Lárphointe (Kim Seungmin x All)

♬F.R.I.E.N.D.S (DarkBy)

HAPPY READING

"Seungmin,  aku mencintai mu. '

"Changbin,  kau gila. "

Setelah mengatakan itu,  sosok yang di panggil Seungmin tadi langsung meninggalkan Changbin.

Membuat Changbin kembali menyunggingkan senyuman miris nya.

"Di tolak lagi? "

"Kau lihat sendiri. "

"Changbin,  Seungmin dan kau berteman sejak kalian masih belajar berjalan,  wajar saja jika ia tak menyukai hubungan seperti ini. "

"Tak bisakah ia melihat perasaan tulusku Felix ah? "

Sosok yang di panggil Felix mengendikan bahu nya.  Membuat Changbin menunduk lemas.

Cintanya pada Seungmin,  mana boleh ia buang begitu saja.

Changbin tak akan menyerah begitu saja.

Tak ada kata menyerah di kamus cintanya untuk Seungmin.

"Kim Seungmin... Seungminiee sayang.  Bangunlah. "

Dok

Dok

Dok

Seungmin mengerjapkan matanya bingung,  sang Ibu menggedor pintu kamar nya dengan brutal. 

Membuatnya mau tak mau keluar untuk bertanya.

"Ada apa Ibu?  Ini masih sangat dini untuk bangun. "

Seungmin bertanya dengan suara melas nya,  mencoba membuka matanya yang terasa berat.

"Lihatlah di luar.  "

Seungmin mengernyitkan dahi nya,  ia masuk ke kamar dan membuka Gorden kamar nya.

Sahabat nya lagi.

Hah

ini jam 3 pagi dan sahabatnya berdiri di depan pintu rumah nya dengan badan basah kuyup dan setangkai Mawar merah yang ia pegang.

Sebenarnya ia tak terlalu bingung,  hanya tak habis pikir saja.

Changbin telah gila.

"Aku tak akan pergi sebelum kau menerima ini Seungmin ah. "

Mengusap wajah nya dengan kasar,  akhirnya ia menuruni tangga untuk membukakan pintu Changbin.

Ibu Seungmin mendorong Seungmin agar segera menemui tetangga selisih 7 rumah nya itu.

"Kenapa kau kemari hah?  Demi Tuhan,  ini masih pagi,  dan hujan sangat deras.  Kau bisa sakit heh. "

Changbin tak berkata apapun,  ia hanya mengulurkan bunga nya je arah Seungmin,  dengan senyum yang tergambar di wajah pucat nya.

"Ku ambil bunga mu tapi pergilah. "

Seungmin langsung mengambil bunga itu,  ia lalu masuk ke dalam rumah tanpa berkata apapun lagi setelah nya.

Brakk

Dan pintu tertutup dengan rapat,  tangan Changbin masih menggantung di udara,  tapi senyum nya tiba tiba merekah.

Sementara seungmin hanya menggelengkan kepala nya.

Ia pergi ke sudut ruangan yang menjadi tempat favorit nya.