengar.

"Appa kangen kamu, sudah lama juga kan tidak menetap di Korea?" Lanjut bokap gue yang membuat gue berpikir makin keras.

Kalau di pikir-pikir juga kasihan sama bokap. Sejak umur 14 tahun gue tinggal ke Indonesia. Ketemu juga cuma pas liburan, itupun cuma sebulan.

"Gayeon-ah?"

"Ah, iya pa. Nanti Gayeon hubungi lagi."

Panggilan tersebut berakhir.

Pindah ke Korea?

Apa harus gue terima?

Change; Lay Zhang✔️ [END]Where stories live. Discover now