Hal 3

3.8K 306 7
                                    

Kini ruangan yang begitu besar sudah di sulap menjadi indah dan mewah dengan beberapa dekorasi.

Tempat ini sebentar lagi akan menjadi saksi atas sebuah hubungan yang baru saja dibentuk.Dimana seseorang akan membina rumah tangga baru dan menjalaninya dengan sangat senang hati.

Hari ini tepatnya tanggal 28 maret,
menjadi hari yang spesial bagi kedua keluarga yang sebentar lagi akan mengikat suatu hubungan.

Ya.Hari ini adalah hari pernikahan Dahyun dan Eunwoo.Appa dan oemmanya Dahyun dan Eunwoo sengaja memilih hari ini karena tanggal 28 adalah tanggal lahir Dahyun,sedangkan bulan Maret adalah bulan lahir Eunwoo.

Eunwoo dan Dahyun kini sedang mengucapkan janji suci di depan pendeta dan selesainya mereka memakaikan cincin.

"Kisse,kisse,kisse....."teriak semua orang.Seperti sebuah tradisi sehabis mengatakan janji dan memakaikan cincin,Eunwoo segera mencium Dahyun.

Cup

Terlihat rautan kecewa dari tamu undangan,pasalnya Eunwoo hanya mencium kening Dahyun dan Dahyun bersyukur akan itu.

Kini acara resepsi dimulai.
Teman,sahabat,partner kerja,serta kerabat pun datang ke acara pernikahan mereka.

Sedari tadi Dahyun dan Eunwoo harus tersenyum dan berdiri kepada tamu yang memberikan salam kepada mereka.Sudah 3 jam itu berlalu,Dahyun dan Eunwoo pun tentunya sangat lelah.

"Dahyun-ah,selamat ya atas pernikahan mu."ucap Sana sahabat Dahyun.Sana pergi bersama Jungkook suaminya.

Selesai sudah acara resepsi itu dan Dahyun sangat-sangat bersyukur karena akhirnya ia bisa duduk juga.

"Dahyun-ah,Eunwoo-ya.Apa kalian akan segera pergi ke rumah baru kalian?"tanya Naha."Ne,oemma-nim,
sepertinya Dahyun juga sudah lelah."
jawab Eunwoo dan diberikan senyuman oleh Naha.

"Yasudah,hati-hati ya.Cepat berikan kami cucu."pesan Donghae dan diikuti tawa oleh semua orang.
Dahyun yang mulai lelah hanya bisa diam tidak menanggapi nya.

Kini mereka pergi ke rumah baru mereka.Disanalah mereka akan memulai semuanya yang baru.

~
~
~

Dahyun sudah selesai bersih-bersih begitupun juga Eunwoo yang lebih dulu membersihkan diri.

Kini mereka sama-sama duduk di atas kasur bingung apa yang harus mereka lakukan.Haruskah mereka melakukan yang biasanya dilakukan pasangan-pasangan yang baru saja menikah?ah,tidak-tidak.Bahkan memikirkan nya saja sudah buat mereka bergidik ngeri.

"Oppa,apa kau ingin tidur?"tanya Dahyun dan Eunwoo yang melihat sang istri sudah kecapean hanya mengangguk dan tidur bersama.

~
~
~

"Eoh,kenapa hidup ini sangat kejam padaku.Baru saja aku melihat kebahagiaan sahabatku menikah,
kenapa sekarang harus aku yang ditinggal menikah?Hei tolong jawab aku!hiks,"racau seorang perempuan yang sepertinya sudah terkena efek alkohol.

Dengan menggandeng sepatu haihels nya dan berjalan sendirian tak tau arah di malam hari di tambah racauan nya yang tidak jelas memang pantas dibilang orang gila(?)

Gadis berambut panjang dengan tekstur tubuh yang mungil dan wajah
cantiknya ini sedari tadi hanya meracau yang tidak-tidak di sepanjang jalannya.Sepertinya ia sedang putus cinta dengan kekasihnya.

Gadis itu terduduk di jalan dan membuang haihels nya dengan merengek-rengek tak jelas.

"Hiks,dia jahat.sangat jahat.aku benci denganya.Hiks,hiks,kau jahat park Jihoon,I hate u.oemma,appa,anak mu yang cantik ini ditinggal menikah dengan si park Jihoon bodoh itu.
Hua...."rengeknya.

Tin...

Pantulan cahaya yang merambat lurus itu membuat gadis tadi silau akan cahaya penerangan dari sebuah mobil.

Jangan salahkan mobilnya,tapi salahkan dia yang duduk di jalan raya sambil mengoceh tak jelas.beberapa
kali klakson mobil itu terdengar tapi tidak di hiraukan dengan gadis itu dan sang pemilik mobil yang kesal pun akhirnya keluar dan melihat siapa orang itu.Sukur-sukur dia tidak menabraknya.

"Yak,ini jalan raya.jika Kalau ingin mati pergilah ke jembatan atau gantung diri saja sana.atau yang mau pasti,di rel.Jangan disini,kau hanya menganggu jalan orang lain."bentak
seorang pria yang merupakan pemilik mobil tadi.

Gadis itu berdiri sambil menghapus air matanya,ia segera mendekati pria tadi dan sukses membuat pria itu was-was.

"Khamsahamnida,anjhusi."ujar gadis itu."Yak,aku masih muda.enak saja,aish,"Kesal lelaki tadi.

"Kau benar.aku harus bunuh diri di jembatan atau tidak di rel kereta api."
"Ya,memang benar." "Yasudah,kalau gitu aku pergi.selamat tinggal."gadis itu memperlihatkan senyum nya yang terpaksa.

Pria itu tertegun.Ia kira gadis tadi tidak menganggap nya benar.Debgan segera pria tadi mengejar gadis aneh itu dan segera menarik tangannya.

"Waeyo?"tanya gadis itu masih lesu.
"Kau ingin benar-benar mengakhiri hidupmu?"tanya pria itu."hm,aku benar."jawab gadis itu mudah."wae?"lanjutnya yang bingung akan si pria.

"A-ani.ah,maksudku apa kau serius?
kau tidak bercanda?"tanya pria tadi memastikan."ya,aku serius.aku akan mengikuti saranmu.Di jembatan atau rel kereta api."

"Yak, apa-apaan kau ini.aku hanya bercanda.jangan lakukan itu.apa kau tidak takut mati?"

"Ani.kalau aku mati ya mati saja"

"Aish,yoeja ini.Jika kau tidak mati?kau bisa merasakan sakitnya."

"Hiks,bahkam sakit itu belum sedalam sakit yang kini aku rasakan?"

"Memangnya kau sakit apa?"

"Hati.orang yang ku cintai bahkan meninggalkan ku."

"Aish,dia jadi curhat."gerutu pria itu.

"Hiks,hiks,hiks," "yak,yak,yak.Jangan menangis,nanti kalau ada yang lihat nanti di sangka aku yang menangisi mu.berhentilah."mohon Pria itu.
terlihat raut panik dari pria itu."bagaimana ini?"

Pria itu tanpa sadar memeluk gadis tadi mencoba menenangkannya.
disaat ia tidak mendengar isakan tangis lagi,ia mengangkat wajah gadis itu dan ternyata gadis itu pingsan.

"Aish,gadis ini merepotkan saja."


🍱To be continued 🍱
Hai-hai aku up lagi nih.tebak siapa gadis dan pria tadi?????jangan lupa votement ya.yang belum follow juga jangan lupa follow ok?makasih udah mau baca.

my husband is possessiveWhere stories live. Discover now