part 3

3.8K 312 5
                                    


Baekhyun keluar dari mobilnya setelah meletakkam mobilnya di tempat parkir, pukul 15,49 . baekhyun tersenyum bangga melihat lalu lalang orang di mallnya itu, banyak sekali yang berkunjung, sambil menunggu luhan, baekhyun menyusuri sepanjang koridor pertokoan, kemudian langkahnya terhenti d toko perhiasan. Seorang pelayan toko mendekati baekhyun

"slamat datang di toko perhisasan kami, ada yang bisa kami bantu?"

"ya, aku ingin mencari kalung"

"oh, ya silahkan, ada banyak pilihan...anda ingin yang mana" baekhyun mengedarkan pandangannya, melihat satu satu koleksi kalung di estalesi toko perhiasaan itu.

"apakah d toko ini tiak ada kalung yang limit edision?"

"lumit edision?...oh ada noona, tunggu sebentar.....tapi, harganya sangat mahal noona...' ujar pelayan toko

"tak apa, bawa kesini," tak berapa lama baekhyun menunggu, palayan itu keluar dengan membawa kotak  berisi kalung yang di maksud, indah...itu yang keluar dari mulut baekhyun. Kalung berliuntin bertahta berlian melingkar bergambar doble love .

"baiklah, anda bisa menyelesaikan pembayarannya di kasir"

"tidak perlu,.." baekhyun menutup kotak itu dan akan membawanya

"hai, noona...tidak bisa, anda harus membayarnya terlebih dahulu"

"kau...."dengan menunjuk jari kearah pelayan itu " kau berani padaku ?. "

Sambil mencibir pelayan itu menjawab
"apa yang ku takutkan darimu, kurasa aku tak perlu bersikap sopan padamu...pencuri" merebut kotak itu dari baekhyun

"berikan perhiasan itu padaku..." bentak baekhyun

"tidak akan" baekhyun merebut kotak peehiasan itu lagi, kemudian pergi
" PENCURI"teriak pelayan toko itu

Beberapa orang ikut menahannya, mencekeram tubuhnya, pelayan itu mendekat kemudian menamparnya, pipi baekyun bersemu merah bekas tamparan yang keras.
Beberapa security datang kemudian membawanaya ke suatu ruang

.
.
."maafkan atas kelancangan pegawai saya presdir choi" seorang lelaki paruh baya mendekati baikhyun dengan menunduk nunduk, semua security yang ada disitu ikut menunduk ketakutan...sementara pelayan yang mengatai baekhyun terpana terheran heran.
Dari arah pintu datang seseorang dengan mafas tersengal sengal mendekati baekhyun

"baekhyun apa yang terjadi?"

"jam15.59 kemana saja kau luhan sialan? Aku menunggumu " teriak baekhyun

"maafkan aku, aku kena macet...masih tersisa 1 menit, aku tak jadi di pecatkan?!"

"bereskan kekacauan ini luhan...dan semua orang yang ada di sini aku pecat, depak keluar toko perhiasan ltu dari mallku, satu lagi buat daftar hitam untuk pelayan ini agar tidak bisa bekerja di tempat manapun"

"baik presdir choi"

"jangan presdir choi, saya mohon, maafkan saya, biarkan toko perhiasan saya tetap berada di mall ini,ambil saja kalung itu sebagai permintaan maaf saya... saya mohon presdir choi"

"silahkan buka tokomu di tempat lain" baekhyun berdiri, pelayan toko ltu berlari bersimpuh di kaki baekhyun

"maafkan saya, saya tidak tau bila anda adalah presdir choi pemilik mall ini, saya mohon maafkan saya" tangisnya memohon

"itu hukumanmu, sikapmu tidak sopan padaku" kaki baekhyun mendorong tubuh pelayan itu darinya, melangkah pergi, smua yang ada di situ menangis meratapi nasib mereka.

Choi baekhyun presdir chio kompany yang cantik, tegas dan berani...sekaligus tak punya hati.

Apakah dia sudah menjadi kejam? Tidak, hatinya hanya membeku, hanya melunak pada kakeknya, orabininya, istri dan keponakannya.
Pada luhan sekretarinya yang selalu patuh padanya, baekhyun masih keras.
.
.
.
"kita kemana baek?" tanya luhan setelah keluar dari mall, mengendarai mobil sport milik baekhyun bertindak sebagai supirnya

"lotte worth, mengunjungi rumah makanku di sana" jawabnya malas

"aku rasa sikapmu tadi keterlaluan baek"

"aku tak peduli" mengacuhkan luhan, menatap keluar cendela mobilnya, suasana menjadi canggung, hening. 10 menit berlalu tak ada percakapan di sana, hanya deru mesin mobil yang melaju di atas rata rata.
Tiba tiba saja luhan merasakan jari kirinya di genggam, baekhyun mwnggenggam tangan luhan tanpa menatap

"tetaplah di sisiku"kata baekhyun. luhan  menoleh

"baek"

"tanpa kau dan sehun, aku takkan bisa seperti ini. Trima kasih luhan" luhan tersenyum, menyambut genggaman baekhyun

"kau tau baek, aku hampir mati berdiri saat kau hsmpir memecatku, aku benar benar ketakutan di menit menit terakhir waktu yang kau berikan"

"cih, jangan mendramalisir"

"aku takut tak bisa menemukanmu"

"benarkah? Bukankah awalnya kau menolak menemuiku?"

"aku sedang kencan dengan sehun tau, kau mengacaukan acaraku, tadi sehun mengantarku menemuimu, sayangnya terjebak macet..akhirnya aku pergi sendiri, berlari kesetanan menemuimu"

"kenapa harus berlari? Kenapa tak naik taxi saja atau golek?!"

"bodoh, kan macet baekhyun,waktu yang kau berikan sangat sedikit"

"oh iya ya" baekhyun tertawa lirih "kakiku pasti capek, maafkan aku ya, baiklah sebagai permintaan maafku, kau boleh makan sepuasnya di rumah makanmu"

"Jnja? Ah trima kasih baekhyun, aku mencintaimu"

"aku bukan sehun"

"aku tau, dan aku tetap mencintaimu" baekhyun tersenyum
"baek...tetaplah seperti ini, kau...kau sangat super duber cantik bila tersenyum"

"luhan...apakah kau ingin kupecat"

"tidak"

.
.
.
.
.







Tbc

DESTROYED (chanbaek)Where stories live. Discover now