End?

4K 78 31
                                    


*

Aku duduk disofa ruang tengah. Menikmati secangkir teh hangat memang sangat pas menemani sore hariku. Rumah ini jadi sepi sejak Savira dan keluarganya pindah beberapa tahun lalu.

Ya benar, Savira sudah memiliki rumah baru meski masih didekat sini juga. Tapi aku perlu acungi jempol untuk usaha Fahrie. Dalam beberapa tahun ia mampu mengumpulkan pundi uang yang lumayan banyak nominalnya

Fahrie memang membeli rumah didekat sini melalui sistem kredit. Kini honor Fahrie lebih dari cukup untuk membayar kredit rumah mereka serta biaya lainnya. Ditambah Theo kini sudah berkuliah diuniversitas cukup ternama. Kehidupan Savira benar benar berubah dan aku cukup senang dengan itu

Bagaimana denganku?

Aku masih sama, kehidupanku seperti ini saja. Bersama suamiku Arfi yang usianya dibawahku 3 tahun. Meski begitu wajahku tetap awet muda kok. Tentu saja biaya perawatan wajahku tidak murah. Serta biaya perawatan tubuhku. Ah itu keinginan Arfi, agar aku tetap terlihat seksi dan montok ia tidak keberatan mengeluarkan kocek yang tidak sedikit.

Biaya perawatan tubuh yang kumaksud bukan operasi plastik, suntik lemak dan lain lainnya. Aku tidak suka hal semacam itu. Tetapi aku memilih olahraga, gym dan kegiatan semacam itu. Terlebih aku tidak sendiri melakukannya. Bersama Savira dan Rose juga

Ngomong ngomong soal Rose, kini ia sudah berstatus istri. Ya, ia menikah dengan Ferdi, adik dari Iwan dan memiliki seorang anak perempuan bernama Filwah

Diusia ku yang tidak lagi muda seperti ini, kegiatanku hanya duduk, menonton tivi dan menunggu Arfi pulang. Semua pekerjaan rumah sudah ada yang mengerjakan. Bukan aku pemalas, sikap Arfi-lah yang terlalu posesif padaku

Aku benar benar diperlakukan seperti ratu baginya. Apapun keinginanku dipenuhi olehnya. Ia benar benar suami idaman

Arfi mengatakan padaku bahwa aku-lah orang yang melengkapkan kebahagiaannya. Apalagi saat aku melahirkan anak kedua kami.

Yups, kini Elaine memiliki adik laki laki yang kami beri nama Julio. Julio sendiri sudah menempuh sekolah menengah pertamanya. Tepatnya kelas tiga tahun ini ia akan lulus dan melanjutkan ke sekolah menengah atas

Bisa ditebak kan berapa usiaku kini? Usiaku kini sudah berkepala empat. Sudah cukup tua juga ya hmm

"Permisi..."

Aku menoleh ke arah sumber suara

"Oh Theo, ada apa?"

Theo melangkah masuk lalu mencium tanganku

"Maaf ganggu tante, aku ada janji sama Elaine. Kami mau menyelesaikan tugas bersama"

Aku menganggukkan kepala. Suara derap langkah terdengar begitu cepat

"Mam, El mau pergi sama Theo dulu ya, pamitin sama papah"

Tanpa ucapan apapun lagi Elaine menarik tangan Theo keluar. Ya ampun anak itu kok agresif sekali ya. Orang tuanya gak ada yang seagresif dia deh, keturunan siapa sih

Brukk

Aku menoleh ke belakang melihat Julio yang melempar tasnya lalu duduk dilantai

"Kamu kenapa dek?"

"Lio capek mah"

Aku berdiri menghampiri Julio

"Ya udah kamu mandi dulu, nanti mamah masakin makanan kesukaan kamu biar capenya hilang"

Julio menatapku serius

"Mamah kira Julio cape karena full day school ya?"

Lah bukannya emang iya ya

OurWhere stories live. Discover now