MPB 1

55K 1.8K 97
                                    

Seorang gadis nampak sibuk dengan urusan dapurnya,sampai lupa akan kewajibanya membangunkan sang kakak. "Oh iya! Bang Jaehyun belum gue bangunin!" monolognya,setelah selesai dengan urusanya,ia menuju kamar kakaknya.

Gadis yang bernama Lisa itu geleng-geleng kepala melihat kakaknya tidur,posisinya sungguh tidak mencerminkan dirinya,Lisa mendekat ke ranjang sang kakak. "Abang! Woi! Bangun!" serunya membangunkan kakaknya seraya memukul kakinya kuat berharap sang empu bangun,tapi nyatanya tidak.

Lisa mencebik kesal,membangunkan kakaknya sungguh memerlukan kesabaran ekstra. "Bangun bang! Dah siang nih woi! Lo kudu cari duit buat gue!" sang empu nampak menggeliat dalam tidurnya bahkan bergumam tanpa membuka matanya.

Lisa mengambil guling di sebelah kakaknya itu,lalu memukul kakaknya layaknya memukul seorang pencuri. "Akh! Ampun dek! Iya iya! Abang bangun!" Lisa tersenyum puas,lalu ia berkacak pinggang melihat kakaknya perlahan mulai terduduk di atas ranjang. Kelihatan sekali kakaknya itu masih mengantuk.

Lisa tau,kakaknya itu sering lembur bekerja. Ia merasa sedih melihat kakaknya bekerja keras sebagai pengganti kepala keluarga. Mengingat kedua orangtua Lisa dan Jaehyun sudah 3 tahun meninggalkan mereka,jadi Jaehyun mempunyai kewajiban penuh untuk menghidupi mereka berdua. Lisa bertekad akan mencari pekerjaan supaya bisa meringankan beban kakaknya,lagipula ia tidak bisa terus-terusan bergantung pada kakaknya.

Dan hari ini Lisa berniat akan mencari pekerjaan,tapi ia sengaja tidak memberi tau kakaknya dulu,ya hitung-hitung kejutan untuk kakaknya.

Membayangkan itu Lisa tidak sadar tersenyum,Jaehyun yang melihat itu menatapnya aneh. "lo kerasukan?" Lisa mendelik ke arah Jaehyun,"cantik-cantik gini kerasukan,gila lo!!" Jaehyun menghela nafasnya seraya bangkit berdiri. "Lah terus itu apa tadi? Senyum-senyum Sendiri kaya orang gila" Lisa memutar bola matanya malas.

"Udah sanah Mandi,bau kelek monyet!"

Jaehyun hanya pasrah di dorong oleh Lisa sampai di depan pintu kamar mandi,terbesit ide jail di otaknya. "mandi bareng ama abang,yuk?" detik itu juga Jaehyun menutup pintu kamar mandi ketika Lisa bersiap akan menghajarnya.

"dasar!" gumamnya.

Ia kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk mereka Berdua. Ia duduk di kursi sambil menunggu kakaknya datang. "Loh,kok lo belum makan?" akhirnya menunggu selama 15 menit,sosok yang ia tunggu datang juga.

"Nunggu abang lah!"

Jaehyun tersenyum seraya mengacak pucuk rambut Lisa gemas,"ya udah sekarang kita makan yah..." Lisa menganguk semangat,mereka menikmati hidangan makananya dengan tenang. Hanya dentingan sendok dan garpu yang tercipta di antara mereka.

Jaehyun bangkit berdiri,mencium pucuk kepala adiknya itu sekilas. "Abang berangkat kerja dulu ya? Lo jangan keluar kemana-mana!" Lisa menghela nafas berat,"iya iya abangku sayang" sungguh bosan mendengar kata posesif itu keluar dari mulut Kakaknya.

Jaehyun terkekeh,lalu pergi meninggalkan Lisa seorang diri. Tiba-tiba Lisa menepuk jidatnya. "Astaga! Lupa gue! Harusnya abang tadi bawa bekal makan siang!" ketika ia akan berjalan ke arah dapur,langkahnya terhenti. "Sekalian lamar pekerjaan sambil bawain bekal makan siang ke abang" monolognya sambil menganguk yakin.

Lisa menulis surat lamaran pekerjaan,dengan membawa berkas pendukung lainya ke dalam amplop coklat. Lisa tersenyum. "Oke,siap!" Lisa menyimpanya di meja,lalu bangkit berjalan menuju dapur.
Ia akan membuatkan bekal makan siang untuk kakaknya,karena mengingat kakaknya itu sangat hemat dan jarang beli makan di kantin.

Setelah selesai,Lisa menyimpan paper bag berisi kotak bekal makan siang itu di meja. "Ganti baju" gumamnya,menuju kamarnya untuk berganti pakaian yang lebih formal.

My Psychopath Boyfriend Where stories live. Discover now