Part 64

2.6K 285 8
                                    

Naura menarik nafasnya kasar.

"Mas,aku minta maaf. Tapi bukannya kamu juga harus fokus sama hubungan kita ? Kalo dengan cara kamu masih chatan sama Nadiya,apa itu yang kamu bilang fokus kedepan?" ujar Naura.

Rian terdiam.

"Aku udah coba berbagai cara sampai aku disini mas,aku disini buat kamu" Sahut Naura lagi.

"Waktu itu aku bilang bukan untuk kamu itu bohong,aku masih emosi waktu itu. Tapi terserah untuk sekarang keputusan di tangan Mas Rian,kalo mas Rian percaya aku bersyukur kalo enggak ya gapapa" Sambung Naura lagi.

"Aku tau kamu gak bisa maafin aku setelah ngeliat kejadian tadi pagi. Tapi harusnya kamu pikir panjang juga,apa iya seorang laki laki yang udah punya pacar sendiri berbuat dibelakang ? Apalagi sama pacar temennya sendiri" Tambah Naura.

"Aku gak bisa apa apa,mau aku jelasin kaya apapun kamu gak perduli. Pikiran kamu masih dengan gimana kamu ngeliat aku tadi pagi. Tanpa kamu nanya yang sebenarnya"

"Tujuan ku kesini mau selesain masalah ini,tapi kalo kamu belum bisa gak apa apa. Aku besok bakal pulang ke Indonesia,tujuanku udah selesai" Sahutnya lagi.

Naura melangkahkan kakinya menuju kamar nya tanpa ada salam perpisahan untuk Rian.

Rian masih menatap punggung Naura yang semakin menjauh. Dirinya mencerna baik baik kata kata yang keluar dari mulu Naura.

Secemburu itukah Rian pada Naura dan Fajar?

Lantas,bagaimana dengan Naura? Apa ia tidak cemburu melihat Rian yang kembali dekat dengan Nadiya?

Terus iki kudu piye,permasalahannya gak kelar kelar.

Fajar kembali ke kamarnya lalu menghampiri Rian,disini Fajar yang lebih tua ia harus mengerti dan memahami Rian.

"Gua minta maaf" Ujar Fajar.

Rian masih diam.

"Terserah deh mau dimaafin atau enggak,bukannya Naura udah ngejelasin semuanya? Naura gak mungkin bohong sama apa yang dia bilang" Ujarnya lagi.

Rian menoleh, "kenapa bisa lo bilang dia gak mungkin bohong?" Tanya nya.

Fajar duduk langsung menghadap Rian.

"Apa lo pernah liat Naura bohong? Bukannya lo sendiri yang bilang lo gak suka dibohongin?" Ujar Fajar.

"Lo mesti ngerti jom,Naura itu cemburu. Lo aja cemburu kan liat gue sama Naura. Gimana dia? Dia juga cemburu lah liat cowoknya chatan sama cewek lain,sekalipun itu cuma temen. Mau alasan apapun tetep cemburu itu pasti ada" Ujarnya lagi.

"Terus apa lo gak sadar? Lo juga cemburu kan liat gue sama Naura? Trus bukannya gue sama Naura juga cuma temen? Yakan?"

Rian terdiam,Fajar benar. Biar pun teman,namanya cemburu pasti ada.

"Naura mau pulang besok kalo lo masih kaya gini,gak kasian? Dateng jauh jauh trus lo kecewain kaya gini" Ujar Fajar lagi.

"Terserah sih,gue udah kasih tau. Jangan sampe nyesel" Ujar Fajar lagi lalu ia mengambil handuknya untuk bergegas mandi.

Rian masih terdiam,apa yang harus ia lakukan untuk meminta maaf pada Naura?

Berkonsultasi lagi kah dengan Ginting? Pakarnya cinta karena ceweknya Ginting itu ngambekan,Ginting sampe udah kebal.

Rian bangkit dari duduknya lalu mengambil ponselnya.

"Jar,gue ke kamar Ginting" Sahut Rian sebelum meninggalkan Fajar yang lagi mandi.

My boyfriend is athleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang