5

907 124 8
                                    

Hari ini Day6 menggelar fan meeting.

Tanpa diketahui Brian, hyunjin mengikuti acara itu. Bermaksud memberi surprise pada kekasihnya.
Hyunjin duduk di deretan kursi diantara 100  fans lainnya.

Hyunjin tidak sabar ingin segera menemui kekasihnya dan melihat wajahnya dari dekat. Walaupun hyunjin harus tetap menutupi bahwa Brian adalah kekasihnya.

Day6 menyanyikan beberapa lagu. Dilanjutkan dengan tanya jawab dari MC dan juga dari fans.

"Pasti kalian semua ingin mengetahui hal ini, terutama para fans wanita. Jadi, saya ingin bertanya sedikit hal pribadi. Boleh kah ? " tanya sang MC, Bambam.

"Yup....of course. Pertanyaan apapun, kami akan berusaha menjawabnya," jawab Sungjin.

"Oke. Apakah diantara kalian ada yang pernah punya pengalaman pacaran ?" Tanya MC Bambam yang disambut dengan teriakan antusias para fans.

"Hahahaha...sepertinya aku adalah orang yang sangat awam untuk hal itu," jawab Wonpil.
"Bagaimana denganmu, Jae ?"

"Ahh...aku pernah ketika aku masih duduk di bangku sekolah. Tapi hanya sebentar tidak bertahan lama. Karena kami merasa kami masih terlalu muda untuk menjalani hubungan,"

"Lalu, apakah kau masih berkomunikasi dengan mantan kekasihmu ?" Tanya si MC.

"Aku sudah tidak menyimpan kontaknya, hahaha"

"Wah, aku penasaran dengan YoungK-ssi. Dari tadi sepertinya kau diam saja. Kalau begitu bagaimana denganmu, youngk ?"

"Ehmm...ahh...akuu,,,,," Brian menjeda kalimatnya.
"Aku sama sekali belum pernah pacaran. Tepatnya belum pernah jatuh cinta," jawab Brian dengan senyum tipisnya.

Jae menoleh ke arah Brian.
"Kau berbohong lagi ," batin Jae.



































Deg





































Terasa seperti pisau menusuk dada hyunjin. Hyunjin sadar dan paham bahwa Brian harus berbohong. Tapi tidak bisa dipungkiri, bahwa dada hyunjin terasa sesak dan sakit mendengar jawaban Brian.
Berbeda dengan para fans Brian yang terlihat bahagia mendengar jawaban Brian.

Hyunjin menunduk. Dia harus menahan air matanya. Ya, dia tidak boleh menangis. Dia sungguh berusaha kuat untuk terus tersenyum dengan eyesmile nya yg semakin membuatnya terlihat manis. Tak sedikit, para wanita yang hadir justru takjub melihat ketampanan seorang hwang hyunjin.


























Tibalah acara face to face penggemar dengan idolanya.
Hyunjin ingin pulang saja. Karena dari tadi matanya sudah merah menahan isakan tangisnya. Tapi rasa rindu pada kekasihnya begitu kuat, jadi dikuatkan hatinya untuk tetap mengikuti acara. Hyunjin maju ke panggung untuk menyapa personil Day6.

Hyunjin menyapa, bersalaman, dan meminta tanda tangan. Senyum dipaksakan terlihat di bibirnya.

"Apakah kau sakit ?" Tanya salah satu personil Day6, Dowoon.

"Ah, aku tidak apa-apa,"

"Siapa namamu ?"

"Hyunjin. Hwang Hyunjin,"

"Nama yang manis. Seperti orangnya," puji Dowoon  dengan kedipan mata kirinya, sambil menandatangi album day6. Brian yang mendengarnya, seketika menoleh. Dia terkejut melihat hyunjin hadir.
"Sampai ketemu lagi hyunjin, tetap dengarkan lagu-lagu kami, ya" ucapnya sambil menoel hidung hyunjin.

Hyunjin mengangguk dan bergesar ke sebelah kanan, tepat di hadapan Brian.

"Hai kak,"

"Ha-..haii," kecanggungan terlihat jelas di antara mereka.

"Aku bawa hadiah buat kakak. O iya, namaku hyunjin, hwang hyunjin," hyunjin tersenyum manis walaupun sedikit dipaksakan.

Brian melihat mata merah hyunjin yang sedikit sembab. Hati Brian sakit melihat hyunjin. Ingin rasanya dia memeluk erat hyunjin.
"Terima kasih, hyunjin," kata Brian sambil menggenggam erat tangan hyunjin dan tatapan lekat.

"Sama-sama kak. Jaga kesehatan kakak, jaga pola makan. Jangan sampai kakak sakit," sungguh hyunjin mati-matian menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Kamu juga ya,"

"Bye bye kak, semoga nanti aku bisa hadir di setiap acara kakak," hyunjin segera beranjak pergi. Brian terus menatap ke arah hyunjin, tidak menyadari di depannya sudah ada fans lain yang menunggunya.




Jae merasa ada yang aneh pada Brian. Dia hanya menatap curiga pada Brian dan juga Hyunjin.















.
.
.
.
.
.

































Brian menjatuhkan diri di kasurnya. Di susul Jae yang menjadi teman sekamarnya. Hening tanpa ada yang membuka suara. Hingga setelah beberapa saat dalam kecanggungan di antara mereka, Jae membuka suara.

"Apa lo kenal bocah tadi ?"

"Bocah siapa ?"

"Hyunjin,"

"Tidak,"

"Lo yakin ?"

"Tentu,"

"Ada yang Lo sembunyiin. Gue lihat mata lo saat natap dia,"

"Sudahlah Jae, gue lagi ga pengen debat sama lo,"

"Gue cuma pengen lo jujur,"

"Plis...jangan bikin keadaan antara gue sama lo makin canggung, Jae,"

"Canggung ? Kenapa ? Oh karena kejadian malem itu ?"

"Stop ! Jangan bahas hal itu, kalo bisa lupain aja !"

"Gimana gue bisa lupa ! Lo dengan seenaknya bisa ngomong suruh lupain aja ?! Ha ?!" Teriak Jae dengan emosi.

Dowoon dan Wonpil yang mendengar keributan langsung masuk ke kamar Brian dan Jae.

"Kalian kenapa si ?" Tanya Wonpil.

"Apa sih yang diributin ?" Dowoon ikutan nanya. Karena dowoon juga sekamar sama Brian dan Jae. Jadi sebenarnya Dowoon juga merasa kalo mereka berdua nutupin sesuatu.

Namun bukannya menjawab, Brian memilih keluar kamar. Jae merebahkan tubuhnya ke kasur, dia hanya diam dan meletakkan tangannya di atas keningnya.

"Lo juga mau diem aja, Jae ?" Tanya Wonpil.

"Plis, gue pengen tidur," jawab Jae.

Dowoon dan Wonpil lebih memilih keluar kamar. Jae terdiam dengan air mata mengalir dari sudut matanya.






























Gue tau lo nyesel banget dan sama sekali ga suka, tapi  bagi gue itu berarti - Jae.

SAPU TANGAN ABU-ABU -CHANGJIN- ☑️Where stories live. Discover now