Part 17

17.8K 1.2K 324
                                    

Semuanya sudah berakhir. Kisah cinta yang baru dimulai, berakhir begitu saja. Baru saja Gita dapat merasakan apa itu cinta, tapi sekarang ia sudah merasakan yang namanya patah hati. Kenapa hidupnya harus seperti ini?

Ucapan Vano kembali terngiang-ngiang di telinganya, dari awal hingga akhir. Perkataan yang membuat hati Gita seperti tertusuk ratusan pisau tajam, menyakitkan.

"Kenapa Kak Vano ngelakuin ini semua? Apa gue punya salah sama dia? Makanya dia hukum gue kayak gini?" ujar Gita.

Sandra mengernyit tidak suka mendengar ucapan sahabatnya. "Salah? Lo nggak punya salah sama sekali sama dia. Lo nggak usah mikirin itu! Dia yang salah! Salah karena udah ninggalin perempuan baik kayak lo!"

"Tapi---"

"Tapi apa? Lo masih cinta dan sayang sama dia? Setelah semua yang dia lakuin ke lo?" potong Sandra.

"Gita sayang, dengerin gue! Gue ngerti kalau lo udah jatuh cinta dan sayang sama dia, tapi lo juga harus mikirin diri lo sendiri. Kesalahan yang Kak Vano perbuat itu nggak kecil. Pacaran sama lo cuma sebagai pelampiasan aja. Setelah cinta pertamanya kembali, dia lupain lo gitu aja. Dengan itu semua? Cinta lo ke dia masih utuh?" lanjut Sandra.

"Gue juga tau kesalahan yang Kak Vano perbuat itu nggak kecil. Tapi nggak tau kenapa, rasa cinta gue ke dia sama sekali nggak berkurang." Balas Gita.

"Udahlah, lo lupain aja dia! Gue yakin seratus persen kalau lo bakal dapat laki-laki yang jauh lebih baik dari Kak Vano." Kata Sandra mencoba untuk memotivasi sahabatnya.

"Tapi gue yakin kalau Kak Vano sama sekali nggak ada niat buat giniin gue. Mungkin aja sekarang dia lagi khilaf."

"Khilaf? Kayak gini lo bilang khilaf? Gita cantik, dengerin gue baik-baik! Lo itu jangan terlalu bodoh! Cukup sekali ini lo disakitin sama dia! Jangan sampai lo disakitin untuk kedua kalinya sama dia!" ucap Sandra dengan menggebu-gebu.

"Gue ngerti, gue juga nggak mau disakitin lagi sama Kak Vano. Tapi gue nggak mau semuanya berakhir gitu aja. Gue butuh penjelasan dari dia, penjelasan yang lebih jelas dan masuk akal."

Sandra menghembuskan nafasnya kasar melihat sikap keras kepala sahabatnya. Ia paham betul dengan apa yang dirasakan Gita saat ini. Karena Sandra sudah lebih dulu diselingkuhi. Sama persis, pacarnya yang balikkan dengan mantan.

                                  ***

Dimas dan Raka sama-sama kesal mendengar penjelasan dari Vano. Ingin mereka berkata kasar pada sahabatnya ini, tapi mereka tidak tega. Tidak hanya itu, Raka sangat ingin mencakar-cakar wajah tampan Vano, supaya sekalian saja tidak ada perempuan yang akan menyukainya.

Karena menurut Raka sendiri, Vano sudah menyalahgunakan ketampanannya. Mentang-mentang banyak yang menyukainya, Vano jadi bertindak seenaknya. Menyakiti hati seorang perempuan. Apalagi perempuan baik seperti Gita, demi perempuan masa lalu itu.

"Lo bodoh! Demi perempuan itu lo nyakitin perasaannya Gita? Kena guna-guna lo?" kesal Raka.

"Kita nggak ngerti sama jalan pikiran lo, Van. Lo maafin perempuan itu gitu aja? Ingat Van! Dia yang udah buat Vano yang dulunya ramah jadi pangeran es." Sahut Dimas.

"Terus gue harus gimana? Audrey masih punya tempat di hati gue. Emang dulu dia buat kesalahan karena pergi gitu aja, tapi dia udah minta maaf. Dia juga janji sama gue, kalau dia bakalan jelasin alasan kenapa dia pergi gitu aja waktu itu." Jelas Vano.

Dimas menghembuskan nafasnya kasar. "Lo masih butuh penjelasan dari dia? Semua udah jelas Vano. Kalau dia pergi gara-gara laki-laki itu. Gara-gara Andre dia pergi waktu itu!"

My Protective Boyfriend ✔  [ SUDAH TERBIT ]Where stories live. Discover now