shadow ㅡeleven

2.8K 476 6
                                    

2018

gue mengurung diri dikamar gue. gue bener - bener takut. gue gak bisa menerima hal ini.

inilah alasan mengapa gue nggak pengen punya kemampuan yang terbilang diinginkan setiap manusia.

melihat bayangan kematian lo sendiri itu suatu hal yang gak lucu.

hidup gue sampai sini.



"halo? siapa ya?"

"ini.. renjun yah.."

"oh renjun?! tumben telpon?"

"ayah.... renjun takut."

"ren? kamu gapapa? kenapa? kamu sakit?"

"renjun takut."

"ayah kesana? tapi bawa seseorang boleh ya?"

"iya.."



bel rumah bunyi, gue cepet - cepet ngebuka pintu.

gue bisa lihat ayah gue

dan..

seorang perempuan? buat apa?

"ren.. kenalin ini tante yoona." kata ayah gue ngenalin wanita disebelahnya. ngapain?

"dia bakalan jadi mama kamu." gue diem sebentar. nggak. bukan ini yang gue mau.

gue baru inget, hak asuh gue pasti diambil sama ayah tapi gue nggak mau.

"oh." ucap gue sarkas.



kita makan bertiga. rasanya canggung karena gue nggak kenal siapa wanita ini, dan gue nggak mau kenal. ini terlalu cepat bagi gue.

gue masih nggak pengen punya mama baru.

"oh iya, tante denger, kamu tuh sekolah di sma nusa ya?" gue tau tante yoona berusaha mencairkan suasana, tapi..

"iya."

"hebat ya? itu sekolah favorite loh!" katanya. sedangkan gue masih ngaduk - ngaduk sop buntut yang dibawain sama ayah.

hebat darimana? diterima karena gue mitra warga?

"ren, mulai empat bulan lagi kita nikah. ayah tau kamu masih belum lepas dari mama, tapi tante yoona bisa gantiin mama." kata ayah.

"maaf yah, paling renjun gak bisa dateng."

"kenapa?"

"makasih makanannya." gue masuk kamar sambil banting pintu keras.

bukan ini yang gue mau.



ㅡtbc

shadow | huang renjun✔Where stories live. Discover now