[Season 2] Chapter 8

7.2K 451 128
                                    

Jam dinding mengarah pada angka enam. Sudah empat jam operasi itu berlangsung. Mereka semua tidak tertidur sedikitpun dari jam tiga dini hari. Apalagi saat tiba-tiba perawat mengatakan Hinata kehilangan banyak darah.

Persediaan di Rumah Sakit tidak mencukupi untuk golongan darah Hinata. Neji langsung mendonorkan darahnya. Ia bersedia di ambil sebanyak mungkin walaupun cuma di ambil sekantong. Pihak Rumah Sakit tidak mau mengambil resiko Neji drop kekurangan darah.

Sedangkan golongan darah Hanabi tidak cocok – begitupun dengan seluruh Uchiha. Dengan kekuasaannya Itachi berhasil mendapatkan empat kantong darah dalam waktu setengah jam. Walaupun dengan berbagai syarat dari Sasuke.

Syarat pertama, pendonor harus wanita. Sasuke tidak rela darah lelaki lain selain kakak kandung Hinata mengalir di tubuh sang istri.

Syarat kedua, pendonor harus sehat. Sasuke tidak mau Hinata mengidap penyakit berbahaya setelah menerima donor.

Yang terakhir, pendonor terbebas dari ayan, epilepsi, sawan atau penyakit kejiwaan lainnya. Jangan sampai Hinata yang notabene bodoh bertambah idiot setelah mendapatkan donor.

BRAK!!

Pintu terbuka dan menguar hawa dingin dari ruangan itu. Beberapa orang dokter berjalan keluar dengan masker yang masih terpasang. Di belakang mereka ada dua perawat mendorong box bayi dan sempat Sasuke lihat ada dua bayi di tempat itu.

'Apa bayi itu hidup? Kenapa tidak bergerak? Kenapa dibungkus kain putih?'

Sasuke berniat menghentikan sang perawat dan menanyakan keadaan bayinya tapi Kabuto sudah ada didepan Sasuke. Dokter itu membuka maskernya.

"Selamat! Sekarang anda menjadi seorang ayah," ujar dokter itu menjabat tangan Sasuke.

Serta merta Sasuke terjatuh. Kakinya terasa lumpuh. Ia menjatuhkan airmata kebahagiaan. Sasuke tidak menyangka ia akan menjadi seorang ayah.

"Bayi tadi adalah bayi saya?" Sang dokter mengangguk dan tersenyum.

"Kedua bayi anda laki-laki. Selamat tuan Uchiha," sambung Kabuto. Sasuke tersenyum bangga. Ia memiliki dua anak laki-laki sekaligus.

"Bagaimana keadaan istri saya? Apa dia baik-baik saja?"

"Nyonya Uchiha baik-baik saja – sekarang masih dalam pengaruh anestasi. Mungkin beberapa jam ke depan beliau akan sadar. Sedangkan bayi anda berada diruang NICU untuk mendapatkan perawatan." jelas Kabuto seraya menepuk bahu Sasuke. *Nicu (ruang perawatan bayi baru lahir normal maupun yang mengalami penyulit)

"Terima kasih!" Sasuke membungkuk hormat kepada sang dokter.

Terlebih dahulu Sasuke pergi ke ruang Nicu untuk melihat anaknya. Baru setelah itu mendatangi ruangan Hinata.

Mereka semua ingin masuk tapi perawat hanya mengizinkan dua orang. Jadi, hanya Neji dan Sasuke. Mereka memasuki ruangan dingin tadi lalu masuk lagi ke sebuah ruangan yang lumayan hangat. Di sana Hinata tertidur cantik dengan gantungan darah di tiang infus.

"Terima kasih sudah melahirkan anakku. Kau wanita hebat, Hinata," ucap Sasuke bahagia. "Aku berhutang segalanya padamu." Sang suami mengecup keningnya penuh cinta.

Neji meneteskan airmata di pojok ruangan. Adik kecilnya telah menjadi wanita sempurna.

Hinata telah melewati satu fase dalam hidupnya dimana ia terpaksa menjadi dewasa. Menikah di usia belia dengan lelaki egois sepanjang masa dan hamil kembar dengan resiko tinggi.

Neji mendekati sang adik dan mengelus rambutnya. "Aku bangga padamu."

Sasuke tersenyum tipis pada sang kakak ipar. Tak pernah ada dendam walaupun Neji menghambat hubungannya dengan Hinata dan sempat membantai dirinya. Mana mungkin Sasuke membenci seseorang yang berbagi darah pada sang tercinta.

Love FoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang