Enam

4.6K 317 41
                                    

Assalamualaikum wr.wb. hallo semuanya.. maaf baru bisa up lagi.. yuk langsung di baca aja..

Happy Reading....

        &&&&&&      @@@@@@    &&&&&&

Rizki keluar dari kamar, dan lelaki itu merasa lebih baik walaupun nyata nya Lesti belum juga kembali semenjak kepergian nya siang tadi.

"Dia benar benar meluakan ku" Rizki menghela nafas berat, ia tidak mungkin membiarkan Lesti semakin tak terkontrol. Apapun yang terjadi dirinya lah yang berhak atas Lesti.

Ting tong..

Rizki terlonjak kaget dari lamunan nya dan seketika ia melangkahkan kaki nya untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang.

Ceklek..

"Mamah.." Rizki tersenyum dan Sukartini memeluk Rizki begitu Rizki membukakan pintu untuk nya.

"Apa kamu sakit? Kenapa wajah mu sangat pucat Ki?" Sukartini melepaskan pelukan nya, dan wanita paruh baya itu menatap Rizki dengan lekat.

"Hm.. tidak Mah, aku baik baik saja" jawab Rizki sambil mengukir senyum di bibir nya. "Ayo masuk Mah"

Sukartini menghela nafas lalu beranjak masuk. "Lesti kemana Ki?" Sukartini menghentikan langkah nya, dan Rizki yang mendapatkan pertanyaan seperti itu dari sang Mama mertua tersenyum tipis lalu membimbing Sukartini duduk di sofa.

"Dia sedang keluar mah, dia bilang ada keperluan" jawab Rizki.

Hati Sukartini menangis. Kenapa Lesti justru menyakiti lelaki seperti Rizki yang jelas jelas tersakiti tapi masih tetap menutupi keburukan nya.

"Jangan melindungi Lesti, Ki! Mama tahu dia sedang bersama siapa!"

"Mah.." Rizki cukup terkejut mendengarnya, pasal nya selama ini ia sendiri yang menelan pil pahit rumah tangganya.

Dan ini semua karena Rizki menjatuhkan dirinya dalam pernikahan cinta sepihak. Terlebih Rizki menawarkan diri menjadi suami pengganti karena calon suami Lesti malah meninggalkan Lesti di hari pernikahan nya.

"Mama tahu Ki, Lesti kembali berhubungan dengan lelaki itu! Astaga dan lelaki itu suami orang!" Mata Sukartini berkaca kaca dan ia sungguh sangat kecewa Lesti mengabaikan peringatan nya.

"Aku akan memisahkan mereka mah" ucap Rizki.

"Apa kamu tidak merasa sakit hati karena perlakuan Lesti?"

"Sakit hati itu pasti Mah, tapi sekarang Lesti adalah istriku dan sudah menjadi kewajibanku untuk menyadarkan nya" jawab Rizki.

"Ya tuhan!!" Air mata Sukartini menetes, Rizki lelaki berjiwa besar, walaupun tersakiti ia masih tetap bertahan dan menelan sendiri rasa sakit nya.

"Jangan menangis Mah" Rizki mengusap air mata Sukartini dan Sukartini pun tersenyum pada Rizki.

"Tidak salah Mama dan Papa mempercayakan Lesti padamu Ki" ujar Sukartini.

"Dan aku sangat bersyukur akan hal itu"

"Tapi Lesti terlalu buta, hingga ia tak bisa melihat betapa tulus nya dirimu Ki" Sukartini menatap sendu Rizki.

Ada luka tersirat di sudut mata teduh milik Rizki dan itu membuat hati Sukartini mencelos.

Berapa banyak luka yang putrinya gores kan pada lelaki sebaik Rizki.

"Dia boleh buta akan perasaan nya, tapi aku tidak Mah, jadi aku yang akan membuka hatinya" Rizki mengucapkan nya dengan sangat meyakinkan, dan membuat hati Sukartini lega.

Perfec HusbandWhere stories live. Discover now