49 | Kita, dan Bandung

2.3K 203 7
                                    

Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum, Yeri tau akan kutipan terkenal itu dan Yeri setuju akan hal tersebut. Memang benar Bandung dan segala isinya itu indahnya bukan main di kota ini juga ia lahir, Bandung itu bagi Yeri kota yang amat penting dalam hidupnya bahkan kedua orangtuanya pun bertemu dan menikah di kota ini.

Pagi nan cerah ini Yeri sudah siap dengan outfit nya ia sudah berdandan pula karena rencananya ia dan Mark akan pergi bersama keliling Bandung. Secangkir teh hijau dan brownies cokelat keju menjadi kudapan paginya sembari menunggu Mark yang masih sibuk siap siap dikamar.

 Secangkir teh hijau dan brownies cokelat keju menjadi kudapan paginya sembari menunggu Mark yang masih sibuk siap siap dikamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya Mark siap dengan jaket demin ala anak remaja itu menempel pas ditubuhnya. Awalnya Mark mau pakai baju daleman item tapi sama Yeri gak dibolehin.

Jadi gini ceritanya pas Mark keluar kamar udah rapih sama outfit nya sambil nenteng dua tas kamera Yeri yang lagi duduk disofa langsung ngeliatin dari atas sampai bawah, matanya Yeri sebelas dua belas sama mesin scaner terus tiba tiba Yeri bilang "ganti sana dalemannya jangan warna itu" dengan mukanya yang udah keliatan agak asem gitu tanda bahwa Yeri emang gak suka liatnya

Mark otomatis bingung dong, biasanya Yeri bukan tipikal cewek yang penampilan pacarnya diperhatiin abis abisan tapi kok hari ini beda gitu. Bukan Mark kalau gak nolak "udah ini aja katanya mau jalan pagi pagi gak usah ribet buka koper ini paling atas" ucap Mark sembari ngerapihin rambutnya lagi depan kaca besar yang menempel didinding ruang tengah

Yeri mendengus sebal "Kamu gak tau apa?"

Mark menggeleng menatap Yeri sedikit malas "Ya gak tau orang kamu belum ngomong gimana aku bisa tau si Yem?" Ujar Mark, pertengkaran pagi hari diantara keduanya siap dimulai

"Cowok tuh kalo pake baju item tuh kadar gantengnya naik beberapa tingkat" ucap Yeri sebal sembari menarik Mark masuk lagi kekamar

Mark yang pasrah tertarik kekamar kemudian duduk disudut kasur, diam memperhatikan kekasihnya yang sibuk mencari kaus lain di kopernya "Yaudah biar aku ganteng pake yang item aja jangan yang ini becetak Yem nih kalo basah tuh tuh liat apa" ucap Mark dengan nada pelan, sedikit mengulur waktu agar pertengkaran ini tak semakin menjadi

"Ih gak mau nanti banyak cewek yang ngeliatin kamu gimana?" Ujar Yeri gigih sembari memaksa Mark mengganti kaus nya

"Ya gak gimana gimana biarin aja" Mark pasrah walaupun sedikit sebal tetapi lelaki itu tetap mengganti kaus dalamannya, sesuai pilihan Yeri

Yeri beranjak, menatap Mark sedikit marah "Emang dasar buaya Muara Angke kamu mah!" Ucapnya ketus sebelum meninggalkan kamar

"Cemburu ya kamu" ucap Mark meledek, kali kali aja Yeri bakal bilang iya kan pasti seru

"Auah bodo" dan ternyata tidak kekasihnya itu malah pergi keluar tanpa menoleh sedikitpun kearahnya.

"Auah bodo" dan ternyata tidak kekasihnya itu malah pergi keluar tanpa menoleh sedikitpun kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melancholy [Mark ; Yeri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang