6

895 124 24
                                    

Hyunjin melangkahkan kakinya di koridor sekolah. Jam masih pukul 6 pagi. Sekolah pun masih sepi. Hyunjin tidak bisa tidur, matanya merah dan sembab. Apalagi kalau bukan karena kekasihnya.
Bahkan sekarang pun, hyunjin masih saja meneteskan air matanya. Hatinya terasa begitu sakit. Hubungan yang dirasa dia begitu sulit.

"Nangis lagi,"

Hyunjin menoleh, " kamu ?"

"Slalu aja nangis. Padahal gue suka liat lo ketawa,...manis,"

Hyunjin hanya diam menatap pria yang menurutnya aneh itu.

"Lap air mata sama ingus lo, takut ketelen," ucapnya sambil memberikan sapu tangan abu-abu dan berlalu meninggalkan hyunjin.

"Lagi," lirih hyunjin.







































Get cool~~~~

Bel berbunyi. Semua murid berhamburan masuk ke kelas masing-masing. Jisung dan Felix masuk ke kelas. Jisung duduk di samping hyunjin, felix duduk di depan hyunjin.

"Hei, jebleh ! Berangkat jam berapa lo tadi ?" Tanya Jisung .

"6" jawab hyunjin singkat, dengan wajah tertelungkup di mejanya.

"Lo kenapa sih lemes banget ?"

Hyunjin ga jawab pertanyaan Jisung . Dia hanya mengangkat tangannya membentuk gestur OK.

"Heh budek, bule dekil !" Panggil jisung.

Felix menoleh, " Udel cacing lo Sung ! Manggil orang seenak ketek lo,"

"Ketek gue emang enak kali. Eh liat tuh princess lagi galau,"

"Lo apain emang ?"

"Ga gue apa-apain lah. Gue juga ga ngerti dia kenapa,"

"Biarin aja dulu, mungkin hyunjin butuh ketenangan,"

Guru masuk kelas, Pak Junedi atau biasa dipanggil pak June. Ganteng banget, tapi sayang udah menikah sama alumni sekolah ini juga. Pelajaran hari ini adalah tata boga gimana caranya bikin jamu kunyit manis sama rapet wangi.

Jisung sama felix fokus banget nyimak gimana caranya bikin jamu rapet wangi. Sampai akhirnya jisung ngerasa aneh karena hyunjin ga pindah posisi dari tadi.

"Bleh...jebleh..," ga ada respon.
"Hyunjin...Jin..." masih ga ada respon.
"Jin...jangan bikin gue takut dong," digoyang-goyangnya badan hyunjin. Jisung kaget ngeliat hyunjin mimisan, dan pingsan

"Hyunjiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnn," teriak Jisung.

Pak June dan siswa lainnya kaget mendengar teriakan Jisung.

"Jisung, kenapa kamu ?"

"Ini pak. Anuin...itu...apa...Hyunjin pingsan, trus hidungnya menstruasi....eh mimisan pak maksud saya,"

Felix langsung berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Hyunjin. Felix dan Jisung udah panik banget. Akhirnya pak June menggendong hyunjin ke UKS.




























.
.
.
.
.
.



























"Dokter,"

"Iya. Ada yang bisa saya bantu ?"

"Gimana kondisi hyunjin ? Dia bahkan udah menjalani berkali-kali kemoterapi,"

Dokter Seungmin menghela nafasnya, "Saya pun tidak bisa menjanjikan apa-apa pada anda dan juga hyunjin. Kanker yang dideritanya sudah cukup parah. Operasi pun belum menjamin untuknya sembuh,"

"Maksud dokter, hyunjin ga akan bisa sembuh ?"

"Hanya takdir yang bisa menjawab. Saya hanya bertugas berusaha semaksimal mungkin,"

Changbin mengusap kasar wajahnya.

"Sebaiknya, anda temani hyunjin. Dia kesepian, dia sangat butuh seseorang yang selalu berada di sampingnya,"

"Baik dokter. Kalau begitu saya permisi," Changbin pergi dan melangkah ke ruang rawat hyunjin.

"Gue yakin lo bakal sembuh,"
"Dan gue...akan selalu di samping lo hyunjin..."















































Sedih asli....liat bias gue malah gue bikin sakit 😭😭😭

Bbrpa episode awal ini emg aku bikin alur maju mundur, biar kane...eunghhh

Selebihnya alur maju aja, capek kalo suruh maju mundur tuh...ntar malah lemes, ga jd nulis .....

☺️☺️☺️

SAPU TANGAN ABU-ABU -CHANGJIN- ☑️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin