22. Its Over

672 87 4
                                    

Pria itu hanya berdiri mematung di tempatnya, berusaha mencerna apa yang terjadi di hadapannya tadi. "Mungkinkah mereka saling mengenal?" Kyuhyun hanya bisa bergumam lirih, bola matanya tak lepas memandangi kepergian Sungmin dan Young Ra, mereka berdua berjalan semakin menjauh darinya.

Seperti ada hantaman benda tumpul di kepalanya, seketika itu juga otak jenius Kyuhyun mulai bekerja dengan semestinya, tidak seharusnya dia membiarkan Young Ra bersama Sungmin, dia tidak yakin mereka benar-benar saling mengenal. "Ini tidak bisa di biarkan!" Kedua kaki Kyuhyun melangkah lebar-lebar menghampiri keduanya, mereka sedang berjalan hampir mendekati mobil.

"Tunggu!" cegah Kyuhyun. Semakin mempercepat langkah kakinya.

Young Ra terkesiap saat tangannya di tarik paksa oleh Kyuhyun, lagi pria itu dengan tidak sopannya semakin menarik tubuh Young Ra hingga berdiri di balik punggungnya.

Young Ra memukul punggung Kyuhyun, tidak terima dengan perlakukan pria itu, "Apa lagi yang kau inginkan Cho Kyuwon? Aku akan pergi denganya." teriak Young Ra tepat di samping telinga Kyuhyun, gadis itu berusaha menghindari pria itu, tapi sayang sekali tangan Kyuhyun lebih cepat mencengkeram pergelangan tangannya, sangat kuat hingga membuat gadis itu meringis menahan sakit di tangannya.

"Apa hubunganmu dengannya?" tanya Kyuhyun masih tetap membelakangi Young Ra, sedangkan bola matanya menatap lurus pada Sungmin. Penuh intimidasi.

"...."

Tidak ada jawaban, Sungmin justru hanya diam, berdiri mematung di samping mobilnya, menikmati pemandangan dua orang di depannya dengan hati teremas sakit. Sungmin merasa pria di depannya saat ini seolah menganggap dirinya sebagai penculik yang akan membawa kabur wanitanya.

Oh tidak! memikirkan hal konyol itu saja sudah membuat Sungmin merasakan sakit dan perih yang mendalam di hatinya. Jadi seperti inikah Kyuwon sekarang? Dia benar-benar sudah berubah. Gumam Sungmin dalam hati. Matanya memanas tak mampu lagi menahan lelahan cairan yang hampir saja lolos turun melewati pipinya.

"Dia seniorku saat di Universitas dulu." Suara Young Ra masuk kedalam atmosfir ketegangan di antara mereka. Sungmin yang sebenarnya sama sekali tidak mengenal gadis itu hanya bisa mengerutkan keningnya semakin dalam. Dia tidak mengerti mengapa gadis di depannya itu mati-matian ingin membohongi Kyuwon.

"Kyuwon-ah, kita harus bicara." Sungmin mulai membuka suara, secara tidak langsung itu merupakan penolakan untuk Young Ra, tidak percaya, gadis itu nyaris menjatuhkan rahangnya jika saja Kyuhyun tidak menariknya pergi menjauhi Sungmin.

"Tidak ada yang harus kita bicarakan, ayo masuk aku sudah lapar." ujarnya tidak acuh seraya menarik tubuh Young Ra semakin menjauh lagi dari Sungmin, berjalan ke arah pintu restaurant. Tidak ingin tinggal diam, Sungmin mencegah langkah keduanya. Pria itu menahan lengan Kyuhyun.

Disini Young Ra yang dibuat bingung dengan kelakuan dua lelaki tampan di depannya. Sebenarnya ada urusan apa mereka berdua ini? Gadis itu menggaruk kepalanya, bingung. Tidak tau apa yang harus dia lakukan, semua ini membuatnya muak, apalagi Kyuhyun yang dengan semena-mena selalu menarik tangannya sesuka hati.

"Baiklah aku saja yang pergi, kalian bicaralah." Putus Young Ra kemudian. Lebih baik dia pergi dari sini, daripada harus mendengar perdebatan yang tidak dia mengerti, Young Ra mencoba melepaskan genggaman tangan Kyuhyun, tapi sayang sekali pria itu malah semakin mengeratkan genggamannya.

"Hubungan kita sudah berakhir karena aku akan menikah dengannya." Terdengar tajam dan menusuk, suara Kyuhyun seperti vonis hukuman mati, tidak bisa diganggu gugat lagi, sudah terlambat. Membuat dua orang di dekatnya sama-sama tertegun saat mendengarnya.

Young Ra tertegun mendengar ucapan Kyuhyun, entah 'hubungan' macam apa yang sedang mereka jalani sedangkan Sungmin tertegun karena Kyuwon benar-benar telah meninggalkannya.

Kyuhyun menarik Young Ra masuk ke dalam restoran meninggalkan Sungmin sendiri yang masih mematung di tempatnya.

***

Keduanya duduk pada meja nomor 11, berada di sudut ruangan, mengahadap pada dinding kaca lebar, menyuguhkan pemandangan menarik jalanan kota Seoul yang ramai di luar sana. Dari kejauhan ekor mata Kyuhyun masih bisa melihat tubuh Sungmin yang mulai menghilang, masuk ke dalam mobilnya.

Kyuhyun dan Young Ra duduk saling berhadapan, diam tanpa suara, namun pikiran keduanya di penuhi oleh asumsi masing-masing. Seorang pelayan baru saja berlalu dari meja mereka setelah mencatat pesanan yang di minta Kyuhyun. Tanpa bertanya pada gadis itu, Kyuhyun pikir Young Ra akan memakan apa saja yang sudah dia pesan.

Young Ra membuka suaranya terlebih dulu. "Kau harus menjelaskan, apa maksud perkataanmu di luar tadi? Hubungan seperti apa yang telah terjalin di antara kalian? Jangan-jangan kau sudah menghamili adiknya, lalu pria itu meminta pertanggung jawabanmu. Astaga! Cho Kyuwon aku tidak menyangka ternyata kau pria seperti itu" Young Ra berkutat pada spekulasinya sendiri, gadis itu tidak henti-hentinya menggelengkan kepala, seolah dia merasa sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada pria di depannya ini.

"Hei! Jangan asal menuduh, kau tidak punya bukti apapun mengatakan hal seperti itu." Aku memang sering meniduri wanita tapi aku juga tidak ceroboh, membuat mereka hamil, sama saja aku harus menyerahkan hidupku. Kyuhyun mendorong kepala Young Ra dengan satu jari telunjuknya.

Young Ra yang merasa direndahkan, langsung menepis tangan tidak sopan milik Kyuhyun, berani sekali pria itu menyentuhnya. "Sialan kau! ahhh ya, satu lagi, jangan pernah bermimpi menikah denganku tuan Cho."

"Nanti kau pasti yang akan memintanya." jawab Kyuhyun penuh percaya diri, pria itu menopangkan dagunya dengan tangan, tersenyum mengejek pada Young Ra.

"Itu tidak mungkin terjadi." Menyilangkan kedua tangannya di depan dada, sorot matanya menatap tajam pada Kyuhyun, gadis itu tidak terima dengan apa yang baru saja Kyuhyun katakan. Yang benar saja? Mungkin Young Ra lebih memilih meneggelamkan tubuhnya ke laut daripada dia harus meminta agar dinikahkan dengan pria sialan itu.

Seorang pelayan baru saja mengantarkan pesanan mereka. "Sudahlah kita makan dulu, nanti baru akan kujelaskan."

"Kau saja, aku tidak lapar." Young Ra membuang wajahnya ke arah lain.

"Selamat menikmati Tuan dan Nyonya." Sangat jelas terlihat mata pelayan wanita itu tak lepas memandangi ketampanan Kyuhyun, namun pria itu hanya menganggguk sekilas, tidak mengacuhkannya. Tersenyum sedikit pun tidak. Ada apa dengannya? Biasanya Kyuhyun selalu ramah pada semua wanita, bahkan pada seorang Office Girl di kantornya sekalipun.

"Makan atau aku tidak akan menjelaskan apapun padamu." Pria itu sudah siap menyumpitkan Jjangmyeon ke dalam mulutnya.

"Kau pikir aku akan mengemis penjelasan darimu, lagipula apa hakku mengetahuinya." Young Ra mencibir. Sedangkan dalam hati, rasa penasaran itu semakin menderanya. Rasa gengsi berperan lebih banyak hingga membuatnya berbicara demikian. Akal sehatnya mengatakan bahwa dia tidak ingin mencampuri urusan pria itu, namun sisi lain Young Ra merasa sangat ingin tau.

Kyuhyun menjatuhkan kembali sumpitnya, mengabaikan Jjangmyeon yang masih separuh di dalam mangkuk, mata hitamnya berfokus pada satu titik. Yaitu bola mata Young Ra. Kyuhyun menatapnya dalam, membuat gadis itu mengerjabkan kelopak matanya berkali-kali. "Shin Young Ra, aku mohon sekali saja, kau mau mendengar perkataaanku, kali ini aku memang harus menjelaskan sesuatu padamu, dan ini sangat rahasia."

Young Ra mendengus mendengar jawaban Kyuhyun. Terlihat tidak acuh namun dia mengikuti keinginan Kyuhyun. Memasang telinganya baik - baik untuk mendengar penjelasan Kyuhyun.

"Tapi nanti setelah kita selesai menikmati ini."

Young Ra kecewa mendengar ucapan Kyuhyun. Sebenarnya dia sudah sangat penasaran mengenai apa yang akan Kyuhyun bicarakan dengannya. Tapi Young Ra memasang wajah datar seolah tak peduli. Lalu ia mulai menyibukkan diri dengan makannya. Tanpa Young Ra sadari seringai muncul di sudut bibir Kyuhyun.

Chieva
06 Januari 2023

Not Perfect Lies - [ on going ]Where stories live. Discover now