Jisung menjitak kepala Felix. "Yakali!" seru Jisung dengan kesal.
Changbin hanya tertawa saat melihat interaksi Jisung dan Felix. Tidak seperti dulu, saat ia dan Felix belum memiliki hubungan apapun. Changbin akan ikut mengejek saat seseorang mengganggu Felix.
Katanya, cinta itu dapat merubah seseorang. Dan itu memang terjadi pada diri Changbin. Felix memang tidak menyuruhnya berubah, tapi, changbin sadar.. perubahan itu perlu.
"Si begal banyak berubah tauu," ujar Jisung. Felix menoleh ke arah Changbin dengan raut tidak percaya, "Oh iya? Bagus dong?"
Jisung menggeser duduknya, "dia rajin ke kampus sekarang, rajin ibadah juga, denger-denger dia kerja di kantor ayahnya, bener bin?" tanya Jisung memastikan, Changbin mengangguk.
"Lix, mau pulang ke apartemen gue atau changbin?" tanya Jisung. Felix menoleh ke arah Changbin lagi. "emang boleh?"
"Boleh aja,"
* * * *
"Aku tidur dimana?" ujar Felix sambil tergopoh-gopoh, Changbin lantas menarik koper Felix ke kamarnya.
"Kamu tidur sini, nemenin kakak." jawab Changbin kemudian mengecup singkat dahi Felix. "Istirahat sana, kakak mau beli makanan sebentar,"
Changbin hendak melangkah saat tiba-tiba Felix menarik tangannya agar kembali ke tempat nya berdiri sesaat lalu.
Cup!
Cup!
Tanpa aba-aba Felix mencium kedua pipi changbin secara bergantian. Pemuda seo itu tertawa kecil. "Aku cuma mau beli makanan, beneran. Nggak pergi ke luar negeri. Jangan mancing." ucap Changbin sambil menatap lekat Felixnya.
"Changbean, kangen~" rengek Felix dengan nada imut.
Tanpa menjawab lagi, Changbin menangkup pipi Felix, menatap sorot mata teduh milik Felix, kemudian sedikit memiringkan kepala nya.
"hmphh" changbin membungkam bibir felix dengan bibirnya, sementara tangannya memeluk pinggang Felix dengan posessive.
Ciuman itu turun ke ceruk leher Felix, meninggalkan hickey berwarna merah keunguan disana, ia tahu mereka sudah melewati batas. Tapi tidak ada yang menghentikan aktifitas itu. Sampai akhirnya Felix memukul pelan dada Changbin, mengisyaratkan untuk menyudahi kegiatan itu.
"Changbeanㅡ udahh"
Changbin menurut, ia melepaskan ciuman itu. "Ck, aku jadi ga laper," gumam Changbin sambil mengerucutkan bibirnya, yang sialnya malah terlihat aneh dimata Felix.
"Bukan changbin banget, sumpah," ujar Felix lalu tertawa kencang. "Dan aku jadi laper," sahut Felix. Kini gantian Changbin yang tertawa.
"Pesenin yakiniku ya, mau?" Felix mengangguk semangat lalu mengecup bibir Changbin sekilas kemudian berlari menuju ke kamarnya. "You're a Good kisser!"
"YA!" teriak Changbin dengan gemas.
{...}
KAMU SEDANG MEMBACA
ENOUGH | CHANGLIX ✔
Fanfiction(n.) definisi cinta itu pembodohan🌙 Highest rank : #9 in Changlix