shadow ㅡtwelve

2.8K 467 3
                                    

2018

gue ketemu lagi sama olivia, tapi di supermarket deket rumah gue.

rumahnya daerah sini?

"lho kak renjun?!" sapanya.

gue berusaha nggak denger, tapi dia jalan ke arah gue.

"kak renjun? ngapain disini?" tanya olivia.

"beli mie." jawab gue singkat.

"ooh, kok gue baru tau kalo kakak tinggal di daerah sini?"

gue cuma diem, nggak tau apa topik yang bakalan dibahas.


gue duduk di depan olivie atas permintaannya yang katanya mau ngobrol - ngobrol sebentar.

"kak, makasih ya." katanya.

"apa?"

"yang di atap." katanya lagi.

dia menarik napasnya lalu menghebusnya yang berarti dia mau ngomong panjang lebar ke gue.

"gue itu tipe cewek ambisius. maunya yang pertama, dan orang tua gue juga gitu. tapi makin lama gue makin capek. orang tua gue bahkan rela tambah jam pelajaran les biar gue bisa menang olimpiade, tapi jatuhnya gue malah sakit karena kekurangan makan"

"karena sakit gue gak bisa ikut olimpiade. orang tua gue marah - marah. gue mulai berpikir, kenapa gue harus ikutin omongan mereka?"

"gue mulai masuk sekolah. tapi temen - temen gue malah ngejauh. gue sendirian, bahkan guru gue benci sama gue."

"lama kelamaan, gue capek. gue capek belajar. gue capek menang terus. gue capek hidup"

"itulah kenapa gue ada di atap sekolah."

ceritanya, mengingat tentang gue.

dia capek hidup, sama kayak gue. dia capek belajar sama kayak gue capek ngelihat bayangan - bayangan itu. dia capek menang sama seperti gue capek menjadi saksi sebuah kematian.

"terus, sekarang gimana?"

"sama aja. cuma gue jadi lebih sering menentang kata orang tua gue. termasuk dosa nggak gue?" tanya olivia.

"hooh." kata gue.


kita pulang, gue ngelihat punggunya. nggak ada bayangan.

kemana dia?


ㅡtbc

shadow | huang renjun✔Where stories live. Discover now