One

3 0 0
                                    


Matahari sudah dengan perlahan kembali ketempat persembunyiannya. Sepertinya suasana sekolah yang sepi sama sekali tidak mengusik seorang gadis mungil yang tengah asik memandang langit sambil membaringkan tubuhnya di lapangan sepak bola yang cukup luas dan rindang. Jarinya menari-nari seperti hendak melukis beberapa gambar di langit.

" Neisya!" Panggil seorang pria berparas tampan. Tubuhnya yang tinggi dan tegap menghampiri Neisya yang sedang mencoba duduk setelah mendengar seseorang memanggilnya dengan suara yang cukup berat.

" Halo, Ka Bayu! " Neisya hanya membalas senyum Bayu dengan cengiran khasnya.

" Belum pulang? " Tanya Bayu, kini dia sudah duduk dihadapan Neisya. Neisya hanya menggeleng pelan. " Teman-teman mu kemana? "

" Mereka pergi membeli beberapa makanan. Kakak pasti sudah rapat osis"

Bayu tersenyum manis, " Ia, kami mengurus beberapa keperluan sebelum kami lengser "

" Kakak selalu saja sibuk "

" Meskipun aku ini sibuk, tapi aku pasti akan selalu menyempatkan waktu untuk mu "

Neisya hanya tersenyum kecil, rambut ovalnya menari-nari mengikuti arah angin begitu pun dengan poninya yang menutupi kening. Wajah Neisya begitu lucu dan polos benar-benar tidak seperti wajah anak SMA kebanyakan. Ia memiliki eye smile yang begitu imut dan menarik perhatian banyak orang apalagi dikalangan pria. Oleh karena itu tidak heran jika sejak kelas 10 ia disukai oleh banyak pria tetapi tak banyak pria yang menunjukkannya karena Neisya seperti menjauh ketika mereka ingin menyatakannya dan pada akhirnya mereka hanya menganggap Neisya sebagai adik mereka.

" Bagus, aku akan membuat beberapa penggemar kakak iri "

" Kau memang jahat "

Bayu menatap Neisya yang tengah tertawa geli. Semua pria, kecuali Bayu lelaki ini tak pernah lelah mengejar Neisya. Meski ia baru mendekati Neisya tak lama, itu juga karena bantuan salah satu sahabat Neisya, Kyra.

" Ka Bayu sudah bersama Neisya saja disini " ucap Ara, gadis itu membawa satu plastik hitam sedang di tangannya dan di belakangnya seorang gadis dengan rambut panjang bergelombang berlari kearah mereka, Kyra.

Ara memberikan minuman pada Bayu dan Neisya. Gadis dengan alis tebal dan rambutnya yang selalu ia kuncir satu bergerak-gerak mengikuti irama tubuhnya. Wanita berwajah manis itu tengah sibuk membagikan makanan yang telah ia beli.

" Ka Bayu akan mengantar Neisya Pulang? " tanya Kyra, sambil memakan beberapa cemilan ditangannya.

" Aku bisa pulang sendiri Kyra, lagipula rumah ku kan dekat "

" Ya kan mungkin kau ini membutuhkan pengawal, Sya "

" Pengawal tampan seperti Ka Bayu tidak akan mengecewakan, Sya " tambah Ara.

" Kalian ini bisanya membuat orang kerepotan terus " Omel Neisya, seraya berdiri dan mengibas-ngibaskan roknya yang terkena debu.

" Aku tidak merasa kerepotan, Sya "

" Tidak apa-apa ka, mereka ini issshhh..... Aku pulang ka dan kalian aku pulang " Ucap Neisya polos, ia baru saja membaca pesan dari mamahnya untuk segera pulang. Neisya melambaikan tangannya seraya tersenyum manis sebelum berbalik dan meninggalkan mereka semua.

" Ku rasa akan sulit ka " Ucap Kyra saat Neisya sudah lumayan jauh dari mereka.

Bayu tersenyum lebar membuat lesung pipit di kedua pipinya terlihat. " Aku akan terus mencoba "

HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang