Chapter 10

79 8 1
                                    

Michael's POV

"Clara? Clara?" Aku baru pulang dari rapatku, dan menemukan Clara tergeletak di lantai dapur. Suhu badannya sangat tinggi, aku segera membawanya ke kasur. Dan, cepat cepat memanggil dokter. Tak lama, dokter pun datang.
"Apa yang terjadi?"
"Dia pingsan. Dan suhu badannya tinggi sekali, Dok"
"Oh, biar saya periksa dulu". Dokter segera memeriksa Clara.
"Lalu, bagaimana keadaannya dok?"
"Hm, dia akan pulih dalam beberapa hari. Memang, terkadang demam itu bisa kambuh kapan saja. Asal, Nona Clara rajin minum obat dan makan teratur".
"Terimakasih, Dok" aku segera mengantar Dokter sampai keluar apartemen. Setelah itu, aku menuju dapur untuk mengambil segelas air dan obat.
"Michael"
"Syukurlah, kamu sudah siuman"
"Siuman? Apa yang terjadi?"
"Kamu pingsan, dan suhu badanmu tinggi. Apa, kamu sudah makan malam?"
"Belum, aku ingin mengambilnya. Tapi, tiba2 semua terasa gelap"
"Baiklah, tunggu disini yah. Aku akan mengambilkanmu makanan". Aku segera pergi ke dapur. Aku menyiapkan semangkuk nasi hangat dan ayam bumbu kecap. Aku membawanya di nampan.
"Ini dia".
"Terimakasih"
"Mau aku suapi?" Tanyaku.
"Tidak, aku bisa makan sendiri. Oh ya, kamu boleh kembali ke apartemenmu. Aku akan tidur setelah minum obat, kamu pasti lelah"
"Iya, kalau begitu. Aku akan kembali kesini besok pagi, ya?"
Clara mengangguk cepat, lalu aku keluar dari apartemennya. Dan masuk ke apartemenku.

~~~

Clara's POV

Di pagi hari, aku merasa sangat lemas dan aku tidak bisa bangun dari tempat tidur ku.
"Hoh, kepala ku sakit sekali" aku memijat kepalaku, dan tiba tiba.. Michael membuka pintu kamarku.
"Michael?!" Aku terkejut melihat dia.
"Hei hehe, maaf aku membuatmu terkejut"
Aku masih memijat kepalaku.
"Clara, kamu baik baik saja?"
"Sepertinya tidak, kepalaku sakit dan aku merasa sangat lemas"
"Oh, iya. Aku akan membawakanmu sarapan"
Michael keluar dari kamarku, aku merasakan kepalaku seperti dipukuli 1000 orang. Saakiit sekali!
"Ugh! Kapan aku sembuh? Aku sudah tidak tahan hanya berbaring begini". Lalu, Michael datang membawa nampan berisi mangkuk dan segelas air putih.
"Aku membuatkanmu nasi dan daging panggang, makanlah. Lalu, minum obatnya" ujar Michael.
"Michael"
"Ya?"
"Bolehkah, aku masuk kuliah?" Tanyaku.
"Tidak Clara, kamu masih belum baik"
"Michael, aku lelah hanya berbaring disini. Badanku terasa kaku, aku harus kuliah hari ini"
"Clara, mengertilah keadaanmu" Michael mengusap bahuku.
"Kamu akan sembuh, secepatnya". Aku hanya terdiam, kesal. Aku mengunyah makananku.
"Hm, aku akan pergi ya. Kamu bisa menelfonku kalau kamu butuh sesuatu". Michael beranjak dari kamarku.
Aku masih diam dan tidak meresponnya hingga ia pergi, aku tidak bisa menghabiskan waktuku dikamar tidur, makan lalu tidur lagi.
"Hm, sepertinya.. aku harus keluar hari ini" Batinku. Aku segera menghabiskan sarapanku, dan meminum obatku. Aku beranjak ke kamar mandi, aku harus pergi ke kampus hari ini.
Sesudah aku mandi, aku memakai kaos dan celana panjang. Aku segera berdiri didepan cermin, wajahku masih pucat karena memang aku masih merasa sakit. Tapi, aku akan menutupi agar aku lebih terlihat segar. Aku menjepit bulu mataku, dan memakai sedikit mascara. Lalu, aku memakai sedikit foundation dan memakai sedikit lipstick. Aku terlihat lebih segar dari sebelumnya, aku pun mengambil tasku dan keluar dari apartemenku.

~~~

"Clara?!" Panggil Jessica, ia melihatku dikelas.
"Jess" Kami berpelukan.
"Kamu, sudah sembuh?"
"Iya, sedikit"
"Kamu tau, apa yang terjadi selama kamu tidak masuk?"
"Apa?"
"Mr. Jackson sangat mengkhawatirkanmu, dia bahkan tidak konsentrasi mengajar" Jessica berbisik ditelingaku.
"Haha, Jess. Dia tidak mungkin mengkhawatirkanku"
"Clara, percayalah. Dia sangat khawatir kepadamu. Bahkan, ia mencoba menelfonmu berkali kali meski nomermu tidak aktif"
Aku terbelalak, aku mengingat bahwa selama aku sakit. Aku tidak membuka handphoneku sama sekali, aku bahkan lupa untuk membukanya.
"Itu hanya kebetulan" Ujarku, aku mencoba menghibur diriku sendiri.
"Clara, aku rasa dia mempunyai perasaan terhadapmu"
"Jess, tolong jangan mengada ada"
"Aku tidak mengada ada, aku lihat sendiri. Dari caranya mengkhawatirkanmu, itu berbeda. Itu sangat menunjukkan bahwa dia memiliki perasaan terhadapmu"
Aku hanya terdiam, aku merasakan kepalaku sakit lagi dan kali ini lebih sakit dari sebelumnya. Kelas pun dimulai, dan sialnya! Kelas pertama adalah Mr. Jackson. Aku mencoba menenangkan diriku.
"Selamat Pagi, class"
"Selamat Pagi, Mr. Jackson"
"Oh iya hari ini kita tetap belajar. Aku tidak akan memberikan kalian tugas, jadi hari ini. Kita santai saja ya". Semua mahasiswa bersorak, kecuali aku. Aku merasakan keadaanku semakin memburuk karena kepalaku semakin sakit.
"Clara, are you okay?" Tanya Jessica.
"Ya Jess, aku baik baik saja". Sampai akhirnya, semua terasa gelap.

Michael's POV

Bruuukkk!!! Aku terkejut mendengar bunyi itu, karena aku sedang menulis dipapan.
"Clara!" Jessica berteriak. Apa? Clara?! Aku seketika menoleh, dan benar adanya itu adalah Clara.
"Mr. Jackson. Bagaimana ini?" Tanya Jessica, gadis itu begitu panik.
"Aku akan membawanya pulang, aku akan izin sebentar untuk mengantarnya pulang"
"Terimakasih" Jessica membantuku membawa Clara ke mobil.
"Terimakasih Jessica, sekarang kembalilah ke kelas. Aku akan ada disana, secepatnya"
"Baik" Jessica berlari ke kelas. Dan, aku segera mengantar Clara untuk pulang.
"Dia begitu bersikeras, walaupun keadaannya masih belum sepenuhnya baik" Batinku.
Aku segera menyetir mobilku menuju apartemen.

He is My Love ( A Michael Jackson Fanfiction )Where stories live. Discover now