Chapter 7

111 9 1
                                    

Clara's POV

Pagi yang indah, matahari memasuki ruang ruang apartemenku. Aku berada di mini bar ku dan menyantap sarapan, aku sudah siap untuk berangkat kuliah hari ini.

Rambutku aku biarkan terurai, aku sudah selesai dengan sarapanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rambutku aku biarkan terurai, aku sudah selesai dengan sarapanku. Aku segera keluar dari apartemen.
"Clara" aku seketika menoleh, aku melihat Michael sedang berlari ke arahku.
"Mr. Jackson, kamu belum pergi ke kampus?"
"Belum, ayo. Aku akan mengantarmu"
"Tidak, tidak perlu. Aku bisa berjalan kaki"
"Huh! Ayo, aku akan memberimu tumpangan" ujar Mr. Jackson. Aku menggelengkan kepalaku, dan aku lanjut berjalan keluar.
"Hey! Ayo naik" panggil Mr. Jackson dari kaca mobil yang terbuka.
"Kamu gak perlu khawatir, nggak akan ada orang yang berprasangka terhadap kita" Mr. Jackson berhenti tepat disebelahku.
"Clara, ayo"
"Baiklah" aku masuk ke mobil Mr. Jackson, dan dia mulai mengendarainya.
"Kamu ingat, jangan panggil aku Mr. Jackson jika diluar kampus"
"Aku lupa"
"Oh iya, aku mau mengajakmu ke suatu tempat. Setelah pulang kuliah, apa kamu tidak sibuk?" Tanya Michael.
"Hmm, ada beberapa tugas yang harus aku selesaikan. Tapi, itu hanya tinggal bagian akhirnya saja. Lalu, aku harus berangkat kerja"
"Jadi, kamu sibuk ya?"
"Iya, tapi setiap hari minggu aku libur"
"Wah, bagaimana kalau hari minggu?"
"Hm, aku akan melihat jadwalku dulu nanti"
"Baiklah" kami sudah tiba di kampus.
"Terimakasih, Mr. Jackson. Atas tumpangannya"
"Sama sama" aku pun turun dari mobil Mr. Jackson. Aku berjalan di lorong kampus yang ramai dengan mahasiswa.
"Clara" aku mendengar seseorang memanggilku. Dan, itu adalah Jessica. Dia datang bersama seorang gadis.
"Jessica"
"Apa, kamu sudah lama sampai dikampus?"
"Baru saja"
"Oh ya, perkenalkan. Dia teman baruku, Clara ini Chynthia, Chynthia ini Clara" aku dan Chynthia saling berjabat tangan.
"Panggil saja aku Tia" aku tersenyum.
"Ayo, kita ke kelas" ajak Jessica. Kami bertiga berjalan menuju kelas, ternyata Tia adalah teman sekelas kami di kampus ini.
"Oh iya, kamu tinggal dimana?" Tanya Tia.
"Aku tinggal di apartemen yang tidak jauh dari sini, kamu?"
"Oh, apartemen yang ada di persimpangan jalan ya?"
"Iya, benar"
"Aku tinggal di rumah nenekku, sebenarnya cukup jauh dari sini. Tapi, aku cukup menempuhnya dengan bersepeda"
"Bersepeda?"
"Iya, aku selalu memakai sepedaku kemanapun aku pergi"
"Itu bagus, aku juga berjalan kaki. Karena, apartemenku tidak jauh dari sini" aku dan Tia berbincang hingga akhirnya, kelas kami pun dimulai. Aku mempersiapkan tugasku, karena kelas pertama kami adalah dengan Mr. Jackson. Mr. Jackson memasuki kelas, seketika kelas menjadi tertib dan senyap.
"Selamat pagi, semua"
"Pagi, Mr. Jackson" semua murid menyapanya.
"Bagaimana dengan tugasku, ada yang belum menyelesaikannya?" Semua mahasiswa terdiam, tanda mereka sudah menyelesaikannya.
"Bagus, sekarang ayo kumpulkan di meja" semua mahasiswa mengumpulkan tugasnya masing masing di meja dosen. Sesudah, kami semua mengumpulkan tugas kami. Kelas dimulai seperti biasa.

Michael's POV

Kelasku sudah selesai, aku berjalan di lorong kampus menuju kantorku untuk mengoreksi semua tugas dari mahasiswa2ku. Aku teringat, betapa cantiknya Clara hari ini. Rambut hitam legamnya yang terurai membuat aku terpana saat dia datang ke mejaku untuk mengumpulkan tugas. Aku tidak menyadarinya, karena aku tidak begitu memperhatikan ketika kami berada dimobil. Aku tau, aku baru mengenalnya. Tapi, entah mengapa perasaanku semakin kuat dan semakin ingin memilikinya. Aku tau, aku adalah dosen dan dia mahasiswiku. Aku tidak bisa menyangkal bahwa aku mencintainya, sungguh. Aku akan mengajaknya kesuatu tempat pada hari Minggu. Dia sangat sibuk dihari lain karena pekerjaan dan kuliahnya.

Clara's POV

Aku melihat jam tanganku, sudah menunjukkan pukul empat sore. Aku berjalan menuju apartemenku, Los Angeles tampak ramai disore hari, aku begitu suka berjalan di trotoar dan melihat keramaian kota Los Angeles. Sesampainya aku di apartemen, aku menemukan sepucuk surah dibawah pintu.
"Surat?" Batinku. Surat dengan amplop berwarna putih tulang itu aku letakkan di meja, aku segera mengganti baju ku dan membuat segelas teh hangat. Aku berjalan menuju sofa, aku menaruh tehku dimeja. Dan, aku segera mengambil surat yang tadi aku letakkan di meja. Aku membuka surat itu, sambil berpikir siapa yang mengirim dan bagaimana dia tau alamatku.

Indonesia, 11 November 2018.

Clara, ini Ibu. Ibu sangat rindu padamu nak. Bagaimana kabarmu disana? Bagaimana kuliahmu? Apa kamu baik - baik saja? Ibu di Indonesia baik - baik saja nak. Minggu kemarin, ayahmu baru saja pulang dari Jawa Tengah. Dia begitu bahagia mendengarmu ada di Amerika untuk kuliah, dia selalu menanyakan kabarmu setiap hari. Ibu dan kak Radit seakan lelah mengatakan kalau kamu baik baik saja, karena ayahmu selalu menanyakan kabarmu. Iya, segini saja surat untukmu nak. Kamu tidak perlu membalasnya, kamu kirim pesan via Whatsapp saja ke kakakmu. Kami akan menunggu kabarmu dengan senang hati nak, baik baik disana ya nak.

Tak terasa, air mataku terjatuh. Aku merindukan mereka, keluargaku yang jauh ada di Indonesia. Lalu, aku secepatnya mengusap air mataku. Dan, aku segera menyimpan surat itu di kamarku sambil aku mengambil beberapa tugas yang belum usai. Aku segera kembali dan duduk disofa, aku menyeruput tehku yang mulai dingin. Dan, aku segera kembali mengerjakan tugasku.

He is My Love ( A Michael Jackson Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang