S E M B I L A N

5.6K 507 17
                                    

"Ra nikah yuk."

Kiara diem. Nate tuh ga bisa diginiin. Abis ngajakin nikah langsung di diemin. Kurang gentle apa Nate? Pacaran belom. Langsung dihalalin. Ga kayak orang-orang diluaran sana. Di mblendungin baru ditinggalin.

"Kamu ngomong apa?!! Aku ga denger." Kiara menempelkan kepalanya. Sampai helm mereka bertabrakan cukup keras.

Nate menghela napas. Sebaiknya dia ga perlu buru-buru. Belum tentu juga Kiara mau. Diajak pacaran aja susahnya minta ampun kayak mau diajak terjun dari atas pesawat. Atau kata kerenya. Fly diving.

Lagian kepala Nate sakit juga nih disundul-sundul. Emang bola apa? Nate melirik dari spion. Ekspresi menunggu jawaban dari Kiara. Untung iman Nate kuat liat wajah sebegitu menggemaskanya Kiara. Kalau ga udah Nate belokin motornya kearah semak-semak. Ngajakin Kiara main monopoli.

"Mau mampir ga ke warung Mang Atang?" Nate mengganti pertanyaanya. Mengajak gadis itu ke tukang bakso yang mangkal di dekat sekolahnya.

Disini Nate emang ga modal. Bukanya ngajak ke tempat makan yang elitan dikit. Malah ngajak ke pedagang kaki lima yang mangkal di bawah pohon mangga seumuran Daddy.

Selain karena uang yang masih minta Daddy. Nate juga sekalian mau bantu pedangang kecil macam Mang Atang. Walaupun selalu tercukupi kebutuhanya. Nate Nate juga bisa prihatin.

Tapi ga papa. Susah dulu. Senengnya kemudian. Kalo udah nikahin Kiara ga bingung mau dikasih makan apa.

"Boleh."

"Seriusan? Kamu udah ijin sama orang tua kamu belum. Entar aku dilabrak calon mertua lagi." Nate cengengesan melihat Kiara yang melotot galak. Ininih yang paling Nate suka. Pelototanya Kiara.

"Kamu lupa aku tinggal sendirian?"

"Ati-ati Neng. Ntar ada yang ngetok tengah malem."

Dengan kesal Kiara mengetok helm lelaki itu. "Ih apaan sih! Serem tau. Aku takut."

"Maksud aku satpam lagi patroli Ra. Ngetok tengah malem."

"Siapa juga yang mau patroli malem-malem?" Tanya Kiara ketus. Hasrat memukul helm Nate masih tinggi. Kalau bisa dia pengen nendang Nate dari atas motor. Eh tapi pasti dia ikutan jatoh kan?

"Aku lah bawain kamu makanan biar romantis."

Kiara membuat gerakan mau muntah. Romantis katanya? Romantis gundulmu!! Apa yang ada didalem otak kritis orang-orang liat anak gadis disamperin laki-laki yang keperjakaanya masih dipertanyakan. Pasti digrebek! Apalagi kalau diangkut satpol PP. Amit-amit!

"Sebelum kamu ngetok. Udah aku buat gantungan 'ga terima tamu' biar kamu gajadi ngetok." Kiara tersenyum puas melihat wajah cemberut Nate dari spion.

"Aku buang gantunganya. Aku bakar sampe jadi abu."

"Aku tempel lagi."

"Waktu kamu nempel aku sembunyi. Nyelinap masuk kedalam rumah kamu."

"Aku masuknya kan cepet-cepet."

"Kaki aku kan panjang. Jadi lebih cepet aku."

"Ngalah kek sama perempuan. Dari tadi jawab terus!"

Giliran Kiara yang ngambek. Sudahlah kalau soal berdebat dia kalah telak. Orang Nate mulutnya nyinyir banget. Cocok deh jadi membernya grup pergosipan.

"Cie yang kalah."

"Ga usah ngomong."

Tiba-tiba hening. Nate diam diseperempat perjalanan. Perutnya juga hangat karena tangan Kiara yang masih meluk dia erat. Aduh romantis banget ini suasana.

Bad Boy SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang