Kembali Bertemu

1.7K 93 1
                                    

  Aruna berlari menuju tempatnya bekerja.Hari ini seharusnya menjadi hari pertamanya bekerja di perusahaan itu,namun di tengah perjalanan mobilnya mendadak mogok dan mengharuskan dia harus berjalan kaki.

Setelah menyapa beberapa pegawai yang kebetulan berpapasan dengannya,ia kemudian memasuki ruangan khusus sekertaris.Ruangannya tidak jauh dengan ruangan milik CEO perusahaan ini,hanya dibatasi dinding sebagai sekat pemisahnya.

Aruna menghempaskan dirinya ke kursinya.

Hah—

Selama beberapa saat hanya deru nafasnya yang terdengar.

Beberapa saat kemudian,terdengar bunyi pintu ruangannya diketuk.

"Masuk!"

Seorang office boy masuk ke ruangan Aruna dan menyampaikan pesan dari CEO.

"Nona Aruna diminta ke ruangan CEO."

Setelah menyampaikan pesannya,OB tersebut pamit undur diri.

Aruna mendengus kesal namun tetap melaksanakan perintah atasannya.

Aruna mengetuk pintu ruangan di depannya.Setelah sang pemilik mempersilahkannya masuk,barulah ia melangkah masuk ke dalam.

CEO tersebut mempersilahkan Aruna untuk duduk.

"Terlambat datang dihari pertama bekerja,heh?"

"Maaf,pak." Aruna menunduk dalam,bukan karna takut namun karna malas bersitatap dengan orang di depannya.

"Sebagai hukumannya,mulai besok kamu akan bekerja disini,satu ruangan dengan saya." Putus CEO tersebut.

Otomatis Aruna langsung menatap orang di depannya.

"Tapi pak—."

"Tidak ada tapi-tapian.Sekarang silahkan kembali ke ruangan kamu,silahkan nikmati jam-jam terakhir kebebasan kamu.Karna mulai besok saya akan mengawasi kamu."

Aruna keluar dari ruangan itu tanpa merasa harus pamit terlebih dahulu.Bahkan ia membanting pintu ruangan itu dan hanya dibalas kekehan oleh sang atasan.

Sekembalinya ia ke ruangannya,ia langsung mengalihkan perhatiannya pada laporan-laporan di hadapannya.Ia berniat melampiaskan kekesalannya dengan melakukan hal-hal yang positif,contohnya dengan menyelesaikan tugas laporan yang seharusnya untuk minggu depan.

Saat Aruna sedang asik berpacaran dengan laporan-laporan di depannya,tiba-tiba ponselnya berdering.Ada panggilan masuk dari Boss.
'Mau apa lagi orang ini?' Pikir Aruna.

Ia mengulur waktu menjawab panggilan tersebut,siapa tau orang itu bosan menunggu lalu mematikan sambungan teleponnya.

Benar dugaan Aruna,beberapa saat kemudian orang tersebut memutus panggilannya.Aruna berniat kembali melanjutkan pekerjaannya,namun ponsel nya kembali berbunyi.Ia mengabaikan panggilan itu selama beberapa saat,namun kemudian dengan terpaksa ia mengangkatnya karna pomselnya tidak henti-hentinya berbunyi.

"Apa?" Jawab Aruna dengan ketus.

"Begitukah caramu menyapa atasanmu,Nona Aruna?"

Aruna memutar bola matanya karena jengah dengan tingkah atasannya yang gila hormat ini.

"Maaf pak,ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya berusaha lebih sopan.

"Buatkan aku kopi dan segera antar ke ruangan ku!" Kata atasan Aruna dengan nada memerintah.

"Pak,saya ini sekretaris anda bukannya office girl." Orang tersebut benar-benar membuat Aruna kehilangan kesabaran.Seenaknya saja ia memerintah ya membuatkan kopi.Kalau ada uang tip nya tentu ia tidak akan masalah.

A Mysterious NerdWhere stories live. Discover now