120(hujan kembali)

42 2 0
                                    

Malam ini, sedang berlangsung.
Hujan mengguyur bumi yang sudah tua ini.
Beradu dengan genting di atap rumahku.
Aroma petrichornya mengingatkanku sebagai pluviophile akan seseorang yang jauh disana.
Seseorang yang sangat jauh untuk kugapai.
Seseorang yang sangat terang dan tinggi. 
Ibaratkan, dia begitu terang seperti lampu-lampu yang menyala diluar jalan raya untuk menerangi kegelapan sang malam sedangkan aku? Hanya kegelapan yang menghampiri.
Ibaratkan lagi, dia itu langit yang maha luas bisa dikatakan semesta, yang setiap orang menaruh harapan kepada semesta. Sedangkan aku? Bumi. Yang dari ribuan tahun hidup dan sekarang semakin tua, tempat dimana orang-orang munafik mengatakan bahwa mereka itu tinggi bagaikan langit, kenyataannya tidak sama sekali.

Berbeda, bahkan sangat.
Malam ini seseorang itu kembali hadir di dalam hati.
Sayangnya hanya untuk dikenang, bukan kembali seperti sedia kala.

-Pamanukan, 1 November -2018
22.23 WIB.

QUOTESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang