"Akhir"

27 1 0
                                    

Kita sepasang burung
Terbang bersama dengan tujuan yang sama
Namun angin dengan segala kekuatannya hendak memisahkan
Aku tenang
Karena angin tak selalu berbentuk badai
Namun kamu berlalu arah karna yakin badainya terlalu besar

Remuk.
Hancur.
Berantakan.
Kering.
Dan gersang.
Aku mencoba meredamnya

Sewindu telah berlalu
Yang kukira sembuh
Nyatanya mati
Akhirku lebih pedih dari akhirmu
Kufikir mimpi
Namun saat aku bangun,  kau tak lagu disampingku
Titikku telah usai
Meski dengan kalimat yang berantakan

Yogyakarta, 7 November 2018

Tentang Kamu ::  'Sang penguasa hati tetapi bukan pemilik'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang