08. seriousness

2.6K 564 8
                                    

Jisung menepati janji untuk memberikan surat yang dititipkan felix padanya tiga hari yang lalu pada Changbin.

Pemuda itu sedang berada diruang tunggu sambil menggenggam amplop surat felix.

Matanya menyipit saat melihat seorang pemuda sedang berjalan ke arahnya dengan tangan yang diborgol ke belakang lalu duduk tepat didepannya. "Siapa ya? Ada urusan apa sama saya?" tanya changbin.

Jisung menggeleng kemudian tersenyum tipis "saya temannya Felix, pacar kamu. Nama saja Jisung, Han jisung" jisung memperkenalkan diri sementara changbin hanya mengangguk paham.

"Saya cuma memastikan keadaan kamu disini." ucap jisung berbasa-basi. Changbin berdecak "disini saya baik-baik saja. Nggak perlu cemas," jawabnya

"Oh iya, ada titipan dari Felix" ujarnya sambil meletakkan surat itu di atas meja tepat didepan changbin.

Changbin mengernyit "dia bisa langsung datang ke sini kan? Kenapa harus pakai surat?" tanya nya.

Jisung berdehem sebentar "Felix pergi ke australia selama 6 bulan. Dia mau menetralkan pikirannya dulu. Dia malu ketemu sama kamu karena dia pikir, ayahnya penyebab kamu di penjara" jawab jisung setengah berbisik.

"Padahal dia nggak salah apapun" gumam changbin namun tetap dapat terdengar oleh jisung.

"Felix aman disana," tukas jisung. Changbin menggeleng "maksud saya itu- "

"Saya tau maksud kamu.. felix pasti bisa menjaga hatinya. Dia janji sama saya." Jisung tersenyum tipis.

"Saya mau pamit, dan- " Jisung menggantungkan kalimatnya

"Dan?"

"Saya titip salam sama teman kamu yang namanya Lee Minho." ujar Jisung dengan muka memerah.

Changbin menatap jisung tanpa berkedip "Oh jadi kamu itu Han? Minho sering cerita tentang kamu. Dia kangen katanya" canda changbin.

Jisung mengalihkan pandangan "bilangin sama dia besok saya datang ke sini lagi buat jengukin dia" ujarnya kemudian berdiri dan berlari kecil menuju pintu keluar.

Changbin tertawa kecil namun tawa itu luntur saat ia melihat surat yang tergeletak di atas meja, tepat didepannya.

Changbin meraih surat itu kemudian saat ingin membuka nya, seorang polisi mendekatinya "saya antar anda kembali ke dalam."

Shit. Dia lupa dia sedang ada di luar ruang tahanan.

[]

ENOUGH | CHANGLIX ✔Where stories live. Discover now