First Sight

666 55 8
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

First Sight © azalea supasuna

Warning : cerita pasaran, cerita sangat pendek, ending gantung, gaje, bahasa tydac baku, OOC, typo

R15+ MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN MAKIAN

DON’T LIKE DON’T READ

.


.
.

Jumat barokah.

Begitulah kira-kira pikiran para siswa kelas 11 IPA 3 pada hari ini. Pasalnya guru yang mengajar pada hari ini tidak akan ada yang masuk kelas karena harus mengurus persiapan UN kelas 12.

Dan sekarang mari kita lihat kelakuan siswa 11 IPA 3 yang terkenal akan kelakuan ajaibnya.

Di depan kelas kira-kira ada 10 siswa laki-laki yang tengah duduk melingkar sambil memegang kartu di tangannya masing-masing. Di tengah-tengah mereka terdapat sebotol besar air mineral yang berasal dari pegunungan dan sebuah bedak merk mandah yang entah mereka dapat dari memalak siapa.

“Nanti kalo bedak gue habis, lo semua yang gue habisin !” teriak salah satu penghuni 11 IPA 3 yang ternyata adalah pemilik dari bedak mandah tersebut.

“Santai kali, No. Nanti kalo bedak lo habis, akang siap beliin kok” ucap siswa dengan potongan rambut gaya mangkok.

“Dih, ogah. Najis. Mending gue minta sama ayang Sai” Ino melengos sambil menyibakkan rambut panjangnya.

“Harap bersabar Lee. Ini ujian” Sasori menepuk pundak Lee prihatin.

“Bacot. Giliran lo tuh” ujar Kiba yang entah kenapa jadi sensi.

Kita tinggalkan mereka yang tengah sibuk dengan kartu reminya.

Sekarang kita beralih pada gerombolan Ino yang tengah sibuk bergosip sambil saling mendandani satu sama lain. Sedangkan di pojok kelas ada 5 orang siswa yang tengah sibuk mabar. Dan sisanya entah kelayapan kemana.

“Woy Sas, lo sama Naruto dipanggil tuh sama guru Yamato. Katanya lo berdua belum ulangan Bahasa Inggris” ucap Gaara anak sebelah yang tiba-tiba nyelonong masuk gitu aja.

“Gak. Gue sibuk” jawab Sasuke cuek. Ia sibuk memainkan ponsel ditanggannya.

“Eh, gobs. Lo mau nilai kita di raport kosong ?” tanya Naruto pada Sasuke.

Tumben ni anak ngomong gitu. Padahal mah kalo pelajaran ia ngelayap entah kemana.

“Halah, ngomong aja kalo lo nggak mau susulan sendiri. Lo mau nyontek gue kan ?” Sasuke mendecih.

“Ihhh, kok kamu tahu sih. Jangan-jangan kita jodoh” mata Naruto berbinar-binar

Sasuke yang mendengarnya menyerit jijik. Ia mencoba memukul Naruto.

“Eits, santai kali Broo. Bercanda gue mah. Bercanda. Sensi amat sih” ucap Naruto sambil berkelit ke belakang menghindari pukulan Sasuke.

“Udahlah. Urusan lo berdua mau dateng apa nggak. Gue cabut dulu” Gaara beranjak meninggalkan Sasuke dan Naruto.

Sepeninggal Gaara, Sasuke masih memandang Naruto dengan tatapan permusuhan.

SPARKLEWhere stories live. Discover now